part 10

7 0 0
                                    

       Denis dan Clara duduk ditaman,mereka bercanda sesekali Denis mengusap dan mengacak-acak rambut Clara.
      "Aku punya sesuatu,"kata Denis mengeluarkan kantong kecil dari tasnya.
       "Apa?"kata Clara membukanya."wah lucu."
       "Aku ikat rambut kamu,"kata Denis."berbalik."
       Clara berbalik setelah memberikan sisirnya,"yang rapi."
       Denis menyisir rambut Clara, tiba-tiba dia teringat adiknya.Clara berbalik melihat Denis yang diam.
      "Kenapa?"kata Clara.
      "Oh tidak,"Denis memutar badan Clara pelan."bagaimana pacarmu?"
       "Pacar mana?"kata Clara.
       "Playboy itu,"kata Denis.
       "Bukan pacar,"kata Clara.
      Denis mengikat rambut Clara,"mau ikut?"
       "Kemana?"kata Clara.
       "Ada pertandingan dikampus,"kata Denis.
       Clara mengambil cermin,"bagus."
       "Aku jemput siang,"kata Denis.
       "Aku bilang papa dulu,"kata Clara mengambil handphonenya."foto aku dari belakang."
       Denis mengambil handphone Clara lalu memotret rambutnya,"ini."
       Clara melihatnya,"aku jadikan wallpaper layar."
       Denis tersenyum,"ayo beli jajan."
       "Ya,aku mau bakso,"kata Clara.
       "Ya,"kata Denis memakai tas punggungnya.
       Mereka menuju motor Denis,Clara naik motor Denis dan pergi.
       Denis melihat Clara yang makan,dia mengambil handphonenya.
       "Ya,"kata Denis.
       Clara Melihat Denis.
       "Acaranya 2 jam lagi,kalian datang saja dulu dan siapkan semuanya,"kata Denis."aku akan menyusul."
       "Siapa?"kata Clara setelah Denis mematikan telefon.
       "Biasa,mereka ngajak ngumpul,"kata Denis.
       "Aku ikut,"kata Clara.
       "Jangan,acara besok saja,"kata Denis."soalnya banyak anak luar."
      "Baiklah,"kata Clara."kamu mau pergi sekarang?"
       "Selesaikan makanmu,"kata Denis.
       Clara mengangguk dan kembali makan,Denis juga kembali makan.

       Calvin melihat Clara dan Denis yang datang,Calvin mendekat.
       "Kakak,"kata Clara.
      Clara turun dari motor,"kok diluar sendiri?"
       "Tadi sama mama,"kata Calvin.
       "Calvin,"kata Denis.
       "Kakak,"kata Calvin."ayo main game lagi."
       Denis tersenyum,"kakak harus pergi lagi,lain kali kakak main."
       "Yah,"kata Calvin.
      "Masuk sana,"kata Clara memberikan roti bakar.
       "Baiklah,"kata Calvin membawakan roti bakar masuk kedalam.
       Clara melihat Denis,"makasih ya."
      "Ya, masuklah,"kata Denis.
       Clara masuk,Denis melajukan motornya meninggalkan rumah Clara.
       "Kakak baru pulang,"kata mamanya.
       "Iya ma,"kata Clara minum.
       "Bantu mama buat kue,"kata mamanya.
       "Capek,"kata Clara mendekati mamanya."banyak sekali."
       "Kantor papa ada acara,"kata mamanya.
       Clara duduk mencicipi kue.
       "Mana adikmu?"kata mamanya.
       "Didepan TV,"kata Clara."Clara mau mandi."
       "Habis itu bantuin mama,"kata mamanya.
       "Hhmm,"kata Clara berjalan ke kamar.
       "Mama mau minum,"Calvin mendekat.
       "Ambil sendiri,"kata mamanya.
       "Es,"kata Calvin.
       "Tunggu kakak,mama tanggung,"kata mamanya.
       Calvin mendekat,"mama nanti ikut ke kantor papa ya."
       "Kan nanti papa pulang,"kata mamanya.
       Telefon berdering,Calvin berjalan mendekat.
       "Halo,"kata Calvin.
       Calvin melihat kamar kakaknya,"kakak baru pulang, tadi pergi sama kak Denis."
       Calvin tertawa,"kakak marah ya? Kakak cepat kesini ya."
       Clara keluar kamar,Calvin menutup telfon.

       Demian masuk keruang guru.
       "Ada apa Demian?"kata pak Jemi.
       "Mau ketemu Bu mawar,"kata Demian melihat dirinya dikaca.
        "Bu Mawar belum datang,"kata pak Jemi.
       "Ya sudahlah,"kata Demian.
       Demian berjalan keluar,"pagi."
      "Pagi Kakak,"kata adik kelasnya.
      "Jepit rambutmu sangat cantik,"kata Demian."kamu terlihat manis."
       "Makasih kak,"katanya malu-malu.
       Demian tersenyum,dia kembali berjalan sesekali menggoda teman dan adik kelas perempuan.
Dipersimpangan jalan,Clara hampir menabraknya.
       "Owh!"Clara kaget mundur.
       "Bidadariku,"Demian langsung menarik Clara.
       "Kamu ya,jalan liat-liat,"kata Clara.
       "Maaf,"Clara memeluk Clara.
      "Yah lepas!"Clara mendorong Demian."kamu itu ya,malu tau."
       "Kenapa malu,"kata Demian.
       "Sudahlah,"kata Clara berjalan.
       "Jangan tinggalkan aku,"kata Demian merangkul Clara.
       "Lepas,"Clara memukul tangan Demian.
      Tapi Demian tidak peduli,dia kembali merangkul Clara.
      "Ayo main nanti,kita sudah lama tidak kencan,"kata Demian.
       "Kita? Kencan?"kata Clara."aku ada janji."
       "Janji? Dengan siapa?"kata Demian."jangan katakan dengan Denis?"
        "Calvin minta mainan,"kata Clara.
       "Kalau begitu aku antar,"kata Demian.
       "Kenapa kamu selalu ikut,"kata Clara.
       "Ya kan aku jagain kamu,"kata Demian.
       "Pingin deh sekali-kali pergi ga ada kamu,"kata Demian.
       "Apa yang kamu katakan!?"Demian melepas rangkulannya.
       Clara kaget suara Demian,bu Mawar yang baru datang kaget lalu melihat mereka.anak-anak yang ada disana juga langsung melihat kearah mereka.
       "Kamu ya selalu bicara begitu!"teriak Demin.
       Clara melihat sekeliling,"pelankan suaramu."
       "Apa! Kamu memang ga punya perasaan!"Demian masih teriak."aku sudah bilang aku tidak suka kamu dekat-dekat dengan pria lain! Tapi kamu tidak peduli!"
       Clara diam,Bu Mawar mendekat.
       "Ada apa ini? Clara Demian kenapa kalian bertengkar?"kata Bu Mawar.
       "Dia!"Demian menunjuk Clara."aku benci sama dia! Tidak punya perasaan!"
       Demian berjalan menjauh,bahkan meninggalkan sekolah.Clara masih diam syok.
       "Padahal ketua kan sayang banget, dia keterlaluan,"
       "Dia keterlaluan,"
       "Padahal yang suka ketua juga banyak,"
       "Dia merasa paling cantik,"
       Beberapa anak mulai berbisik,Bu Mawar ke ruang UKS.dia masih diam menangis tidak percaya,teriak Demian terus terdengar.

      

      

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang