part 11

7 0 0
                                    

Clara mengurung diri dikamar meski namanya mengetuk pintu keras,mamanya menelfon sekolah dan mengatakan Clara dan Demian bertengkar.
Calvin berdiri didepan kamar kakaknya,"kakak... Kakak ayo makan."
Tidak ada jawaban,papanya masuk kedalam rumah.Calvin berlari melihat papanya.
"Papa... Papa,kakak tidak mau keluar kamar,"kata Calvin."pulang sekolah langsung dikamar."
"Kenapa?"kata papanya.
"Ga tau,"kata Calvin."kata mama pusing."
Papanya mendekati istrinya,"ada apa?"
"Bertengkar dengan Demian, katanya mereka berteriak-teriak disekolah,"kata mamanya.
"Kenapa bisa?"kata papanya mencari kunci duplikat.
"Dia tidur,mungkin capek nangis,"kata mamanya."ada-ada saja,Demian juga tidak pulang ke rumah."
"Namanya juga remaja,kan wajar berantem,"kata papanya.
"Apa-apa kok dibikin wajar,"kata mamanya melihat oven.
Papanya melihat istrinya,"ya kan kamu tau sendiri,sejak kecil mereka suka berantem nanti baikkan lagi, berantem lagi."
"Terserah papa saja,"kata mamanya membersihkan alat kuenya.
Papanya menekuk lengan bajunya mendekat,"aku saja bersihin."
"Matikan ovennya 10 menit lagi,"kata mamanya kemudian keluar dapur.
"Ya,"sahut papanya."memang ada apa dengan anakku?"
Mamanya membuka pintu kamar Clara,mendekati Clara yang rapat dibawah selimut.
"Kakak sudah sore,ayo mandi,"kata mamanya menutup tirai jendela.
Calvin mendekat,"kakak kenapa?"
"Kakak,"mamanya mendekat membuka selimutnya.
"Mama,"Clara menarik lagi selimutnya menutup badannya.
"Sudah,"kata mamanya."kamu belum makan seharian."
Calvin naik ke tempat tidur,"kakak ayo bangun."
"Pergi,"kata Clara.
Papanya mendekat,"kakak."
Handphone Clara bunyi,mamanya berjalan ke meja belajar.
"Halo,"kata mama Clara."ah ya,mungkin mereka berantem seperti biasa."
"Kakak kenapa?"Calvin melihat papanya.
"Capek,"kata papanya.
"Ya tidak apa,Demian belum pulang?"kata mama Clara lagi."ya nanti aku bicara sama Clara."
"Demian tidak pulang?"kata papanya.
"Ya,"kata mamanya."kakak mau mandi ga?"
Clara melihat mamanya,dia duduk menyingkirkan selimut kemudian berjalan keluar.
"Tiap hari marahan,"kata Calvin.
Clara masuk kamar mandi,dia duduk dibak mandi.
"Ah menyebalkan! Aku tidak akan memaafkan Demian!"gerutu Clara kesal.
"Kakak jangan melamun,cepat mandi dan makan,"kata mamanya.
"Ya!"teriak Clara kesal.

"Anak kita kenapa sih pa?"kata mama Demian.
"Kata guru,dia teriak-teriak didepan kelas pada Clara,"kata papanya.
"Demian?"kata papanya.
"Ya,"kata mamanya.
"Masa sih?"kata papanya.
Telefon rumah bunyi,Calvin berjalan mendekat.
"Halo,"kata Calvin.
"Siapa nak?"kata papanya.
Calvin mendekatinya papanya,"ini."
"Halo,"kata papa Clara.
"Ya tidak apa,namanya juga anak-anak,"kata papa Clara."
Papa Demian mematikan telefon saat anaknya pulang.
"Demian kamu darimana?"kata mamanya."apa yang kamu lakukan pada Clara?"
Demian diam melempar tas di sofa,dia masuk kamarnya menutup pintu keras.
"Anak itu,"kata papanya hendak masuk.
"Jangan... Aku saja yang bicara,"kata mamanya."kamu akan bertengkar nanti."
"Dia itu sudah dewasa harusnya,"kata papanya.
Mamanya membuat minuman lalu berjalan membuka kamar anaknya,mamanya menaruh minuman dimeja menutup pintu beranda kamar.Demian keluar kamar mandi melihat mamanya.
"Kamu sudah makan?"kata mamanya.
"Hhmm,"kata Demin duduk menyalakan TV kemudian minum.
Mamanya duduk,"lain kali pulang saja dirumah,jangan pergi kemana-mana saat kamu marah."
"Dasar Clara!"kata Demian."aku benar-benar kesal dengannya, tidak punya perasaan sama sekali."
"Ayo makan,"kata mamanya.
"Malas,"kata Demian.
"Jangan begitu,kalian pasti salah paham saja,"kata mamanya.
"Ini bukan salah paham! Clara emang ga pernah punya perasaan!"kata Demian."padahal apa sih yang ga aku lakukan buat dia!? Aku benar-benar membencinya."
Mamanya melihat anaknya,"ya sudah nanti bisa dibicarain lagi dengan Clara, dia juga sedih bertengkar denganmu.lebih baik sekarang makan,mama buat makanan kesukaanmu."
Demian diam.
"Mama sedih kalau kamu ga mau makan,"kata mamanya.

Denis mendekat membawa minuman dan makanan,"kamu diam terus dari tadi?"
Clara melihat Denis,"tidak apa."
"Makanlah,"kata Denis.
Clara minum,Denis melihat Clara.
"Bagaimana sekolahmu? Kapan mulai ujian?"kata Denis.
"Bulan depan,"Clara mulai makan."aku malas sekali."
Denis mengambil handphonenya,"ya."
Clara melihat Denis.
"Ya aku datang terlambat,"kata Denis."yang lain sudah dijalan."
"Kamu ada acara?"kata Clara.
"Hanya main,"kata Denis.
"Aku ikut,"kata Clara.
"Ikut?"kata Denis.
"Ya aku lagi bt banget,aku ikut yah?"kata Clara.
Denis mengangguk,Clara tersenyum.
"Habiskan makanmu,"kata Denis.
"Ya,"kata Clara.
"Kamu lagi ribut?"kata Denis ikut makan.
"Disekolah,"kata Clara minum."ayo pergi sekarang."
"Ya,"kata Denis."tunggu disini,aku ke kamar mandi sebentar."
"Ya,"kata Clara.
Denis berjalan ke kamar mandi membawa handphonenya,Clara melihat handphonenya yang bergetar.
"Kenapa lagi?"kata Clara saat melihat "Mama Demian" dilayar handphone.
"Halo,"kata Clara.
"Sayang kamu dimana? Kamu baik-baik?"kata mama Demian.
"Ya Tante,"kata Clara.
"Maafin Demian ya sayang,"kata mama Demian."Tante merasa tidak enak sama kamu."
"Tidak apa Tante,"kata Clara lalu melihat Denis."tante,aku bertemu teman.nanti telfon lagi ya."
"Baiklah,"kata mama Demian.
"Ayo,"kata Demian.
"Ya,"kata Clara.
Mereka pergi,Denis memakaikan jaketnya saat mereka masuk kafe.Denis memegang tangan Clara, teman-temannya menyoraki.Denis mengisyaratkan untuk tidak mengeluarkan minuman keras pada temannya.

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang