I

7.7K 278 25
                                    

•●•

"You still love her?" Tanya Renjun, Daera menggeleng.

"So?" Tanyanya lagi.

"Kalau Saeron mati di tangan kamu. Apa kamu gak akan sedih?" Tanya Daera pada kekasihnya.

"Jeongin mati di tangan Jaesook! Bukan kamu Ra!" Daera tersentak, Renjun membentaknya. Daera menatap Renjun dengan tatapam takut.

"Sorry. Ra.. sorry" ucap Renjun, menggenggam tangan Daera. Mengecupnya pelan.

"You have me. Apa itu belum cukup?

Ra.. aku gak bisa lihat kamu nangisin cowok lain. Harga diri aku dimana Ra?"

"Dia udah kaya adik aku sendiri Njun." Jawan Daera frustasi.

"Adik? Adik tapi kamu secinta itu sama dia? Lagi lagi kamu mau nggak anggep aku ini apa apa?" Renjun berdiri dari posisinya. Menatap keluar jendela kamar Daera.

"ARGH!! BRENGSEK." Renjun meninju tembok kamar Daera. Daera yang melihatnya langsung berdiri dan menghentikan Renjun.

"Renjun, stop it!!" Ucap Daera sedikit memekik.

"Renjun pliss" ucap Daera melemah. Nafas Renjun tersenggal senggal menurunkan amarahnya.

"Jangan kaya gini. Aku takut." Ucap Daera, Renjun masih diam.

"Kenapa lo gak bunuh gue sekalian Ra?" Ucap Renjun dengan lemah. Daera memejamkan matanya masih dalam posisi ia memeluk Renjun.

"Lo tau gue segila itu sama lo. Gue mohon sedikit aja. Hargain gue Ra." Ucapan Renjun terdengar mengiris hati.

"Renjun, Sorry." Daera semakin mengeratkan pelukannya.

Dan mereka berdua. Menangis dalam diam sore itu.

•●•

"Lo gak mau nyamperin Renjun?" Tanya Rachel pada Jeno yang masih sibuk memakan serealnya.

"Yang ada gue malah di gebukin Renjun kak." Jawab Jeno seadanya.

"Fighter macam apa lo takut di gebukin?" Tanya Rachel mengejek.

"Masalahnya kalau sama temen sendiri gue gak berani ngelawan. Sama musuh mah ayo ayo aja." Jawan Jeno.

"Gue khawatir sama Daera. Dia segitunya ya sama Jeongin?" Tanya Hyeyoon.

"Cinta pertama lo mati dan secara gak langsung dia udah bantu orang yang bunuh cinta pertamanya. Gimana rasanya?" Tanya Jaemin dengan nada lelah.

"Gue gak mau bayangin." Ucap Hyeyoon.

"Jungwoo gak akan mati juga di tangan lo" ucap Jaemin, Jeno berdecak.

"Pacar pertama bukan berarti cinta pertama ya bambang!" Bela Hyeyoon pada dirinya sendiri.

"Tapi gue suka sih sama sikap Hyeyoon. Profesional." Timpal Chenle yang baru muncul dari dapur. Membuat mereka berempat berjingkat kaget.

"Sumpah lo Le gila. Jantung cuma satu lo kurang ajar banget" ucap Jaemin kesal.

"Tinggal cangkok. Susah amat" jawab Chenle dengan enteng.

"Mulutnya!" Rachel menegur.

"Bunda, susu Chenle habis. Kapan bunda ke supermarket?" Tanya Chenle dengan lembut.

"Lo kan bisa beli sendiri." Ucap Rachel dengan kesal.

"Jadi tugas Bunda ngurusin kitanya kapan?" Timpal Chenle.

"Minta sama Yena sama Winwin. Mereka besok pulang. Jadi ga perlu ribet ribet gue ke Supermarket sendiri" ucap Rachel.

"Bunda.. siapa bilang sendiri. Kan bunda bisa aja Lele" Jeno menggelebg dengan member termudanya itu.

[COMPLETED] Neo Black Market - NCT Fanfiction 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang