Denis mendekati Clara yang duduk ditaman, Clara melihat Denis yang menyodorkan ice cream.
Clara melihat Denis diam, Denis duduk membuka ice cream memegangkan ditangan Clara.
"Kenapa tidak menjawab telefonku?"kata Denis.
Clara makan ice cream.
"Apa kamu berfikir aku akan mencelakai Demian?"kata Denis.
"Kamu punya alasan untuk itu,mungkin,"kata Clara.
"Clara...,"kata Denis."aku hanya tidak suka sikap dia padamu,aku tidak suka melihat dia mengaturmu dan kamu menurutinya."
"Kamu bilang tidak mencintainya tapi kamu terus dipaksa didekatnya,"kata Denis."siapa dia punya hak seperti itu...,"
"Aku nyaman,"kata Clara.
Denis menghela nafasnya.
"Sejak kecil aku terbiasa begitu jadi aku tidak merasa apa-apa,"kata Clara."aku juga senang saat pertama bertemu denganmu,kamu sangat baik padaku."
" Apa aku pernah memaksamu?"kata Denis.
Clara memakan ice cream,dia diam melihat anak-anak seumuran Calvin yang bermain.
"Lihat,"kata Clara menaruh ice cream.
Denis mengikuti pandangan Clara,seorang anak laki-laki berseragam SMP yang mengejar anak berumur 8 tahunan bersepeda.
"Hanya seumur itu aku ingat kenangan kakakku,"kata Clara."semuanya tiba-tiba hilang,aku kesepian."
Denis masih melihat mereka.
"Aku benar-benar bahagia saat kamu menemukan bukuku dan mengantarkan padaku,"kata Clara."kamu tau bagaimana aku merindukan kakakku? Itu kamu Denis."
Denis melihat Clara.
"Aku tidak ingin kamu menjauh hanya karena aku tidak membalas saat kamu mengatakan menyukaiku,"kata Clara."aku benar-benar ingin kamu ada di sekitarku dan mengawasiku."
"Clara,"kata Denis.
"Kamu tau betapa takutnya aku melihat kalian balap motor!? Kamu tau aku punya kenangan buruk dengan kakakku!?"kata Clara.
"Maaf,"kata Denis.
"Aku memang tidak bisa membalas rasa sayangmu seperti gadis yang kamu sukai tapi...,"kata Clara."aku membutuhkan kamu untuk melindungiku,aku ingin jadi adikmu yang kamu rindukan sama seperti aku yang merindukan kakakku."
Denis mengusap kepala Clara yang menangis,"maafkan aku,aku juga tidak ingin kamu menjauh saat Demian terus bersamamu.aku akan ingat semua yang kamu katakan,aku benar-benar akan mengingatnya."
Clara melihat Denis yang langsung memeluknya, Clara hanya menangis sesenggukan.Clara dan Demian berjalan menuju kelas.
"Kakak OSIS,"
Demian berhenti, begitupun Clara.
Seorang anak laki-laki mendekat,"tolong tanda tangani ini."
"Apa ini?"kata Demian.
"Aku anggota baru,tapi rapat nanti aku tidak bisa ikut,"katanya.
"Kenapa? Kamu bahkan membolos dihari pertama rapat OSIS,"Demian membaca.
Clara melihat Neny lalu mendekatinya,mereka berjalan ke kelas.
"Maaf,"katanya lagi.
"Kenapa?"Demian melihat anak itu lalu melihat tangannya.
"Aku tidak bisa mengatakan sekarang,tapi ini sungguh mendesak.
Demian menandatanganinya,"aku akan mengeluarkan kamu jika bolos sekali lagi."
"Terimakasih,"katanya.
Demian melihat sekeliling,"kemana Clara? Dia bahkan sesukanya pergi."
Demian berjalan ke kelas,Neny dan Clara sedang asyik mengobrol.Neny kaget saat Demin menaruh tasnya dimeja.
"Apaan sih,"kata Neny.
"Demian,"
Demian yang hampir duduk melihat temannya dipintu.
"Ah kalian menggangguku pagi-pagi,"kata Demian kemudian mendekati temannya.
"Bagaimana hubunganmu dengan Denis?"kata Neny setelah menyakini Demian pergi.
"Baik,aku harap baik,"kata Clara."dia pasti kecewa banyak padaku,tapi aku benar-benar marah dengan apa yang dilakukan."
"Dia begitu karena sangat menyukaimu,"kata Neny.
"Mungkin,aku senang bisa mengenalnya,"kata Clara.
"Ayo bertemu lagi,aku di ajak liat lomba Bowling,"kata Neny."Denis pasti ikut."
"Gara-gara pulang tengah malam, sekarang aku tidak bisa kemana-mana lagi,"kata Clara.
"Padahal kenapa?"kata Neny."kita kan tidak melakukan hal huruk."
"Benar,tapi Demian sangat mengarang cerita pada mamaku,"kata Clara."kamu tau sendiri bagaimana mamaku."
"Aku rasa Demian memanfaatkan ini untuk mengekangmu, pergaulan Denis dan lainnya,"kata Neny.
"Huh,"Clara menghela nafasnya."aku bahkan ingin main bowling lagi dan melukis."
"Kalau pergi denganku tidak boleh juga?"kata Neny.
Clara melihat Neny,"benar juga."Demian menghentikan motornya,dia duduk melihat ombak yang pasang.
"Menikah? Jangan berfikir macam-macam,"
"Kalian masih anak-anak,menikah itu bukan hal yang mudah seperti yang kamu fikirkan."
"Ah!"Demian mengacak-acak rambutnya."susah amat menikah dengan Clara."
Demian mengambil handphonenya,"ya ma."
"Aku akan pulang terlambat,"kata Demian.
"Tapi Clara sudah pulang,"kata mamanya.
"Ya,aku bertemu teman,"kata Demian.
"Ya baiklah,"kata mamanya.
Demian melihat handphonenya,dia kembali melihat ombak.dia ingat beberapa kali Clara menemui Denis.
Demian menghela nafas kemudian menyalakan motornya,dia melajukan dengan kencang.
Papanya melihat Demian yang masuk,"dari mana kamu? Balap liar lagi?"
"Papa mau kemana?"kata Demian.
"Ke rumah Clara,kamu tidak mau ikut?"kata papanya.
Demian diam kemudian melihat mamanya yang keluar kamar.
"Demian ayo,ganti bajumu,"kata mamanya.
Clara dan Clavin asyik bermain disamping rumah,Demian mendekat.
"Kakak,"kata Calvin.
"Kalian asyik sekali,"kata mama Demian.
"Tante,"kata Clara mengalami mama Demian begitupun Clavin.
Mereka duduk didekat kolam renang.
"Om dengar kamu berantem sama Denis lagi,"kata papa Clara.
"Hanya main motor,tapi Clara membuatku kalah dan menghilang kunci motor,"kata Demian.
"Kamu fikir aku ini taruhan,"kata Clara.
"Ya kan biar Denis ga deketin kamu terus,"kata Demian.
"Kemaren juga kakak pulang dengan kak Denis,"kata Calvin.
Clara Melihat adiknya,mamanya hanya tersenyum mengusap rambut anaknya.
"Tuh kan om,"kata Demian."padahal Denis itu ga baik."
"Kamu itu yang ga baik,"kata Clara.
"Tenang saja om,pokoknya Demian akan jagain Clara sampai om sama Tante ijinin Demian nikahin Clara,"kata Demian.
"Siapa yang mau nikah sama kaki!?"Clara mendorong Demian.
Demian yang duduk di tepian kolam renang langsung terdorong,tangan Demian memegang Clara hingga mereka jatuh bersamaan.
Calvin tertawa,"yah kakak jatuh."
"Kamu itu ya!!?"kata Clara kesal.
"Kamu yang salah kamu yang marah!"kata Demian.
"Mereka itu,"kata papa Demian.
"Ayo makan,"kata papa Clara.
"Ayo,"kata Calvin.
"Mama,"kata Clara.
"Mama pusing liat kalian,baikan dulu baru makan,"kata mama Clara.
Mereka masuk.
"Kamu sih!"kata Clara memukul Demian.
"Kamu yang mendorongku tapi kamu yang marah!?"kata Demian.
Clara bersin.
"Kamu dingin? Aku akan memelukmu,"kata Demian memeluk Clara."ini akan hangat,aku memiliki banyak cinta untukmu."
"Lepas!"kata Clara.
"Kamu sebenarnya sangat sayang padaku kan,"kata Demian.
"Ga!"kata Clara.
"Bohong,Denis bilang kamu nyaman sama aku,"kata Demian."dasar bidadari kecilku,aku akan terus menempel padaku."
"Tidak mau!"kata Clara mendorong Demian."aku mau naik."
"Aku benar-benar tidak akan melepaskan kamu,"Demian memutar badan Clara dan langsung mencium kening kecilnya.
Tangan Clara yang akan mendorong Demian berhenti,dia diam merasakan detak jantungnya yang lebih cepat.
Benarkah hatinya menginginkan Demin terus menempel didekatnya,atau dia hanya takut kehilangan perasaan nyaman yang dia rasakan sejak kecil.
Entahlah,tapi Clara memang tidak terbiasa tanpa Demian.TAMAT.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA.
SALAM DARI BINTANG YANG BERSINAR DILANGIT.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAYU ULUNG YANG SETIA
Teen Fictionkenakalan dan tingkah konyolmasa sekolah bikin semua hal jadi menyenangkan