"Dasar,berani sekali dia tidak menjawab teleponku! Awas saja kamu Clara!"gerutu Demian.
"Anak mama kenapa?"kata mama Demian.
"Taukah!"kata Demian kesal.
"Berantem sama Clara?"kata mamanya.
"Demian mau main,"Demian berdiri."papa sih payah."
"Apa papa?"kata papanya yang baru masuk.
"Tau tuh mama,"Demian mengambil jaketnya."Demin pergi."
"Papa mau ke rumah Clara,"kata papanya.
Demian melihat papanya,"bilangin sekalian menantu papa,jangan suka pergi-pergi dengan cowok lain."
"Apa?"kata papanya.
Demian keluar,papanya menggaruk kepalanya.
"Biasa berantem sama Clara,"mamanya mendekat.Demian melajukan motornya,dia nongkrong dengan teman-temannya.
"Tumben kesini? Biasanya kencan mulu,"kata Sandi.
"Diam,"kata Demian.
"Ikut tanding basket ga?"kata Ian."besok pulang sekolah."
"Taruhannya?"kata Demian.
"Biasalah,"kata Ian.
Demian mengambil handphonenya,terlihat nama Clara.
"Apa!?"kata Demian.
"Kakak,"kata Calvin.
"Oh Calvin,"kata Demian."ada apa?"
"Ke rumah,mama dan papa pergi,"kata Calvin."Calvin takut."
"Dimana kakak?"kata Demian.
"Kamar mandi,"kata Calvin."kakak Calvin tutup telfonnya."
"Halo... Calvin!?"kata Demian melihat handphonenya.
"Apa?"kata Ian.
Demian menghabiskan minumannya,"aku pergi."Demian menghentikan motornya didepan rumah Clara,dia memencet bel rumah.cukup lama menunggu,Demian kembali memencet bel rumah lalu mengintip dari jendela tapi tertutup korden.
Pintu dibuka,Clara melihat Demian.
"Mau apa? Ini jam 9?"kata Clara.
"Aku mau ketemu Calvin,"kata Demian menerobos masuk.
Calvin mau tidur,"kata Clara mendekati Demian yang sudah duduk dengan Calvin.
"Kakak bawa apa?"kata Calvin.
"Lihat,"kata Demian membuka makanannya.
"Wah aku mau makan ini,"kata Calvin.
"Calvin kamu sudah sikat gigi,"kata Clara duduk."ayo tidur."
"Besok kan libur kak,"kata Calvin."ya kak."
"Ya,"kata Demian.
Clara kesal menarik rambut Demian,"kamu ini."
"Yah!"Demian memegang rambutnya melihat Clara."ambilkan minum.
Mereka main game bareng,Demian memangku Calvin.
"Kak mau itu,"kata Calvin.
Demian mengambil roti bakar menyuapi Calvin.
"Ayo kak cepat,"kata Calvin."kalahin kakak."
"Ya ayo kita menang,"kata Demian.
Mama Calvin membuka pintu,terlihat Calvin tidur dipangkuan Demian yang juga tidur.sementara Clara juga tidur bersandar pada Demian.
"Astaga,"kata mamanya.
Papa Clara masuk dengan papa Demian.
"Lihat,"kata papa Clara.
"Katanya berantem sekarang seperti ini,"kata papa Demian.
"Clara ayo bangun...,"kata mamanya."Clara...,"
Clara membuka matanya,begitupun Demian.
"Mama...,"kata Clara."lama sekali...,"
"Sana pindah ke kamar,"kata mamanya.
Clara berdiri,"angkat Calvin."
Demian memegang Calvin lalu bangun.
"Biar om yang bawa ke kamar,"papa Clara membawa Calvin ke kamar.
"Ayo pulang,"kata papa Demian."katanya berantem,sekarang disini."
"Clara telfon katanya takut sendirian,"kata Demian lalu minum.
"Kapan aku telfon,"kata Clara."sana pulang."
"Dasar,"kata Demian memukul kepala Clara pelan.
"Demian,"kata papanya.
"Ash... Sakit!"kata Clara memegang kepalanya.
"Sudah sudah,"kata mamanya."berantemnya buat besok lagi."
Clara berjalan ke kamarnya lalu tidur lagi.
Demian masuk mobil,papanya masuk mobil menyalakan mesin mobil.
"Kamu tidak melakukan apapun kan disana?"kata papanya.
"Melakukan apa?"kata Demian.
Papanya melajukan mobilnya.
Demian melihat papanya,"pa kalau lulus sekolah Demian tuanangan ya sama Clara."
"Tuanangan apa?"kata papanya."sedikit-sedikit berantem,mau tunangan."
"Pa Demian kan jadi punya alasan buat larang Clara pergi sama yang lain,"kata Demian."Clara tuh suka banget pergi sama Denis."
"Ya mereka kan berteman,"kata papanya.
"Berteman apa!?"kata Demian.Demian menghentikan motornya,dia melepas helmnya.
"Pagi kak,"kata adik kelasnya.
Demian tersenyum,"pagi,kalian terlihat segar sekali pagi ini."
"Kakak juga,"kata mereka.
Demian turun dari motor,"selamat belajar,jangan lupa ingat aku."
Demian berjalan menuju kelasnya,dia berjalan cepat saat melihat Clara.
"Selamat pagi bidadari,"kata Demian merangkul Clara.
Clara hanya melihat Demian sekilas,Demian melambaikan tangannya pada teman kelas sebelah.dan lucunya teman cewekku membalas Demian tersenyum senang.siapa yang bisa menolak senyuman dan rayuan ketua basket dan ketua OSIS sekolah,walaupun tau Demian selalu menempel pada Clara tapi tetap saja gaya Demian yang cool dan tampan membuat mereka terpesona.
Clara duduk menaruh tasnya,Neny mendekat.
"Hari ini kamu sungguh manis,"kata Demian duduk didepan Clara.
"Kamu ada rapat ketua OSIS,"kata Neny."bahkan tim basketmu akan main melawan sekolah lain."
"Biarin saja,"kata Demian mengambil permen lollipop memberikan pada Clara."
Clara mengambilnya.
"Demian dicari ibu mawar,"kata salah satu anak dari pintu.
"Ya,"kata Demian."ibu mawar, pagi-pagi sudah mencariku."
"Sudah pergi sana,"kata Clara.
"Mana bukunya,"kata Demian.
"Kalian benar-benar pasangan sejati,"kata Neny melihat Clara mengeluarkan buku Demian.
"Jauhkan aku dari orang ini,"kata Clara.
Demian mengusap kepala Clara lalu pergi ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAYU ULUNG YANG SETIA
Teen Fictionkenakalan dan tingkah konyolmasa sekolah bikin semua hal jadi menyenangkan