part 5

10 0 0
                                    

        Demian berjalan keluar rumah guru,dia merapikan rambutnya sebelum masuk.
        "Apa aku sudah keren?"kata Demian saat seorang temannya lewat.
        "Ya,kamu selalu keren,"katanya kagum.
        Demian masuk melihat ibu mawar,"selamat pagi Bu mawar."
       Ibu Mawar melihat Demian,"pagi."
        "Pagi ini ibu sangat cantik,"kata Demian.
        "Ibu tidak akan menambah nilaimu,"kata Bu Mawar."ada apa?"
       "Sepertinya ibu akan butuh bantuanku,jadi aku datang lebih dulu,"kata Demian.
       "Kegiatan OSIS,kamu sudah menyusunnya?"kata Bu Mawar.
       "Ya,kapan kita akan berkumpul,"kata Demian.
       "Hari ini,"kata Bu Mawar.
       "Baiklah,"kata Demian.
       "Kembalilah ke kelasmu,"kata Bu Mawar.
      "Ya ibu,"kata Demian.
        Demian berjalan ke kelas,dia melihat Clara yang duduk dengan beberapa anak basket,Demian mendekatinya.
      "Menyingkir dari sebelah Clara,"kata Demian menerobos.
      "Yah,"kata David bergeser melihat Demian."tidak bisakah kamu pergi."
        Demian duduk,"jangan dekati Clara,dia milikku."
       "Terus saja!"Clara memukul lengan Demian.
      "Kita latihan mulai besok,"kata Demian.
       "Malas main dengan sekolah sebelah,"kata Farell.
      "Makanya langsung tembak gebetanmu,"kata Demian."nanti aku akan alihkan pandangannya padaku."
      "Lihat mereka juga sedang memandangmu,"kata Clara melihat adik kelasnya yang melihat ke arahnya.
       Demian melihat adik kelasnya,"aku memang selalu menarik."
        Farell memukul kepala Demian,"dasar Playboy."
       "Yah aku bukan playboy,"kata Demian.
       Bel bunyi,Demian merangkul Clara berjalan ke kelas.

       Neny mendekati Clara,"kapan kamu main lagi dengan Denis?"
       "Kenapa?"kata Clara.
       "Aku mau ikut,"kata Neny.
       "Kamu bahkan pergi entah kemana,"kata Clara.
       "Aku kan tidak suka bowling,"kata Neny.
       "Sepertinya Denis sibuk Minggu ini,"kata Clara."padahal kemaren aku bisa strike."
        "Bagaimana kamu kenal dia?"kata Neny.
       "Dia menemukan bukuku ditanam,"kata Clara.
      "Seperti dongeng,"kata Neny."terus kalian berteman."
       "Ya, teman-temannya baik padaku,"kata Clara."juga Denis,dia selalu mengiyakan apa yang aku katakan."
       "Dia menyukaimu?"kata Neny.
       "Tapi Demian datang dan mengacaukan semuanya,"kata Clara.
       "Apa kamu menunggu Demian?"kata Neny.
        "Aku kemaren tertinggal pelajaran bahasa,"kata Clara.
        Demian dan beberapa anak OSIS datang,Demian mengambil minuman kaleng mendekat langsung duduk disebelah Clara.
        "Kamu pasti bosan menunggu,"kata Demian membuka minuman kaleng memberikan pada Clara.
        "Tidak,"kata Clara mengambil handphonenya yang bunyi.
        "Ya ma,"kata Clara."sebentar lagi pulang."
        Demian melihat Clara.
       "Baiklah,tulis semuanya aku akan beli,"kata Clara lalu mematikan telfonnya."aku pulang."
       "Ayo,"kata Demian.
       "Lihat temanmu baru saja duduk,"Clara berdiri."Neny aku pulang."
        "Kabari aku,"kata Neny.
       "Ok,"kata Clara berjalan.
        Demian membawa minumannya berlari mensejajari Clara.

       Calvin berjalan ke toko mainan saat mamanya membeli makanan.
       "Wah ini bangus,"kata Calvin memegang robot.
        "Denis itu adik Clara,"kata Ian melihat Calvin.
        Denis melihat Calvin lalu mendekatinya,"Calvin."
        Calvin melihat Denis lama.
        "Aku Denis, teman kakak Clara,"kata Clara."aku pernah main kerumah."
       "Oh ya,"Calvin ingat.
       Denis tersenyum lalu jongkok disebelah Calvin,"kamu melihat apa?"
       "Robot ini,bagus,"kata Calvin.
        "Benar,"kata Denis."kakakmu mana?"
        "Tidak ikut,Calvin dengan mama,"kata Calvin.
        "Mana mamamu?"kata Denis.
       "Sedang belanja,"kata Calvin.
       Denis mengusap rambut Calvin,"kamu sudah bilang mau kesini? Nanti mamamu nyariin."
       "Oh ya,"Calvin berdiri.
        "Ayo aku antar,"kata Denis.
        "Ya,"kata Calvin.
         Mamanya yang ada dikasir melihat sekeliling lalu melihat Calvin berjalan dengan Denis mendekat.
        "Mama,"kata Calvin.
        "Kamu darimana?"kata mamanya.
        "Tante,"kata Denis ramah.
        "Ya,"kata mamanya.
        Calvin melihat Denis yang berjalan menjauh.
        "Ayo pulang sayang,"kata mamanya.
        "Ya,"kata Calvin mengikuti mamanya.
       "Kamu kok bisa ketemu teman kakakmu,"kata mamanya.
       "Ya,tadi Calvin liat mainan."teman kakak tinggi-tinggi,Calvin besok tinggi ga ma?"
       "Ya,makan yang bergizi dan rajin olahraga,"kata mamanya.
         "Papa kan ga mau lari-lari pagi,"kata Calvin.
       "Yah nanti dengan kakak,"kata mamanya.
       "Calvin mau ngajak kak Demian,"kata Calvin.
         "Suka banget pergi dengan kak Demian,"kata mamanya.
        "Calvin dibeliin mainan terus,"kata Calvin.
       Mamanya tersenyum melihat anaknya.

       Denis dan Clara duduk di depan rumah,Denis membantu Clara mengerjakan tugas sekolahnya.
        Calvin berjalan mendekat,"kakak."
       Clara melihat adiknya,"apa?"
        Calvin duduk.
        "Masuk,"kata Clara.
        "Bosen nonton tv,"kata Calvin.
       "Mau main game?"kata Denis.
        "Ya mau,"kata Calvin.
        "Sini,"Denis memberikan handphonenya."main apa?"
        "Mobil,"kata Calvin.
        "Baiklah,"kata Denis."bisa main?"
        "Ya,"Calvin duduk disebelah Denis main game.
        "Liat game langsung diam,"kata Clara.
       Denis mengusap rambut Calvin,"adikmu pintar."
       "Ya,tadi disekolah aku dapat nilai 100,"kata Calvin sembari main game.
       "Sungguh?"kata Denis.
        "Yah mobilnya tertabrak,"kata Calvin.
      "Aku bantu,"kata Denis.
       Mamanya melihat dari dalam,terlihat Denis yang main game dengan Calvin sesekali melihat tugas Clara.
        "Kamu salah yang ini,"kata Denis melihat jawaban Clara."baca lagi di esainya."
        "Oh,benarkah?"kata Clara kembali membaca esai.
         "Kenapa Calvin juga jadi dekat dengan Denis juga,"kata mamanya sendiri.

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang