Bad Boys Is A Good Monsters [JUNGKOOK]

Run Baby

                                                           LONDON
January 2015

       "Dad did U know ?, Ini sudah tengah malam dan kau memintaku pergi sendirian. That's crazy."

      Tolak Gadis cantik berdarah Korea Belanda bernama Fiona kepada David (Daddynya) yang memintanya pergi ke super market untuk membelikannya rokok.

"Daddy memiliki anak laki-laki pemalas dirumah, seharusnya meminta Florent bukan aku."

tambahnya masih menolak pergi.

(Florent - Twin Fiona Beda Gender )

"Florent tengah sibuk menyiapkan sekolah militer nya , 2 hari lagi akan terbang ke Korea Utara, padahal kan ku berikan 30£ un ...."

"Aku pergi, jangan khawatir. aku akan segera mendapatkannya dan pulang."

Dengan semangatnya Fiona memakai mantel musim dinginnya dengan menenteng skateboard warna biru berjalan keluar rumah.

    Fiona menyungingkan senyuman nya sembari melirik poket mantel berisi 2 lembar uang Daddynya.

       "Lumayan."

     Fiona melajukan papan skatebordnya sembari melihat GPS di layar Hp yang akan menuntunnya ke super market.

Tak butuh waktu lama, kaki Fiona mulai melangkah masuk kedalam toko.

                               *Ting Tong*

Hal pertama yang dia lihat, ia mendapati seorang pria bagian kasir yang tengah menatapnya sembari melepaskan headphones dari telinga.

   "Good Night. Silahkan berbelanja "

Ucap pria culun berkacamata bernama Kelvin.

Fiona segera mengambil beberapa barang yang dibutuhkan dan berjalan ke Kelvin untuk membayar.

    "Aku belum pernah melihatmu sebelumnya, kau orang baru disini?."

Tanya Kelvin dengan memasukan semua barang ke kantong belanja.

   "Yeah, aku baru dua hari pindah di London."

balas Fiona dengan mengeluarkan beberapa uang kertas dari saku mantel.

     Saat Fiona akan melangkah pergi tiba-tiba sebuah kalimat dari Kelvin berhasil menghentikan kemauan Fiona untuk pergi dan kembali memutar badan kearah laki-laki itu.

      "Kau melewati jalan Velt.?" .

      "Ya."
Ujar Fiona penasaran.

     "Kufikir kau harus cepat pulang, ada berandalan pria gila 7 anggota dan selalu mangkal disana pukul 12 malam."

Kelvin berhasil membuat aura wajah Fiona ketakutan ditambah laki-laki ini menekan tombol warna merah di dekat meja kasir yang membuat dinding kaca toko itu tertutup tirai besi dengan sangat cepat.

     "Lalu ? "

     "Itu menakutkan bila berjumpa mereka, Gansters nomor 1 London. Ya Semacam berandal lainnya. Mabuk, memalak, cari onar, pemerk*sa setiap gadis yang lewat . . . . ."

Wajah Kelvin semakin mendekat ke Fiona yang mulai menegang.

     "Bahkan bisa sampai memutilasi mereka."