PART 24 : AFTER

264 27 18
                                    

Ini update yg part ke tiga pada kesempatan ini
Aku gak mau basa basi langsung aja baca yaa
Maaf kalo tulisan ini ada yg kurang pas





Satu tahun lebih pernikahan Jungkook dan Joohyun telah terlalui, mereka menjalaninya dengan bahagia. Selama itu pula mereka menanti kehadiran buah hati. Sepertinya Tuhan belum mempercayakannyaa pada mereka. Jungkook dan Joohyun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan buah hati, Joohyun sempat hampir putus asa namun Jungkook memberikan kekuatan pada istrinya.

Penantian selama satu tahun lebih ini, akhirnya Tuhan mempercayakan buah hati untuk keduanya. Kehamilan Joohyun kini sudah memasuki usia kandungan empat bulan.

Jungkook menjadi suami siaga yang siap 24 jam saat Joohyun merasakan mual atau meminta apapun padanya. Semakin hari Joohyun semakin manja padanya, dan Jungkook malah merasa semakin menyayangi istri dan calon buah hatinya ini.

“Jung, rasanya seperti mimpi ya kita sebentar lagi akan menjadi orang tua.” Joohyun mengucapkannya sambil menatap kedua mata sang suami. Jungkook yang duduk di samping Joohyun memeluk tubuh sang istri dan meletakkan dagunya di bahu Joohyun.

“Iya, setelah perjuangan kita selama satu tahun lebih sekarang sudah membuahkan hasil. Aku semakin hari semakin mencintaimu dan calon buah hati kita.”
Kecupan mendarat di dahi Joohyun, Jungkook menyalurkan rasa sayangnya.

Meskipun Jungkook sibuk dengan pekerjaannya namun dia selalu menyempatkan diri untuk memberikan perhatian pada Joohyun. Terkadang jika ada pekerjaan yang mengharuskannya pergi ke luar kota, maka setelahnya Jungkook akan memberikan banyak quality-time  untuk sang istri. Dia juga merasa tidak tega kalau Joohyun sendirian, namun mau bagaimana lagi Jungkook juga harus melakukan kewajibannya. Kalau dia tidak bekerja lantas nanti akan di beri makan apa sang istri dan buah hatinya.

Iya kan?

“Jung, aku banyak bersyukur pada Tuhan telah memberikanku suami sepertimu dan sekarang telah menganugerahkan buah hati untuk kita.”

Jungkook tidak menjawab dan kembali memeluk sang istri. “Aku jauh lebih bersyukur pada Tuhan karena memiliki istri yang super sabar menghadapiku yang kadang bertingkah kekanakan mau menerima segala kekuraanganku, aku akan berusaha untuk menjaga kalian berdua.”

Jooohyun membalas pelukan Jungkook dan keduanya kemudian terlelap mengarungi mimpi.

©©©©©

Joohyun dan kandungannya sangat lah kuat, meskipun setiap hari Joohyun berangkat kerja hingga cukup larut. Jungkook sudah menyarankan Joohyun agara berhenti bekerja saja, tapi Joohyun menolaknya karena dia merasa masih kuat dan dirinya masih mampu melakukan pekerjaannya.

Akhirnya Jungkook memperbolehkan Joohyun untuk tetap bekerja, namun tetap saja Jungkook khawatir dan setiap harinya mengingatkan sang istri untuk meminum susu hamil serta vitamin.

“Hyun sayang, kau mau aku jemput tidak nanti saat pulang?”

Joohyun menggeleng, “Tidak perlu, kau istirahat saja. Aku bisa pulang naik taksi kalau sampai larut.”

Jungkook melongo karena Joohyun bilang pulang larut “Apa? Kau pulang larut, kau lembur?”

Helaan napas Jooohyun terdengar begitu dalam “Tidak kok Jung sayang, kan seandainya aku pulang hingga larut.”

“Kalau memang sampai kau lembur, apa bosmu itu tidak memiliki hati. Tega sekali, seorang yang sedang hamil harus pulang larut dan menyelesaikan setumpuk berkas kantor.”

Gelengan Joohyun terlihat sambil tersenyum tipis “Tidak kok, kau terlalu negative Thinking sayang.” Joohyun menghampiri Jungkook dan mengelus rambutnya.

“Oh begitu, awas saja kalau sampai kau diminta lembur. Akan aku hampiri dia dan aku berikan bogeman untuknya, karena tidak memiliki rasa kemanusiaan.”
Joohyun malah tertawa, dia merasa ucapan sang suami terlalu berlebihan. “Sudah marahnya Jung sayang?”
BibirJungkook masih maju beberapa centi karena merasa kesal sendiri pada bos Joohyun yang tidak melakukan kesalahan apapun.

“Kesal saja rasanya, ayo berangkat kerja.” Ajak Jungkook dengan menggamit tangan mungil sang istri yang sekarang sudah tidak sekurus dulu, tentu saja. Joohyun mengalami kenaikan berat badan beberapa kilogram sejak kehamilannya.

Sang suami tidak pernah mempermasalahkan kenaikan berat badan sang istri karena hal tersebut wajar terjadi pada semua perempuan yang sedang hamil.
“Baiklah Tuan Jeon suamiku yang palig tampan.”
Jungkook tidak lagi memajukan bibirnya dan malah tersenyum sambil menunjukkan gigi kelincinya.

©©©©©


Lima bulan berlalu, sekarang usia kandungan Joohyun telah menginjak Sembilan bulan. Jungkook sudah menunggu selama itu, dia senang sebentar lagi buah hatinya akan lahir.

Sudah tiga hari ini Joohyun mengalami kontraksi dan sudah diberikan obat pemicu oleh dokter namun buah hatinya belum kunjung menyapa dunia ini. hati Jungkook terasa sangat tidak tenang, harap-harap cemas dengan keadaan istri dan calon buah hatinya.

Karena tidak tega melihat kondisi sang istri yang kesakitan, Jungkook meminta pada dokter yang menangani istrinya untuk melakukan tindakan yang lebih cepat untuk mengurangi penderitaan sang istri. Satu-satunya cara yang tepat yaitu dengan jalan operasi Caesar.

Jungkook menyetujuinya, dan dua jam kemudian Joohyun di operasi. Selama itu pula, Jungkook selalu merapalkan doa, agar diberikan keselamatan untuk dua orang yang sangat dia cintai dan dia sayangi.

Suara tangisan sang buah hati menggetarkan hati seorang Jeon Jungkook, kini dia sudah benar-benar resmi menjadi orang tua. Kini lelaki yang biasanya bertingkah kekanakan ini dapat merasakan euphoria-nya memiliki anak, dan sedikit demi sedikit berubah. Jungkook  menghampiri sang istri dan buah hatinya. Joohyun memang di berikan obat bius namun hanya sekitar perutnya, jadi dia sepenuhnya sadar kala sang buah hati di ambil dari perutnya.  Dia sangat lega karena sang buah hati bisa bertemu dengan orang tuanya dan dunia ini.

Rasa lega menyelimuti Jeon Jungkook dan Jeon Joohyun, senyuman mengembang di wajah keduanya.
“Sayang, kau ingin memberi nama putra kita siapa?” tanya Jungkook pelan di dekat telinga sang istri yang masih terbaring di ranjang ruang perawatan.
Joohyun tersenyum sekilas, “Jeon Jaewoo saja bagaimana?”

Jungkook berpura-pura berpikir, padahal dalam hatinya dia menyetujui perkataan sang istri, “Bagus juga. Aku setuju.”

“Ah aku senang, dia tampan sepertimu Jung.”
“Jelas lah, dia kan keturunan super tampan dan super cantik, tentu saja dia memiliki gen yang sangat menawan dari kedua orang tuanya.”

Joohyun mendelik pada Jungkook, masih sempat-sempatnya sang suami ini mengeluarkan kata-kata narsis seperti itu. “Bahkan semakin hari kau malah semakin narsis yang sayang.”

“Aku kan hanya berkata jujur Hyun sayangku.”
Tidak dapat di pungkiri, kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini semakin sempurna dengan kehadiran Jaewoo dalam kehidupan mereka.







Udah dulu yaa sampe sini hehe
Oh iya itu di mulmed aku dapet dari YouTube
Jangan lupa vote dan comments nya
See you
Love you

FOREVERMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang