part 12

7 0 0
                                    

       Mama Clara berjalan keluar saat mendengar suara suaminya.
       "Tante,"kata Demian.
       "Ah ya Demian,"kata mama Clara."ayo masuk."
       "Sepi sekali,dimana anak-anak?"kata mama Demian.
       "Biasa ada didalam,"kata mamanya."duduk."
       Demian dan orangtuanya duduk,papa Demian berjalan ke kamar Clara.
      "Kakak adik,"kata papa membuka pintu."kalian ini asyik bermain sampai tidak tau papa pulang."
       "Ya pa,"sahut mereka.
       "Ayo keluar,"kata papanya.
       Calvin menaruh stick game mendekati papanya,"papa."
       "Kakak udah dong mainnya,"kata papanya.
       "Ya,"kata Clara.
       Clara berjalan keluar mendengar suara Demian,Clara berjalan ke dapur melihat masakan namanya.
       "Pantas saja masak banyak,"gumam Clara mencicipi masakan mamanya.
       "Clara,"kata mamanya."kamu itu ya,ada tamu malah didalam terus."
       "Mama masak banyak banget,"kata Clara.
       "Sudah sana keluar,"kata mamanya.
       Dengan malas Clara berjalan keluar,mamanya melihat anaknya.meskipun ada rasa sakit saat tau kejadian disekolah,selama ini bahkan Clara tidak pernah mendengar suara keras bahkan teriakan dirumahnya tapi bahkan Demian melakukan itu pada Clara.
Tapi daripada Clara selalu bertemu Denis,mamanya jauh lebih tenang Clara ada didekat Demian meski keduanya jauh dari sikap dewasa.
       "Om Tante,"Clara mencium tangan orang tua Demian.
       "Ya Clara,"kata mama Demian.
       Clara duduk,dia melihat Demian sekilas dengan rasa kesal.
       Mama Demian mendekati Clara,"maaf ya Clara,kamu pasti sangat kesal pada Demian."
       "Memang dia yang tidak punya perasaan,"kata Demian.
       "Kamu itu yang tidak punya perasaan,"balas Clara.
       "Kamu...,"kata Demian.
       Calvin melihat kedua kakaknya,"kakak jangan berantem terus."
       "Sayang ikut mama yuk kedalam,"kata mamanya.
       Calvin melihat mamanya lalu berjalan kedalam,mama Demian mengikuti kedalam.Clara dan Demian diurus mamanya,dan memang selalu seperti itu setiap mereka bertengkar.

       Neny dan Clara berjalan ke kantin,mereka duduk membawa somay dan es teh.
       "Kamu sudah baikkan sama Demian?"kata Neny.
       "Tau,"kata Clara.
       "Kalian sudah berangkat bersama,"kata Neny."aku kaget,Demian ternyata bisa berteriak sangat keras padamu.katanya sayang."
       "Jangan bicara itu,aku benci,"kata Clara makan.
       "Kamu pergi dengan Denis saat bertengkar dengan Demian?"kata Neny.
       "Teman-temannya banyak sekali,"kata Clara."mereka sangat baik."
       "Tentu saja baik,mereka kan taunya kamu kekasih Denis,"kata Neny.
       Clara tersenyum,"tapi dia menuruti apapun yang aku mau."
       "Ingat Demian,nanti kalian bertengkar lagi,"kata Neny.
       "Biarkan saja,biarkan matanya kemana-mana dan senang,"kata Clara.
       "Mata siapa?"Demian datang.
       "Matamu,"kata Neny.
       Demian duduk,"kamu ya,disini makan nanti sampai rumah makan."
       "Biarkan saja,"kata Clara.
       Handphone Neny bunyi,Neny minum mengambil handphonenya.
       "Aku pulang duluan,"kata Neny."kalian berkencan lah."
       "Kamu mau kemana?"kata Clara.
       "Aku ada janji,"Neny berjalan pergi.
       "Ah dia itu selalu begitu,"kata Clara."giliran senang pergi sendiri."
       "Ada aku,"kata Demian.
       Clara melihat Demian sekilas dan kembali makan,Demian mengambil sendok ikut makan.
       "Makanlah sendiri,"kata Clara.
       "Kamu mau kegemukan karena makan terus,"kata Demian."jangan,aku sudah sangat tampan dan kamu harus cantik."
       "Tampan tampan dari mana?"kata Clara minum.
        "Ayo pulang,"kata Demian."aku lelah sekali."
        "Aku lupa beli buku Clavin,"kata Clara."aku cari diperpustakaan saja."
       "Kamu mencuri!? Bagaimana bisa kekasih ketua OSIS mencuri buku diperpustakaan sekolah,"kata Demian."ayo beli."
       "Ayo,"kaya Clara berdiri.
       Mereka meninggalkan kantin,Demian masih bisa menggoda temannya menuju parkir sekolah.

       Demian menghentikan motornya ditolong buku,Clara turun melepas helmnya memberikan pada Demian.mereka masuk toko buku,setelah mendapat bukunya mereka pergi,Demin mengentikan motornya ditaman.
       "Ayo pulang,"kata Clara.
      Demian melepas helmnya,dia turun melepas helmnya Clara.
       "Mau apa?"kata Clara.
       "Sebentar saja,"kata Demian menaruh helmnya."ayo."
       "Malas,"kata Clara.
       Demian merapikan rambut Clara,"kamu tidak benar-benar membenciku kan?"
       Clara melihat Demian.
       "Aku benar-benar menyesal,"kata Demian."aku tidak bisa mengendalikan emosiku."
       Clara diam.
       Demian memegang tangan Clara,"aku benar-benar akan memperlakukanmu dengan sangat baik,aku yang salah padamu."
       Clara melihat sekeliling kemudian menunduk.
       "Aku tidak akan membiarkan mulutku bicara keras dan membentakmu lagi,aku sungguh berjanji padamu,"kata Demian."jangan membenciku,ya?"
       "Lihat aku Clara,"kata Demian.
       Clara melihat Demian,"ayo pulang."
       "Jangan membenciku,"kata Demian.
        "Hhmm,"kata Clara.
       Demian langsung mencium kening Clara,Clara yang kaget langsung memukul lengan Demian.
       "Apaan sih kamu!?"kata Clara.
       Demian memeluk Clara,"aku sungguh akan memperlakukan dengan sangat baik,jangan membenciku,aku tidak bisa melakukan banyak hal tanpamu."
       "Dasar pembohong,"Clara memukul punggung Demian."lepaskan aku."
       "Tidak,aku merindukanku setelah bertengkar denganmu,"kata Demian."aku akan sangat baik padamu."
       "Ya cepatlah ayo pulang,"kata Clara.
       Demian melihat Clara mengusap kepalanya,"bidadariku,aku tenang kita kembali lagi."
       Clara melihat Demian yang memakaikan lagi helmnya,Demian naik motornya mengambil tangan Clara dan mengalungkan kepinggangnya.
Clara hanya diam,Demian melajukan motornya menuju rumah Clara.
      

      

      

PERAYU ULUNG YANG SETIA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang