Demian dan Clara berjalan masuk ruang bioskop,mereka duduk dibarisan tengah.Clara menaruh minuman dan popcorn,Demian duduk menyandarkan kepalanya dipindah Clara.
"Kita nonton film apa?"kata Demian mengambil tiket."komedi?"
Clara diam mengambil handphonenya melihat pesan dari Denis,Demian melihat Clara lalu merebut handphonenya.
"Demian,"kata Clara.
"Aku benar-benar,"Demin melihat Clara."aku akan menyingkirkan Denis dari hidupmu."
"Kembalikan handphone ku,"kata Clara.
Demian memasukan handphone ke sakunya,"liat saja filmnya sudah mulai."
Clara melihat Demian kesal,dia melihat layar dan memangku popcorn dan memakannya bahkan tangan Demian langsung dipukul saat akan mengambilnya.
Tapi setelah filmnya dimulai mereka tertawa bersama dan menghabiskan popcorn ukuran jumbo berdua.
Handphone Clara bunyi saat mereka keluar bioskop,Demian mengambil handphonenya.
"Ya Tante,"kata Demian.
Clara melihat Demian.
"Ya aku akan pulang cepat,"kata Demian.
"Aku mau ke kamar mandi,"kata Clara.
"Ayo,"kata Demian.
Demian duduk menunggu Clara, handphonenya kembali bunyi.Demian melihat nama "Denis" langsung mematikannya,tapi handphonenya kembali bunyi.
"Apa?"kata Demian.
"Dimana Clara?"kata Denis.
"Kenapa kamu menanyakannya? Tentu saja dia denganku,"kata Demian."berhenti menghubungi Clara."
"Kamu fikir siapa dirimu?"kata Denis.
"Yah!?"kata Demian.
"Katakan saja aku menelfon,"Denis mematikan telefon.
"Dasar kurang aja,"kata Demian melihat handphonenya.
"Mama telfon lagi?"kata Clara.
Demian melihat Clara,"tidak,ayo pulang."
"Aku mau makan,"kata Clara.
"Makan terus,"kata Demian merangkul Clara.
"Lepas,"Clara menyingkirkan tangan Demian.
Tapi Demian kembali merangkul tubuh kecil Clara,mereka ke taman melihat kembang api.
"Aku benar-benar tidak suka dengan Denis,"kata Demian melihat Clara yang masih diam melihat kembang api.
Demian diam Melihat Clara,dia tersenyum kemudian mencium pipi Clara membuat Clara kaget.
"Apaan sih!?"Clara memegang pipinya.
Demian tersenyum,"aku gemes liat kamu."
"Kamu itu ya!!?"Clara memukul Demian."ah menyebalkan!?"
"Auh sakit,"kata Demian memegang tangan Clara yang masih memukulnya.
"Lepas ga!?"kata Clara.
Demian mempererat pegangannya,dia mendekati Clara yang langsung diam.Clara mundur saat Demian semakin mendekat,melihat wajah Demian yang sangat dekat.
"Kamu tau kenapa aku tidak bisa jauh darimu?"kata Demian.
"Lepas,"kata Clara pelan.
Demian mendekat,"aku benar-benar akan terus didekatmu sampai kamu menyerah padaku,jadi jangan berfikir untuk menjauh dariku."
Demian melayangkan bibirnya pada bibir kecil Clara.Calvin berjalan memegang tasnya,mamanya ada dibelakangnya.
"Mama ayo pergi main,"kata Calvin.
"Mama mau belanja,"kata mamanya.
"Mama belanja,Calvin main ya,"kata Calvin.
"Lihat nanti,"kata mamanya.
"Bu guru bawa PR banyak sekali,"kata Calvin melihat penjual es krim."mama beli es krim."
"Kan kemaren kakak beli Calvin,"kata mama."ayo langsung pulang."
"Yah,"kata Calvin.
Motor berjalan pelan disebelah mereka,Calvin melihat begitupun mamanya.
"Kakak,"kata Calvin.
Demian berhenti membuka kaca helmnya,"kamu darimana?"
"Les,kakak aku mau naik,"kata Calvin.
Clara turun melepas helmnya,"mama."
Calvin naik duduk didepan Demian,Clara dan mamanya jalan sementara Demian dan Calvin pulang duluan.
"Kamu kenapa?"kata mamanya melihat Clara.
"Tidak,aku lapar,"kata Clara."mama masak apa?"
"Apa yah? Mama bingung,"kata mamanya.
"Ayo makan diluar,"kata Clara.
"Makan diluar terus,"kata mamanya.
Clara merangkul tangan mamanya,"ma."
"Apa?"kata mamanya.
Clara diam, mamanya melihat anaknya.
"Kamu itu,"kata mamanya.
"Clara lagi pingin makan apa gitu,"kata Clara.
"Bagaimana disekolah?"kata mamanya.
"Seperti biasa,banyak tugas dan ribut untuk festival sekolah,"kata Clara."bahkan besok pulang terlambat."
"Kamu mau jadi hantu lagi?"kata mamanya.
"Tidak,aku mau ikut panitia saja daripada pakai kostum aneh-aneh,"kata Clara.
Mamanya tertawa pelan.
"Mama!?"kata Clara melihat mamanya.Denis dan Clara duduk ditaman,Denis membantu beberapa tugas sekolah Clara.
Denis mendekat membawa minuman,Clara menerima minuman botol yang sudah Denis buka.
"Tugasmu sulit,"kata Denis.
"Benar, mau ujian tugas semakin banyak,"kata Clara."kapan punya waktu belajar."
"Setelah ujian kamu akan tenang,"kata Denis."aku akan buatkan pesta untuk kelulusanmu."
"Sungguh?"kata Clara.
"Ya,"kata Denis.
Clara dan Denis asyik ngobrol,Denis sesekali mengusap kepala Clara yang tertawa dengan candaannya.
"Clara!!?"
Clara dan Denis kaget langsung melihat Demian yang sudah ada didekatnya.
"Aku sudah bilang jangan ganggu Clara!!"kata Demian."kamu ingin mati!!"
Denis berdiri begitupun Clara.Demian menarik Clara didekatnya.
"Jangan kasar pada Clara!"kata Denis.
"Bukan urusanmu! Jangan ganggu gadisku lagi!!"kata Demian.
"Demian...,"kata Clara.
"Aku sudah bilang jangan dekat-dekat dengannya!!?"kata Demian.
"Jangan membentak Clara!?"kata Denis.
"Kamu... Kamu itu yang terus menganggu pacarku! Apa kamu ingin mati!?"kata Demian.
"Jangan mulutmu brengsek!"kata Denis.
"Demian... Denis...,"kata Clara bingung.
Demian yang emosi memukul Denis,"kamu yang mulutmu! Aku akan menghabisi mu!!"
"Denis!!"Clara kaget.
Denis memegang wajahnya dan langsung membalas Demian,Clara bingung karena tidak bisa menghentikan mereka hingga menelfon papanya.
"Kenapa kalian bertengkar ditaman?"kata papa Clara.
"Dia yang mulai duluan!"kata Demian."menganggu Clara...,"
"Menganggu katamu!?"kata Denis melihat Demian."
"Denis...,"Clara memegang tangan Denis.
"Clara lepaskan tanganmu darinya!"kata Demian.
"Berhenti berteriak pada Clara,"Denis hendak maju lagi.
"Sudahlah,ini hanya salah paham,"kata papa Clara."mari lupakan ini semua dan berbaikan."
Denis diam berdiri,"aku pergi."
"Denis...,"Clara ikut berdiri.
"Ya pergi dan jangan dekati Clara lagi,"kata Demian.
Denis melihat Demian kemudian keluar,Clara mengikuti Denis.
"Denis tunggu,"kata Clara.
Denis berhenti.
"Maafkan aku,"kata Clara.
"Kenapa kamu minta maaf? Ini bukan kesalahanmu,"kata Denis.
"Tidak,tolong lupakan ini,"kata Clara."aku sungguh minta maaf."
Denis diam.
Clara memegang tangan Denis,"Denis tolong jangan begini,tolong lupakan ini."
"Aku sudah bilang ini bukan kesalahanmu,jadi berhenti mengemis untuk pria brengsek itu,"kata Denis.
"Bukan untuknya,aku tidak mau karena kamu terluka begini dan kamu membenciku,"kata Clara."aku benar-benar minta maaf membuatmu terluka."
"Ya sudah,"kata Denis.
"Lupakan kejadian ini?"kata Clara.
Denis melihat Clara kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAYU ULUNG YANG SETIA
Novela Juvenilkenakalan dan tingkah konyolmasa sekolah bikin semua hal jadi menyenangkan