part 10

330 26 2
                                        

Semua orang terkasih berkumpul. Hanya para pria yang bekerja di luar. Para wanita bekerja di rumah dengan cara masing masing. Semua mencoba yang terbaik melacak pria iblis 'william stuart'. Hasil yang sama. Nihil!

"Apa kita memang harus memancing ikan dengan umpan?" Jones menatap daddy james dengan keluhan.
"Tujuannya apa, saja kita gak tau!" Daddy james mengeluh tajam.

Tiga pria tampan menatap saudara tertuanya lesu. Mereka sangat tau apa tujuan pria iblis itu. Hanya saja bisakah itu di lakukan. Aisyah yang sangat mengerti pun hanya menundukkan kepala.

"Aku harus kembali ke rumah utama keluarga stuart" robin memandang semua orang.

Robin pergi meninggalkan mereka. Saudaranya mengikuti di belakang.

"Sa? Bukannya kau bilang william ingin memiliki robin? Apakah target nya selama sepuluh tahun itu akan sama?" Pertanyaan angelina menerima tanggapan berbeda.

Bingung, ingin tau, adalah yang dominan. Hanya saja_

"Dia ingin segalanya. Termasuk hatinya"

Jawaban aisyah membuat semua diam. Bunda citra memeluk putrinya. Dia khawatir tetapi jika pria itu dalam bahaya bagaimana putrinya. Mereka menyatukan pasangan itu pun agar bisa saling melindungi.

---

Setelah mengusir pengikut setia nya. Robin melajukan mobil sport hitamnya menuju rumah yang telah lama tak di kunjungi. Setelah kematian kakeknya dengan segala banyak hal yang terkuak. Dia sangat enggan untuk kembali di rumah istana mewah bercat biru itu.

Rumah yang terawat. Hanya suasana yang terasa berbeda. Tiada keheningan pemakaman dan kesedihan. Ini lebih terasa tegang.

"William stuart. Aku tidak menyangka kematian bisa menjadi kehidupan" sapaan sinis robin membuat pria di ujung usia kematangan itu tersenyum atau lebih tepat menyeringai.
"Robin stuart. Adik tercinta ku. Aku tau kau merindukan ku"

Robin memandang pria itu kejam. Dia mencari di seluruh daratan dunia. Hanya ingin menemukannya di sini ketika dia datang untuk mengambil berkas penting. Entah ini keberuntungan atau kesialan.

Robin seperti tidak peduli dia berjalan menuju ruang belajar kakeknya. Membuka pintu dan melihat semua tumpukan kertas,map dan berbagai hal lainnya yang menyala merah di tengah ruangan.

"Jangan memikirkannya honey. Semua tidak penting! Kita harus menikmati hidup ini. Dan _ menikmati cinta ini" ucapan rayuan william hanya di balas tatapan tajam robin.
"Mayat yang hidup untuk menikmati hidup. Sungguh sia sia!" Balas robin cuek.

Tidak ada hal lainnya. Robin berjalan keluar dari istana biru itu. Tetapi ucapan william membuatnya berhenti melangkah.

"Kau milik ku. Selamanya milik ku!"

TUNG.KLAK.

Tembakan robin yang di arahkan ke kepala william hanya di alihkan sekilas menembus tembok di belakang. William tersenyum lebar.

"Menjijikan!" Robin pergi.

Dia ingin sekali membunuh pria itu. Hanya saja dia tidak tau caranya. Bagaimana cara nya!. Robin langsung berbalik dan menerjang tubuh william yang menghindar indah seolah terbang. Robin kembali mengarahkan serangannya. Tetapi melesat dengan sia sia.

apa sebenarnya iblis sialan ini!!

Serangan demi serangan robin hanya di lewati begitu saja oleh william. Dia seolah menjadi roh tanpa nyata tapi nyata. Mata robin berubah dengan tajam,dingin,bingung, kesal semua perasaannya campur aduk.

Seketika tubuh william terbang bebas dan menangkap rahang tegas robin dengan keras. Mata tajam itu memandang penuh kebencian pada mata kosong di sana.

William mencium dalam bibir robin yang di rindukannya. Tubuh robin seolah kehilangan tenaga dan dia terlihat di ikat. Ilmu apa yang di gunakan oleh pria iblis ini.

Dia bukan manusia!!!

DOR!

Tembakan di punggung william membuat tubuh pria itu diam. Dia berbalik dan melihat segerombolan manusia yang menatap nya takut,ngeri dan tajam.

Dan suara ayah ibnu yang memulai beberapa ayat ayat al-qur'an mulai bergema dalam ruangan. William yang tidak merasa ketika peluru menembus tubuhnya mulai merasa sakit. Dia menatap tajam pria yang terus melantunkan ayat ayat suci al-qur'an. Walaupun beberapa pria lain bingung. Mereka tetap mencoba yang terbaik menyelamatkan robin.

"ARGH!!"

William melemparkan tubuh robin dan menghilang tanpa jejak. Hanya ayah ibnu yang menghela nafas lega. Mereka yang lainnya hanya bisa menatap ngeri pria itu menghilang! MENGHILANG!

Dia pasti bukan manusia!

Ayah ibnu berlari mendukung robin kembali keluar rumah.

DUAR!

Ledakan dari ruang kerja menyadarkan yang lain untuk bergerak. Mereka langsung mengangkat tubuh robin dan meninggalkan rumah utama stuart. Beberapa kali mereka mendengarkan ledakan ledakan yang menakutkan dari sana.

---

"IBLIS??"

"Laillahaillah!" Bunda citra bertahlil. Beberapa kali dia beristigfar. Sama hal dengan aisyah. Yang lain masih memandang ayah ibnu penuh pertanyaan.

"Dia bukan manusia! Dia memang iblis" tommy menggelengkan kepala dan menjambak rambutnya. Tubuhnya gemetaran. Ketakutan. yang lain hanya memandang iba. Walaupun mereka tidak tau apa yang menyebabkan pria ceria itu sangat ketakutan di hadapan william.

Tetapi mengingat kejadian tadi. Mereka seperti terhubung dengan pikiran masing masing. Itu wajar takut pada pria yang bisa menghilang.

Angelina berjalan menuju tommy dan memeluk nya erat. Menepuk mengusap punggung pria yang terlihat seperti anak yang melihat binatang buas.

"Apa yang akan kita lakukan?" Pertanyaan daddy james di sambut anggukan semua orang.

"Serahkan pada tuhan"

---

Aisyah terus melantunkan ayat ayat suci al-qur'an. Surah al-jin dan al-baqarah adalah pendukung utama. Dengan surah tiga qul. Hati aisyah di meliputi ketenangan. Mendengar penjelasan ayah nya aisyah menjadi mengerti mengapa tatapan william seperti kosong dan meremehkan pada mereka.

Dia iblis!

Makhluk tersombong di alam semesta. Makhluk yang membuat Allah murka. Makhluk yang menghiasi manusia dengan kekejian.

CLEK

"Sayang. Makan malam?" Bunda citra menepuk ubun ubun putri nya pelan sebelum kembali keluar.

Ya Allah. Lindungi kami.

---

Robin termenung memandang jendela kamarnya. Bersandar di kepala tempat tidur. Menggenggam berkas yang sama sekali tidak menarik bagi nya. Setelah sadar, mendengar setiap cerita dari semua orang yang hadir, dia hanya bisa diam. Pria itu! Bukan lah manusia. Dari awal dia harus nya tau. Dengan segala hal yang terkait oleh william. Tak pernah ada yang terlihat normal.

"Bagaimana cara menghancurkan nya?" Tommy duduk di tepi tempat tidur memandang hal yang sama.

Robin mengangkat bahu. Ayah ibnu hanya menjelaskan hal hal gaib tentang jin dan iblis. Bagaimana melindungi diri dan bagaimana melawannya. Penjelasan nya tidak ada yang bisa mengerti. Aisyah menjelaskan teknik me-ruqiyah pada nya. Tetapi dia belum sedalam itu untuk melakukannya.

"Kalian berdua adalah target utama. Melihat wujudnya dia bisa mengambil mu dengan mudah. Tetapi mengapa dia tidak melakukannya?" Tommy menepuk pelan pahanya.

Pertanyaan yang sama. Tetapi perasaan robin hanya tersampirkan pada aisyah. Melihat kalung yang melingkar di lehernya. Robin menghela nafas bingung. Ada apa sebenarnya dengan dunia ini!

Terhubung (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang