8

7.6K 563 15
                                    

Jaehyun pov

Aku sampai di kampus. Aku ke kampus menggunakan mobilku yang kemaren aku pakai ke rumah Bambam. Kasian nganggur di rumah mulu mending aku pakai buat ke kampus saja.

Baru keluar dari mobil aku melihat Yuta dan Johnny yang sedang jalan keluar dari parkiran. Sepertinya mereka belom lama datang juga. Aku pun menghampiri mereka dan jalan di belakang tanpa menyapa mereka berdua.

Tiba tiba Johnny berhenti jalan aku pun ikut berhenti di belakangnya.

"Ada apa John? Apa ada yang tertinggal di mobil?" pasti kalian tau ini siapa.

"Tidak baik Jay mengikuti orang dari belakang begitu tanpa menyapanya" Yuta pun melihat ke belakang dan melihat ke arah ku.

"Sejak kapan kau di belakang kami?" tanyanya sambil menunjuk ke arah ku.

Johnny pun membalik badannya dan menghadap ke arah ku.

"Sejak di parkiran tadi aku mengikuti kalian. Johnny saja bisa menyadari keberadaan ku Yut" ucap ku ke Yuta dan memberikan tatapan mematikan. Hanya bercanda kok. Tidak mungkin aku membunuh sahabat ku sendiri.

"Iya kok kau bisa menyadarinya John?" Yuta beralih ke arah Johnny. Dalam hal seperti ini Yuta emang sedikit payah, tapi dalam hal bertarung dia tidak bisa di anggap remeh.

"Kau tau kan Yut, sahabat kita ini memiliki bau yang khas dan berbeda dari kita" Johnny menunjuk ku dan menunjuk dirinya dan Yuta. Aku emang memiliki bau yang berbeda dari mereka berdua. Johnny pernah bilang kalau aku memiliki bau seperti bau darah murni. Tidak seperti vampire pada umumnya yang memiliki bau seperti bau darah campuran. Tetapi kata Johnny aku tidak berbau darah campuran sama sekali. Aku saja bisa heran. Mungkin aku ini istimewa.

"Ah pantas saja daritadi aku mencium bau yang sungguh aneh" Yuta menatap ke arah ku "ternyata bau mu" sudah kenal lama dengan ku kenapa Yuta tidak mengenali bau ku sama sekali. Astaga.

Aku menoyor jidatnya Yuta "kau kenal ku sudah berapa lama sih Yut? Masa bau temennya sendiri tidak bisa mengenali. Dasar vampire payah" aku pun jalan melewati Johnny dan Yuta.

"Apa kau bilang Jay?! Enak saja aku bukan vampire payah!" Johnny memukul pala Yuta "jangan berteriak seperti itu bodoh! Kau bisa ketauan nanti!" Johnny pun jalan menyusul ku dari belakang. Dasar Yuta, untung saja keadaan sedang sepi hanya beberapa orang saja yang lalu lalang.

Yuta mengusap palanya yang habis di pukul oleh Johnny "aish! Kenapa aku selalu kena pukul oleh mereka berdua?!" Aku masih bisa mendengar perkataannya dari tempat ku yang sudah lumayan jauh dari tempatnya Yuta.

"Cepatlah Yut! Kau bisa telat masuk kelas!"teriak Johnny lalu jalan disamping ku.

"Dasar menyebalkan!" teriak Yuta. Lalu dia menyusul langkah ku dan Johnny.


***


Selama materi aku hanya diam melihat ke arah papan tulis yang kosong. Aku tidak mempedulikan dosen yang sedang mengoceh di depan sana. Tanpa dia menerangkan saja aku sudah paham dengan materinya. Karena kami para vampire terlahir dengan otak yang cerdas dan pintar. Tapi untuk vampire yang ada di sebelah kiri ku, Yuta. Sejujurnya aku kurang yakin dengan kinerja otaknya. Mungkin saja dia tidak pintar dalam pelajaran, tapi Yuta pintar dalam bertarung dan menyusun strategi dadakan. Dia dapat di andalkan di saat saat tertentu.

"Jangan melamun Jay" Johnny berbisik kepada ku. Aku hanya mengangguk.

Aku melihat arloji ku. Masih ada 20 menit untuk materi ini selesai. Aku kembali memperhatikan dosen Lee. Aku menopang dagu sambil tangan ku memainkan pulpen. Sungguh materi yang membosankan. Belum ada aku memperhatikan selama 5 menit, dosen Lee sudah merapihkan bukunya.

Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang