•●•
Ahnwa dan Doyoung menatap Daera yang tertidur pulas. Renjun sedang duduk di kursi menunggu Hyeyoon pulang dari supermarket untuk mengobatu lukanya. Ahnwa dan Doyoung bersamaan menghela nafas.
"Gue ngebolehin lo pacaran, tapi gak buat nyakitin diri lo dek." Ucap Ahnwa masih menatap lurus kedepan.
"Sorry kak. Kelepasan." Jawab Renjun, ya walaupun Ahnwa tidak mengatakan ia berbicara kepada siapa. Sapaan "Dek" yang Ahnwa tujukan itu pasti untuk Renjun.
"Maafin Dae--"
"Daera gak salah Doy. Renjun yang gak bisa kontrol emosinya" belum sempat Doyoung berbicara Ahnwa sudah menyahutinya. Memang itu bukan salah Daera kan?
"Kalau lo tau Daera masih merasa kehilangan. Jangan sampai lo bikin dia makin ngerasa tertekan. Gue cewek, dia cewek. Doyoung bisa jagain gue. Apa lo gak bisa jadi pengganti Doyoung buat jagain adeknya juga?" Oke mungkin Ahnwa lagi mode marah saat ini Renjun mengangguk saja.
"Kalau lo gak becus jadi pacar. Lepasin dia. Biar di jaga Jungwoo, Haechan atau Chenle sekalian. Gak pantes lo jagain cewek." Lanjut Ahnwa lagi. Renjun menghela nafas pelan. Dia tidak ada harga dirinya lagi didepan kakaknya.
"Ahnwa udah. Dia pantes jagain Daera. Bahkan Renjun lebih bisa jagain Daera daripada aku dulu. Daera sama Renjun cuma butuh waktu." Doyoung meletakkan tangannya di bahu Ahnwa menenangkan kekasihnya.
"Kamu keluar dulu ya. Aku mau ngomong sama Renjun dulu. Dia bisa kok. Kamu minum ya. Tenangin diri kamu." Ucap Doyoung dengan lembut. Ahnwa pun keluar dari kamar Daera.
Doyoung pun duduk bersama Renjun di Sofa. Renjun menghela nafasnya berkali kali. Ia banyak merasa bersalah sekarang.
"Bang gue gak pantes ya?" Tanya Renjun, Doyoung menarik nafas sebelum menjawab.
"Bukan masalah pantes atau gak pantesnya Renjun. Tapi lo bisa saling ngertiin apa enggak? Lo pikir Daera gak pernah ngehargain lo. Tapi lo gak inget pas Saeron di culik dan Daera terluka lo milih nyelametin Saeron dulu? Padahal disana udah ada Hyeyoon sama Jeno yang ngurusin Saeron? Apa Daera protes?"
Renjun menggeleng, mengingat kejadian itu. Dan benar, Renjun malah memilih menyelamatkan Saeron daripada membawa Daera pergi dari sana.
"Daera 1 bulan tiap keinget itu dia nangis sendirian Njun. Lo gak bakalan ngerti ditinggal mati sama orang yang menurut dia berharga. Lo boleh cemburu. Tapi itu bukan alasan buat lo untuk menjadi egois kan?"
Doyoung terdiam sebelum melanjutkan. "Lo pantes buat dia. Dia juga pantes buat lo."
Tanpa mereka sadari Daera yang memunggungi mereka sudah bangun sejak percakapan pertama mereka.
•●•
"Jen? Susunya Chenle biasanya yang mana?" Tanya Hyeyoon, Jeno masih mengotak atik ipadnya dan mencalling Chenle.
"Hehe ini aku baru mau telfon Chenle." Jawab Jeno.
"Kenapa bang?" Tanya Chenle di seberang
"Ini susu kesukaan lo yang mana?" Tanya Jeno sembari mengarahkan ipadnya pada Rak susu.
"Yang itu. Kemasan yang Kuning." Jawab Chenle di seberang.
"Oke. Lo mau beliin apa lagi?" Tanya Jeno.
"Chenle mau keripik kentang, sama nanti pulang mampir beliin Nasi goreng."
"Hngg?? Mints ke bunda Rachel. Nanti gue beliin. Gak baik banget jajan sembarangan." Hyeyoon menyahut.
"Hyaa.."
"Chenle.." Jeno menginterupsi.
"Yes, Sir."
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Neo Black Market - NCT Fanfiction 21+
Fanfiction𝐇𝐚𝐫𝐭𝐚, 𝐓𝐚𝐡𝐭𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚. Genre : Romance, Action, Mature Jika kamu sudah tau tentang kami. Bertahan disini, atau mati.