part 6

10 1 0
                                    

       Demian mendekati Clara yang ada di gerbang sekolah,ada teman Denis yang menghampirinya.
        "Clara,"Demian merangkul Clara."cepat masuk."
         Ian melihat Demian.
         "Masuk apa? Aku mau pulang,"kata Clara.
       "Tidak, kamu pulang denganku,"kata Demian lalu melihat Ian dan yang lain."kalian jangan menganggu sekolah Clara."
        "Yang ada kamu yang ganggu hidup Clara,"kata Ian."berlagak sok."
        "Heh!"Demian hendak maju.
        "Demian!"Clara menarik tangan Demian.
        "Lepas,"kata Demian.
        Clara masih memegang tangan Demian,"Ian nanti aku telfon lagi,pergilah."
         "Ok,nanti aku bilang Denis,"kata Ian.
         "Ga usah telfon-telfon,"kata Demian.
         "Diam!"Clara menarik Demian masuk.
        "Kamu ya!sudah berapa hari selingkuh dariku!?"kata Demian."pergi dengan laki-laki lain,aku akan lapor pada ayahku!?"
       "Selingkuh!?"Clara melihat Demian."kamu fikir aku istrimu apa!?"
        "Dasar!?"Demian mengacak-acak rambut Clara."ayo cepat pulang!?"
       Akhirnya Clara dipaksa pulang oleh Demian.

       Demian menghentikan motornya dirumah Clara.Calvin yang main bola dengan ayah Clara mendekat.
       "Kakak,"kata Calvin.
       "Ya,"Clara melepas helmnya memberikan pada Demian.
        "Kak Demian ayo main,"kata Calvin.
       "Kak Demian bau,nanti kamu pingsan main dengannya,"kata Clara.
       "Diam,"kata Demian.
       "Kalian baru pulang,"kata papa Clara.
       "Ya om,"kata Demian.
       "Ayo masuk dulu,"kata papa Clara.
       "Tidak usah,aku langsung pulang,"kata Demian.
       "Yah,"kata Calvin.
        "Nanti kakak main lagi,"kata Demian."pulang dulu om."
      "Ya,"kata papa Clara.
        Demian melajukan motornya meninggalkan rumah Clara.
        "Kakak mau main bola?"kata Calvin mengikuti kakaknya.
        "Lihat! Kakak baru pulang sekolah,"kata Clara menaruh tasnya kemudian duduk.
       "Calvin ambil minum ya,"kata Calvin.
       "Dingin,"kata Clara.
       "Ok,"kata Calvin masuk kedalam.
      Papanya duduk,dia mengambil koran mengipasi anaknya.
      "Mama mana?"kata Clara.
      "Katanya arisan,bilangnya sebentar,"kata papanya.
       "Paling nanti sore baru selesai,"kata Clara.

        Clara keluar kamarnya,dikepalanya masih dibungkus handuk.
      "Kakak mau kue?"kata mamanya.
      "Lagi ga mau makan manis,"kata Clara berjalan mendekati TV mengganti Chanel.
       "Kakak Calvin lagi nonton,"Calvin yang main robot protes.
       "Kamu kan lagi main,kakak mau nonton,"kata Clara.
       "Kakak,"Calvin mengambil remote tapi tangan Clara bergerak lebih cepat.
       "Mama...,"kata Calvin."kakak."
        "Kakak,"kata mamanya menyahut.
        "Clara kan baru liat ma,"Clara ga mau kalah.
      "Mama...,"rengek Calvin.
      "Sini temani mama buat ini Calvin,"kata mamanya.
       "Kan harusnya kakak yang bantuin mama masak,"kata Calvin.
       Clara diam,dia hanya melirik adiknya sekilas dan kembali menonton TV.Calvin mendekat merebut remote TV,tapi pegangan Clara cukup kuat.
      "Kakak...,"kata Calvin.
       "Huh!"gertak Clara.
       "Calvin mau nonton tv!?"rengek Calvin."mama kakak nakal."
       Mama yang dari tadi di dapur melihat anaknya yang berebut remote,"astaga kakak,adik."
      "Kakak kan baru nonton TV,Calvin juga hari ini libur sudah nonton dari pagi!?"kata Clara.
       Papanya masuk,"Calvin ikut papa yuk."
       "Kemana?"kata Calvin.
       "Ke rumah kak Demian,"kata papanya.
       "Ga mau,mau nonton TV,"kata Calvin.
       "Pergi sana,"kata Clara.
      Papanya mendekat,"kalian ini ya, kerjaannya berantem terus.ayolah kakak."
      "Sekali-kali papa bela kakak kenapa!?"Clara kesal."anak kecil dimanjain terus."
      Papanya duduk mematikan TV.
      "Papaaa!!?"teriak Calvin dan Clara bersamaan.
      Clara berjalan kedapur,dia duduk memakan kue.
       "Gimana disekolah kak?"kata mamanya.
        "Capek,"kata Clara mengambil toples.
         "Ini buat siapa ma?"kata Clara.
         "Temen arisan mama,"mamanya."susun yang ini."
         "Ya,"kata Clara menyusun kuenya.

       "Malem om,Tante,"kata Demian.
        "Demian,"kata mama Clara.
       Demian duduk,"Clara mana Tante?"
        "Biasa lagi dikamar sama Calvin,"kata mama Clara."Tante panggil ya."
       "Ya,"kata Demian.
       Calvin berjalan keluar kamar"kak Demian."
       "Calvin,"kata Demian memberikan paper bag.
       "Wah apa ini?"kata Calvin membukanya."wah mainan mobil,Calvin suka."
        "Kamu suka,"kata Demian.
"Ya,makasih kak,"kata Calvin.
Clara berjalan keluar lalu duduk,"hari Minggu masih saja main."
"Aku kan kangen,"kata Demian.
"Kakak punya mainan?"kata Calvin."kemaren Calvin mainan mobil dihandphone temen kakak."
"Handphone temen kakak? Siapa?"kata Demian.
"Kakak yang tinggi,"kata Calvin lalu melihat Clara."siapa kak?"
"Denis,"kata Clara.
"Apa! Denis!?"kata Demian."berani-beraninya kamu mengajak Denis main kesini?"
"Terus teriak,"kata Clara.
"Kak Demian ga suka ya?"kata Calvin."kakak cemburu...,"
"Heh...,"Clara melihat adiknya.
Calvin tertawa pelan,"dihandphone kak Denis banyak mainan kak,kak Demian punya ga?"
"Tidak,"kata Demian melihat Clara kesal.
"Sayang ambilin Demian minuman,"kata mamanya.
"Nanti juga ambil sendiri,"kata Clara.
"Kamu itu ya,"kata mamanya mendekat.
"Tante Demian mau nemenin Clara beli buku pelajaran,"kata Demian.
"Pelajaran apa?"kata Clara.
"Kan kamu bilang besok ada ulangan,kita mau cari buku tambahan,"kata Demian."kamu pasti lupa "
"Sudah sana siap-siap,"kata mamanya.
Akhirnya Demian dan Clara pergi,mereka duduk ditaman.
"Jangan menyuruh Denis main ke rumah,"kata Demian."aku tidak suka."
"Apa?"kata Clara.
"Pokoknya ga ada yang boleh deket-deket kamu selain aku,"kata Demian."kamu itu hanya milik aku."
"Diamlah,kamu bicara terus dari tadi,"kata Clara."pake acara bohong sama mama mau beli buku."
"Ga bohong,nanti kita beli buku sebelum pulang,"kata Demian."daripada Minggu dirumah mending berduaan begini,jadi aku bisa liat kamu terus."
Clara melirik Demian sekilas,dia mengambil handphonenya lalu memainkannya.Demian mengusap rambut Clara,tapi dia juga sempat menggoda gadis lain yang lewat.
"Dasar cowok,"batin Clara menggeleng.

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang