Pagi setelah sarapan, Aku berangkat ke sekolah. Aku berjalan ke ujung komplek,dan menunggu angkot datang.
Aku meletakkan tas ku dan duduk di kursi,lalu Intan datang.
"Nes,tau nggak? Gue punya pacar loh," Kata Intan bersemangat.
Aku pun antusias mendengar itu. Aku nggak pernah pacaran,dan pingin begitu,katanya enak.
"Pacar lo siapa?"
"Reyhan,"
"Reyhan? Anak kelas sebelah?" Aku kaget nggak nyangka. Karena Reyhan itu adalah salah satu anak terpopuler di sekolah,berkat kepintarannya dan tentu saja wajahnya yang tampan.
"Iya,cocok nggak?"
"Cocok dong,kan kalian sama-sama pinter,"
"Ah bisa aja," Intan tersenyum malu,wajahnya seketika memerah.
"Hiyaa merah gitu wajahnya," Kusenggol bahunya,sampai anak itu hampir jatuh dari kursinya.
"Ih apaan sih,mau jatuh dong gue!" Intan melotot,dan aku hanya meringis.
*****
Bel istirahat berbunyi. Intan pasti mau kekantin,bareng Reyhan.
"Tan,bentar!" Ku hentikan dia,saat sampai pintu kelas.
Intan membalik badan,menaikkan alisnya.
"Kenal Kak Arga nggak?" Aku menyampaikan maksudku.
"Kenal,kenapa?"
"Kalau jam segini biasanya dia dimana?"
"Em,di-ruang osis,atau di perpustakaan,di kelas,bisa juga di kantin,"
"Yang paling mungkin?"
"Ruang osis kayaknya, ya udah gue ke kantin dulu ya takut Reyhan nunggu, bye!!" Intan langsung melesat meninggalkanku
Aku menggeleng melihat kelakuan Intan, yang bisa dikatakan bucin.
Aku melangkahkan kakiku ke ruang osis.
Sesampainya disana,aku mengetuk pintu dengan ragu.
Pintu terbuka,dan sekarang muncul anak bertubuh tinggi. Kulihat nametag nya. Sandy Firmansyah.
"Masuk dek!" Katanya seraya kembali ke tempatnya.
Aku masuk,agak deg-deg an sih,soalnya baru pertama kali menapakkan kakiku disini.
"Ada apa dek?" Tanya Kak Sandy yang masih sibuk dengan kertas-kertas bertuliskan data-data entah apa.
"Nyari Kak Arga kak,"
"Duduk aja dulu,palingan bentar lagi datang!" Kata Kak Sandy sambil menunjuk ke arah kursi disampingnya.
Aku duduk disitu. Suasana hening,tidak ada percakapan apapun. Aku melihat Kak Sandy yang sibuk. Setahuku dia adalah seorang waketos.
"Bro!!" Kak Arga mengagetkan kami.
"Weh kaget bgst!" Kak Sandy melonjak kaget.
'waketos kok bilangnya kasar yak? Eh ralat semua orang punya sisi kasar kan?' pikirku.
"Sorry bro,eh ada Nesya,kenapa?" Tanya Kak Arga setelah sadar akan adanya diriku.
"Ini kak,aku kembalikan,makasih!" Aku mengembalikan sapu tangan milik Kak Arga,lalu pergi.
"Kenal lo?" Tanya Kak Sandy,setelah melihat hal ini.
"Kenal,lah"
"Nih,kertas lo anter ke Pak Taufik!" Kak Sandy menepuk tumpukan kertas yang sudah ia tata tadi.
"Sekarang?"
"Taun depan!"
"Ya elah,serius amat lo,diajak bercanda juga!" Desis Kak Arga seraya mengambil tumpukan kertas itu.
"Lagi males,dah sono cepet!"
"Iya ah" Kak Arga keluar,dan sekarang ia sedang menuju kantor.
*****
Hari ini pulang lebih awal karena para guru ada urusan dadakan. Tentu sebuah kenikmatan bagi semua murid,termasuk diriku.
Aku duduk di bangku depan sekolah,menunggu angkot datang.
Memang hampir semua yang bersekolah disini adalah orang berada. Aku bisa sekolah disini karena nilaiku,yah sebenarnya nilaiku cukup baik hanya pada beberapa mapel tertentu,nilaiku anjlok. Terutama di Matematika dan Musik.
"Hai!"
Aku terkejut,dan hampir berkata kasar. Untung yang datang Kak Arga,kalau nggak—kelepasan dah ngomongnya.
"Eh Kakak,kenapa disini?"
"Nyari kamu,"
Aku menngerutkan kening,"ada masalah apa ya?"
"Aku mau minta nomor kamu,biar gampang komunikasinya kalau mau belajar bareng," Jawab Kak Arga.
Aku diam,dan berpikir. Segitu semangatnya Kak Arga mau ngajarin aku.
"Nes?" Kak Arga mengacaukan lamunanku.
"Eh iya kak,mau minta nomor aku kan? Mana hp-nya?" Aku berusaha menetralkan suaraku,agak malu sih kepergok ngelamun. Lagian kenapa sih aku mikirin hal tadi.
Kak Arga memberikan ponselnya,dan aku mulai memasukkan nomorku satu persatu. Dan mengembalikannya kembali setelah selesai.
"Thanks,"
Aku mengangguk.
"GA,CEPETAN PEGEL GUE!!!" Teriak seorang cewek yang dari tadi nungguin Arga.
"Duluan ya!" Kak Arga pun pergi dari hadapanku.
Kulihat dia sangat akrab dengan anak itu,mereka pulang bareng dan saling melempar senyum ah mungkin itu pacarnya Kak Arga.
Angkot sudah datang,dan aku masuk.
*****
Aku turun di ujung komplek,dan berjalan menuju rumahku. Karena rumahku agak masuk ke gang,jadi angkot tak melewati rumahku. Jarak rumah ke ujung komplek cukup dekat,sekitar 100 m.
"Assalamualaikum bu," Sapaku pada ibu,seraya menaruh sepatuku ke rak.
"Waalaikumsalam,kok pulang cepet?" Tanya ibu,yang masih memasak martabak.
"Rapat dadakan," Jawabku lalu masuk kedalam.
Setelah ganti baju,aku membantu ibu melayani pelanggan yang antri cukup panjang.
Saat pelanggan mulai berkurang,aku duduk di kursi. Memainkan ponselku.
+62 8.... (1)
|Save,Arga!
11.09|Oke
12.03|Kapan mau mulai belajarnya?
12.04Aku terkejoed membaca pesannya. Lalu tanganku mulai mengetikkan huruf.
|Kalau hari Senin sama Rabu gimana kak?
12.08|Bisa aja
|Nanti kalau ada bantuan lain,tinggal bilang aja! Jangan sungkan!
12.08|Iya kak makasih,aku bantu ibu dulu ya
12.09Read/
Aku pun kembali membantu ibu.
...
Maaf kalau ada kesalahan, tinggal koment aja.
Thanks for reading all.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG WAKTU
Teen Fiction꧁꧇ FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA꧇꧂ Ini kisahku dengan dia Dia yang memiliki daya tarik tersendiri. Bahasanya yang halus serta sopan menambah nilai plus pada dirinya. Aku menyukainya bukan karena kelebihannya, tetapi juga kekurangannya. Lika-liku cin...