Pagi itu Meta, Lova, Embun, Freya dan Denise sampai di sekolah dengan gaya ala cabe cabean mereka.
Sekitar pukul 07:00 mereka ber-5 sudah ada di dalam kelas. Dan Meta langsung mengambil posisi duduk di pojokan kelas sambil memakai earphone nya dan menangkupkan wajahnya di atas meja.
30 menit kemudian guru Sosiologi yang diketahui bernama Ginanjar dan terkenal dengan Killer nya itu sampai di kelas Meta.
Saat dia tengah menjelaskan pelajarannya, dia baru sadar kalau dari tadi Meta tengah tertidur, dan alhasil sebuah penghapus papan tulis mendarat tepat di kepala Meta
"AWW APAAN SI GOBLOG ANJING" umpat Meta kesal karena tidurnya terganggu
"METALICA VIRGIANA IKHWAN KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA, DAN HORMAT BENDERA SAMPAI JAM SAYA HABIS" bentak Pak Ginanjar
Meta segera keluar dari kelasnya, percuma saja dia mendebat Pak Ginanjar karena pada akhirnya ia akan kalah juga dan hukumannya lebih parah.
Sambil berjalan ke lapangan Meta merutuki mulutnya yang suka asal ceplas ceplos, tapi dalam hatinya ia menyumpah serapahi gurunya tersebut.
Saat sedang hormat bendera pun Meta terus mengumpat pada gurunya tersebut karena sudah menganggu tidurnya dan menghukumnya.
30 menit telah berlalu dan Meta masih tetap berdiri tegak di bawah tiang bendera, niatnya dia ingin kabur tapi dia ingat betul bahwa semester kemarin dia sudah dapat 2 SP dan jika semester ini mendapat lagi SP maka dia akan di DO dari sekolah tersebut. Dan akhirnya ia tak jadi kabur.
"Anjing panas banget sih bangsat" umpat Meta kesal sambil mengelap keringatnya
"Emang tuh si Gigin Ginanjar Gigi Ompong kurang ajar banget maen hukum hukum gua aja, gua yakin sih kalo misalkan si Gigin Ginanjar Gigi Ompong itu tau siapa orang tua gua pasti dia gak akan pernah berani hukum gua" monolog Meta.
Meta ingat betul ketika Beny si anak orkay dan badboy itu di hukum oleh Pak Ginanjar, dan ortunya datang kesekolah lalu memberikan beberapa pecahan uang seratus ribu pada Pak Ginanjar. Mulai saat itu senakal nakal nya Beny, pasti tidak akan pernah di hukum. Kalau pun guru BK manggil Beny, pasti di bela oleh Pak Ginanjar.
Fyi jadi Pak Ginanjar itu orangnya mata duitan, jadi ada uang dia diam, gak ada uang dia julid.
45 menit telah berlalu itu artinya 15 menit lagi hukuman Meta selesai, dan saat itu juga tiba tiba Meta di kagetkan dengan benda dingin yang menepel di pipi kanan Meta. Meta langsung menengok ke arah kanannya
"Arthur ngagetin aja" Meta memukul lengan Arthur, yap orang yang menempelkan botol dingin itu adalah Arthur
"Nih minum, kayanya kamu kepanasan banget" Arthur menyodorkan botol minum itu pada Meta
Meta langsung merampasanya dan meminumnya sampai setengah
"Aus mbaknya?" Goda Arthur
"Pake nanya lagi" Meta menoyor kepala Arthur
"Btw kamu kok tau aku di hukum?""Kelas aku kan di atas" Athur mengarahkan matanya ke arah kelas di lantai 2.
Meta pun hanya ber 'oh' ria
"Tapi kamu kok bisa keluar? Lagi Free?""Ada pelajaran kok, kamu gak liat tuh ada Pak Winarno" Arthur menunjuk guru yang sedang mengintip mereka.
"Kok kamu malah keluar?"
"Tadi aku gak tau kalo kamu di hukum, terus tiba tiba Pak Winarno manggil aku terus dia bilang 'Thur sana beliin pacar kamu minum, kasian tuh kayanya kepanasan' dia bilang gitu, yaudah aku turun deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat SMA
Fiksi Remaja[ON GOING] Metalica Virgiana Ikhwan, seorang remaja berumur 18 tahun yang dibesarkan tanpa kasih sayang orang tua. Dia tumbuh menjadi anak yang liar. Dia nakal, player, suka membully orang. Tapi, disamping itu semua, ada seorang laki - laki yang be...