part 5

499 30 3
                                    

Robin dan jones berjalan santai menuju ke penjara di penjara pemerintahan. Robin dengan wajah cemberut dan jones yang terlihat santai. Tommy dan angelina yang berjalan di belakang juga hanya berjalan santai.

"Aku tidak menyukai ini. Dua tahun lagi mereka akan bebas. Lebih baik kau bunuh saja!" Robin protes keras dengan tindakan keluarga walter yang seperti pengecut.
"Kau harus terbiasa dengan ini. Keluarga kami telah mengalami peraturan tidak membunuh jika bisa dengan cara yang lain. Bibi ku itu bertindak tegas akan itu dan terbawa sampai seluruh keluarga. Walaupun kami berbeda" jelas jones. Angelina hanya menganggukan kepala cuek.

Robin juga tau itu. Setelah mengenal setiap anggota keluarga walter ini. Dia sangat mengerti. Di tambah lagi dengan keluarga aisyah yang lebih spesifik. Ayah ibnu alias edward itu. Orang yang dia kagumi menceritakan perjalanannya sebagai mualaf.

Cari lah Allah dalam hati mu, bukan karena aisyah.

Itulah kalimat yang selalu di masukan dalam hatinya. Setiap saran dari ayah ibnu lah yang membuatnya sekarang. Dan dia mulai mengenal islam. Mengurus pengembalian anggota geng nya. Walaupun begitu mereka akan tetap bersedia jika di panggil kembali.

"Apakah adik mu jack akan melaksanakan pernikahan bulan depan?" Angelina bertanya ramah.
"Ya. Di telah menjalin kasih dua tahun untuk meyakinkan dirinya. Di tambah robin sangat melarang kami melakukan sex di luar ikatan pernikahan" tommy menunjuk robin dengan dagu nya.
"Walaupun dengan pria?" Jelas sekali sarkasme dalam suara wanita di sampingnya.
"Ya. Selama mereka bahagia. Tidak saling menyakiti" angelina mengangguk mengerti.

"Berapa usia mu?" Tanya tommy.
"21 tahun hanya lebih tua lima bulan dari aisyah. Dan di sana sudah tembus tiga puluh. Dia akan melangsungkan pernikahannya akhir tahun ini dengan airin yang sama dengan usia kami. Pedofil itu. Tak pernah menyerah akan cintanya. Dan dia berhasil" jelas angelina bangga, kalimat yang merendahkan itu tidak sesuai dengan suara bangga nya.

Kedua nya berbicara santai mengawasi robin dan jones yang berbincang dengan tiga wanita dalam tahanan. Terlihat beberapa kali pucat ketika mereka mendengar fakta fakta akibat perbuatan mereka. Jones itu kejam dengan cara nya.

Robin bahkan terlihat tidak peduli. Dia lebih suka bermain darah jika keluarga nya di sakit. Lebih lagi wanita yang di cintainya. Robin memijat kepalanya pelan. Aisyah masih belum pulih. Terkadang masih sakit dan pusing. Begitu juga dengan robin yang merasakan hal yang sama. Hanya tubuh robin jelas sekuat lelaki. Walaupun terkadang aisyah pingsan karena tak tertahan. Robin masih bisa menjaga kesadarannya.

"Are you ok?" Jones menepuk bahu robin.
"Yes. Aku harus pulang sekarang" robin berlalu pergi.

Tommy mengikuti di belakang setelah pamit. Jones dan angelina saling memandang. Kemudian menghela nafas pelan. Tak terbayang jika salah satu dari mereka dalam ujung kematian atau bahkan mati. Apakah yang lain juga akan begitu? Sungguh romantis,tetapi menyedihkan.

---

"Sasa? Bagaimana menurut mu?" Bunda citra memandang aisyah yang diam menunduk.

Bunda dan ayah nya memaksanya untuk mengambil keputusan. Robin meminta waktu dua tahun. Orang tuanya mungkin bisa menjaga aisyah untuk itu. Mereka cukup menyukai pria itu. Berbeda agama tak menjadi penghalang. Mengingat bunda citra dan ayah ibnu yang terlihat itu menjadi bukti cinta memerlukan pengorbanan diri.

"Bismillah bunda"
"Baiklah. Robin akan mengkhitbah mu dua minggu lagi. Tapi itu keputusan mu. Sisanya serahkan takdir dari sang ilahi" bunda citra tersenyum lembut.
"Shalat tahajjud dan hajat. Agar Allah memberi kelapangan dalam jalan mu. Istirahatlah?" Bunda citra mengelus bahu aisyah.

TING

---
From ; Robin

Sudah tidur?
---
To ; Robin

Terhubung (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang