"Demian kenapa kamu terluka begini?kenapa kamu berantem?"kata mamanya.
"Aku sangat kesal pada Clara,dia masih saja mengejar Denis saat pergi!"kata Demian.
"Berhenti bersikap seperti anak kecil,"kata papanya."kamu mau keroyokan preman seperti itu."
"Ya kan aku kesal liat dia terus dekat-dekat Clara,"kata Demian."pokoknya setelah lulus sekolah aku mau langsung melamar Clara dan nikah,ya pa!?"
"Auh!!"Demian menjerit saat papanya menekan lukanya.
"Papa,"kata mamanya.
"Nikah nikah...,"kata papanya."ngurus diri sendiri saja tidak bisa mau ngurus orang lain."
"Ya bisalah pa,kan selama ini Demian juga jagain Clara,"kata Demian."pokoknya Demian mau nikah sama Clara biar Denis ga deketin Clara lagi,Clara juga sama aja pergi terus dengan Denis."
"Ya kan kamu ga bisa ngelarang Clara buat main sama siapa aja,"kata papanya."lagian Clara juga tetap baik-baik saja main sama Denis,berarti Denis juga Clara."
"Kok papa belain Denis sih!?"kata Demian."anak papa itu Demian apa Denis!?"
"Mandi sana,"kata papanya.
"Tapi pokoknya setelah lulus Demian mau nikah sama Clara,biar Denis ga gangguin Clara,"kata Demian.
"Mama ga bisa bayangin kalau kalian nikah sekarang dan ribut,"kata mamanya."pasti cucu mama akan terlantar."
"Ya kan ga langsung punya anak,mama sama papa saja 3 tahun nikah baru aku ada,"kata Demian."ya pa."
Papanya mengendorkan dasinya,dia merasa sesak mendengar obrolan anak semata wayangnya.
"Biar papa saja yang pusing sama kelakuan kamu,"kata papanya."mandi sana,kalau kamu berani berulah lagi papa akan biarin kamu."
"Papa pokoknya aku akan nikah sama Clara setelah lulus sekolah,"kata Demian.
"Sekolah dan kuliah yang bener,"papanya berjalan ke kamar."kalau sudah kerja baru mikir nikah,mau dikasih makan apa anak orang."
Demian melihat papanya,"kan aku juga sekolah yang bener? Jadi ketua OSIS, kapten basket apa lagi yang kurang!?"
"Sudah mandi sana,"kata mamanya."jangan berantem lagi kaya gini."
"Tapi mama mau kan,Demian nikah sama Clara!?"kata Demian.
"Ya,"kata mamanya."cepat mandi."
"Mama memang yang terbaik,"Demian memeluk mamanya lalu berjalan ke kamarnya.
Menjadi anak tunggal membuat Demian manja pada orangtuanya,semuanya yang diinginkan didapatkan dengan mudah.hubungan keluarga yang baik dengan keluarga Clara membuatnya semakin mudah mendapatkan apa yang diinginkan hatinya.Clara masuk ke tempat biasa Denis berkumpul, seminggu ini Denis tidak menjawab dan membalas pesannya.
"Wah siapa ini?"
Clara melihat pria itu mengangguk pelan,"kakak,apa ada Denis?"
Pria itu melihat Clara yang masih berseragam,"dia tidak ada,kamu siapa Denis?"
"Dimana dia?"kata Clara.
"Mana aku tau,aku akan menelfonnya,"katanya."duduk."
Clara melihatnya,"dia tidak menjawab telefonku."
"Tentu saja,"katanya lagi mengambil handphonenya."duduklah dulu."
Clara duduk melihat pria itu berjalan menjauh,Clara melihat sekeliling dan beberapa orang yang duduk.
Pria itu mendekat lagi membawa minuman menaruh dimeja,"minumlah dulu."
"Denis menjawab telefonmu?"kata Clara.
"Ya,tapi katanya dia sibuk,"katanya."minumlah."
Clara mengambil gelasnya hendak meminum tapi berhenti saat melihat handphonenya,dia menaruh minumannya.
"Denis,kenapa kamu tidak mau menjawab telefonku,"kata Clara.
"Kamu dimana?"kata Denis.
"Ditempatmu,"kata Clara."kamu masih dikampus?"
"Sial,"gumam Denis pelan terdengar suara pintu ditutup.
"Apa?"kata Clara.
"Pergilah dari situ,aku akan menemuimu,"kata Denis.
"Jangan membohongiku,aku tidak akan pergi sebelum kamu datang,"kata Clara.
"Ya pergi dari situ sekarang,"kata Denis.
"Kenapa kamu selalu menyuruhku pergi,"kata Clara."cepat datang."
Clara mematikan telefonnya,pria itu masih melihatnya.
"Dia akan datang,"katanya.
"Ya,aku akan menunggu diluar,"kata Clara berdiri.
"Minumlah dulu,aku sudah membuatkan untukmu,"katanya.
"Tidak usah,"kata Clara.
"jangan begitu,"katanya."dia akan lama,disini saja."
"Oh,"kata Clara kemudian mengambil gelasnya.
"Clara,"Denis sedikit teriak membuka pintu lalu mendekat.
Pria itu melihat Denis lalu melihat jamnya,"gila,kamu kesini hanya dengan 5 menit?"
Denis mengambil gelas ditangan Clara menaruhnya,"ayo."
"Aku haus,"kata Clara.
"Ya ayo pergi,"Denis menarik Clara.
"Wah dia benar-benar!"kata pria itu melihat temannya pergi."bagaimana dia naik motornya,5 menit hanya untuk anak kecil."Denis berhenti membuat Clara yang mengikutinya ikut berhenti mendadak hampir menabraknya.
"Kenapa kamu datang kesini sendirian?"kata Denis.
"Kamu tidak menjawab telefonku,"kata Clara.
"Aku sibuk dikampus dan latihan,"kata Denis."jangan berani lagi kesini tanpa aku."
"Kamu marah padaku kan!?"kata Clara.
Denis melihat Clara.
"Kamu langsung tidak mau menjawab dan membalas pesanku,"kata Clara."kamu pasti sangat kesal padaku."
"Aku kesal pada Demian bukan kamu,"kata Denis.
"Tapi kamu melemparnya padaku,"kata Clara.
"Kamu kesini mencemaskanku?"kata Denis.
"Menurutmu apa?"kata Clara.
Denis melihat sekeliling kemudian melihat Clara yang masih memakai seragam sekolah,Denis melepas jaketnya memberikan pada Clara.
"Apa?"kata Clara.
"Kamu mau dikejar petugas dikira bolos sekolah,"kata Denis.
Clara memakai jaketnya,mereka masuk ke warung penjual bakso.
"Jangan berani datang lagi ke sini sendirian,"kata Denis.
Clara minum,"maaf."
"Aku bilang jangan minta maaf untuk Demian,"kata Denis.
"Denis,"kata Clara.
"Aku ga suka dia ngatur-ngatur kamu,memaksa apa yang dia inginkan,"kata Denis."dia fikir kamu bonekanya apa?"
"Tidak seperti itu,"kata Clara.
"Sudah makan,"kata Denis mengambil sendoknya.
Clara melihat Denis,"jangan menghindari dariku lagi."
"Memangnya siapa kamu,"kata Denis.
"Kamu orang yang baik untukku,aku akan kesulitan mencari orang sepertimu!"kata Clara."pokoknya jangan menjauh karena kemaren,aku tidak bisa memikirkan rasa bersalah padamu jika kamu tidak menjawab dan membalas pesanku."
"Pelan kan suaramu atau kamu mau aku dipukuli lagi karena dikira menculikmu,"kata Denis.
Clara melihat sekeliling kemudian melihat Denis.
Denis mengantar Clara didepan rumah,Clara turun dari motor Denis.
"Terimakasih,"kata Clara.
"Masuklah,"kata Denis.
Clara tersenyum.
"Masuk,"kata Denis.
"Hati-hati,"kata Clara.
"Hhmm,"kata Denis melajukan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAYU ULUNG YANG SETIA
Teen Fictionkenakalan dan tingkah konyolmasa sekolah bikin semua hal jadi menyenangkan