Part 15

6 0 0
                                    

       Demian menghentikan motornya didepan rumah Clara,papa Clara yang duduk didepan rumah melihat Demian.
       "Om,"kata Demian.
       "Demian,"kata papa Clara.
       Demian duduk,"dimana Clara om?"
       "Kayaknya tadi keluar sama mamanya,"kata papa Clara.
       "Begitu,"kata Demian.
       "Bagaimana sekolahmu, sebentar lagi kalian ujian dan lulus,"kata papa Clara."mau kuliah dimana?"
       "Aku belum tau,"kata Demian."Clara... Aku ingin... Clara...,"
       Tiba-tiba bibir Demian kaku saat ingin mengatakan ingin menikahi Clara setelah kelulusan.
       "Apa? Clara kenapa?"kata papa Clara.
       "Ah itu, Clara mau kuliah dimana?"kata Demian.
       "Om belum tau,tapi mungkin om akan kirim ke luar kota agar mandiri,"kata papa Clara.
       "Ya aku akan menjaga Clara,"kata Demian."aku akan kuliah dengan Clara."
       Papa Clara melihat Demian lalu tersenyum,"apa kamu sungguh ingin dengan Clara?"
       "Ya,"kata Demian."aku juga siap kalau harus menikahi Clara setelah sekolah."
       Papa Clara tertawa,"menikah? Kamu itu ada-ada saja."
       "Kenapa? Om tidak ingin Clara menikah denganku?"kata Demian.
       "Kalian masih anak-anak,"kata papa Clara."mengurus diri sendiri saja masih belum bisa,jangan bicara menikah."
       Demian diam,entah kenapa hatinya sakit.apa ini? Tidak ada yang percaya padanya tentang pernikahan."
       "Kakak,"teriak Calvin.
       Demin dan papa Clara melihat Calvin yang setengah berlari.
       "Kakak sudah lama?"kata Calvin.
       "Ya lumayan,"Demian mengusap rambut Calvin."darimana?"
       "Beli cat air,kakak bantuin PR Calvin,"kata Calvin.
       "Ya ayo,"kata Demian.
       Papanya masuk,Demian membantu Clara melukis.Clara mendekat membawa makanan dan minuman,Clara duduk melihat mereka.
       Demian melihat Clara yang membaca majalah,"ayo main."
       "Malas,"kata Clara.
       "Calvin ayo main,"kata Demian."kita beli mainan yang banyak."
       "Ya ayo,"kata Calvin.
       "Ajak kakak,"kata Demian.
       "Kakak ayo...,"kata Calvin.
       "Males,pergi saja berdua,"kata Clara.
       "Kakak...,"rengek Calvin.

       Denis melajukan motornya meninggalkan kampus bersama yang lain,dia mengambil jalan lain melewati rumah Clara.
Demian yang keluar dari rumah Clara melihat motor Denis berjalan pelan didepan gerbang rumah.
       "Ada Apa?"kata Clara mendekat.
       Demian melihat Clara,"tidak,aku pulang."
       "Ya,"kata Clara.
       "Sial,"gumam Demian pelan naik motor.
       Clara melihat Demian yang pergi lalu melihat handphonenya yang bunyi,"oh Denis lewat sini."
      Demian melajukan motornya kencang,dia menghentikan motornya didepan Denis yang sedang berhenti .
Denis yang memainkan handphonenya melihat Demian.
       "Kenapa kamu terus menganggu Clara!?"kata Demian.
       Denis memasukan handphonenya,"tidak, Clara menghubungiku."
      "Dasar brengsek,kamu fikir aku percaya padamu,"kata Demian.
       Denis tersenyum tertahan,"kamu ini siapa? Bahkan hanya menyulitkan Clara.mau ribut lagi denganku!?"
       "Yah!!?"kata Demian.
       "Pacar bukan tapi selalu mengatur,"kata Denis."nanti Clara juga akan lari darimu."
       "Jaga mulutmu!!"Demian setengah teriak.
       Teman Denis menghampiri,"ada apa? Siapa dia?"
       Denis melihat temannya,"hanya anak sekolah yang belagu."
       "Aku akan menghajarmu!!?"kata Demian.
       "Heh,taruhan aja dijalaman,"kata teman Denis."besok datang jam 9 malam,kalau kamu berani."
       "Aku akan datang!"kata Demian.
       "Aku akan menganggapmu meninggalkan Clara jika tidak datang,"kata Denis menyalakan motornya lalu pergi.
      "Dasar brengsek!!"kata Demian kesal.
      Denis dan teman-temannya masuk ke cafe,mereka berjalan naik lantai 2 masuk ke ruangan yang cukup besar.
       "Kamu terlambat,"kata Ian.
       "Biasa,"kata Denis duduk.
       "Apa anak sekolah itu menganggumu lagi!?"kata Nino.
       Denis minum,"anak ingusan itu,dia akan datang untuk balap liar."
       "Habisi dia,"sahut pria yang bermain bilyard.
       Mario melihat dia lalu melihat Denis,"tidak mungkin,nanti anak kecil Denis menangis."
       Denis memukul kepala Mario,"ambil minuman."
       "Ini bahkan masih siang dan kamu mau mabok?"kata Mario,tapi dia berjalan mengambil minuman.

       Dijalanan yang sepi,Denis dan teman-temannya sudah berkumpul.tidak lama kemudian Demian datang seorang diri,teman-temannya tersenyum seperti akan menghanisi Demian.
       "Kita Hajar langsung,"kata temannya.
        "Tidak,dia sangat mudah marah,kita punya alasan,"kata Mario."Denis tidak mungkin begitu saja memukulnya,dia pasti memikirkan Clara."
       "Gadis itu,Denis bahkan bisa kabur hanya dalam 5 menit dari kampus,"kata Ian.
       "Dia pasti ingat adiknya,"kata Mario.
       "Itu cinta,"kata Ian.
       Denis datang mensejajari Demian membuka kaca helmnya,"aku kira kami tidak punya nyali."
       "Apa maksudmu!?"kata Demian.
       "Ingat perkataan mu,jika aku menang jangan pernah mengatakan Clara itu gadismu,"kata Denis.
       "Dan aku akan menghajarmu begitu mendekat selangkah saja,"kata Demian.
       "Ok,"kata Denis.
       Teman-teman Denis mendekat,mereka mulai bersorak.balap pun dimulai,Demian langsung menarik gasnya.teman-teman Denis menyusun rencana agar Demian kalah bahkan kecelakaan, putaran pertama Demian menang.mereka melakukan 4 putaran.
Tapi tiba-tiba diputaran terkahir Clara muncul ditengah-tengah jalan,Demian dan Denis kaget langsung berhenti.teman-teman Denis melihat mereka dan mendekat.
       "Clara!?"kata Demian.
       "Bagus ya,apa yang kalian lakukan!!?"kata Clara marah.
       "Demian yang nantangin,"kata Denis.
       Clara melihat Demian,"apa maksudmu!!?"
       "Ayo lanjutkan,"kata teman-teman Demian.
       Denis menyalakan motornya begitupun Demian.
       "Ga!!"kata Clara mendekati Demian."berhenti ga!?"
       "Ga,"kata Demian.
       Denis melajukan motornya kencang.
      Clara mencabut kunci kunci motor Demian dan membuangnya.
       "Clara!!!?"Demian setengah teriak.
       "Wooooo,"teriak mereka.
       Demian harus merelakan uangnya untuk Denis,Clara duduk dimotor Demian sementara Demian mencari kuncinya.
       "Halo,"kata Clara.
      "Aku antar pulang,"kata Denis.
       "Tidak usah,"kata Clara.
       "Kamu marah,"kata Denis.
       "Besok kita bicara,"kata Clara.
       "Kamu ya diam disitu,cepat ganti cari!?"teriak Demian kesal.
       Clara mematikan telefonnya kemudian mendekati Demian disemak-semak.
       "Pegang ini!?"Demian memberikan memberikan handphonenya.
       Clara memegang handphonenya menyoroti semak-semak sementara Demian mencari kuncinya.
       "Kamu ini selalu bikin masalah,"kata Demian."sekarang dimana kuncinya!!"
       "Maaf,"kata Clara.
       "Maaf maaf maaf!"kata Demian."makanya jangan sesukanya sendiri."
       "Ya kamu juga kan begitu,"kata Clara.
       "Ini gara-gara kamu!!"kata Demian.
       Sampai setengah jam, akhirnya mereka menyerahkan dan pulang.Demian menelfon temannya untuk mengambil kunci cadangan dirumah,
      

      
      
      

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang