part 12

299 27 2
                                    

MENAKUTKAN!!

Pengikut setia iblis yang menukar segalanya padanya bahkan dirinya sendiri demi kehidupan abadi. Kekal tanpa kematian. Layaknya vampire yang harus menghisap darah. Orang yang mengadu nasib untuk iblis harus menempuh jalan penumbalan manusia. Memakan hatinya. Ini terlalu menakutkan dan menjijikan. Iblis yang menyesatkan manusia hingga ke tahap yang mengkhawatirkan. Di lihat dengan setiap ukiran. Dapat di yakinkan bahwa iblis sedang mengembangkan setiap bulu sayapnya.

Semua orang terdiam mendengarkan setiap ulasan ulasan tentang ukiran ukiran yang di jelaskan oleh ahli nya. Para guru besar islam juga menganggukan kepala. Melihat ini, sihir yang di sajikan oleh iblis untuk sarana menyesatkan manusia. Hanya pertanyaannya.

Berapa manusia yang mengikutinya?

---

Dari mana semua berawal pasti akan kembali ke asalnya. Keempat saudara stuart berada di pemakaman kakek helian stuart. Melihat gundukan rapi dengan ukiran makam yang indah. Hati semua mengecil. Tidak ada yang bisa menduga jika kakek helian adalah salah satu penganut ilmu iblis itu. Tetapi dia hanya menggunakannya untuk mengusai harta. Tidak seperti william yang ingin menguasai dunia. Ukiran yang di kira keempat saudara ini adalah kesukaan kakek nya akan sebuah lukisan ternyata merupakan lambang aliran iblis itu.

Menumbalkan makhluk hidup lain untuk mendapatkan hartanya. Setelah semua itu kakek william harus menyerah dengan terkikisnya keluarga. Setelah berteman akrab dengan edward. Dia memulai kembali. Sebelum dirinya di kuasai iblis itu sepenuhnya. Hati nuranilah yang menyelamatkannya.

Lain hal dengan william. Hatinya yang gelap penuh dengan kebencian. Kehidupan putus asa. Kasih sayang kakek tidak membuatnya mengerti. Tiada yang menemaninya dengan tulus. Hanya hamba dan budak suruhan kakek yang selalu di sekelilingnya.

"Apa yang kita lakukan?" Jack merengut kesal. Dia senang menikmati cintanya dengan suami nya itu. Pernikahan mereka di laksanakan secara sederhana. Mengingat semua kejadian ini. Dan pria kecilnya itu sekarang semakin manis dengan kepatuhannya.
"Ini juga kita lakukan untuk diri sendiri. Jangan mengeluh!" Tommy menegur keras.
"Sorry dud?" Robin sungguh menyesal. Tetapi mereka semua adalah orang penting baginya. Bahkan jika dia mati begitu saja. William pasti tidak melepaskan yang lainnya.

Mereka masih mencari cari di makam kakek. Makam yang cukup mewah. Tanah pribadi keluarga stuart. Pemakaman khusus untuk keluarga. Ayah dan ibunya juga di dimakamkan di sini. Begitu juga tante catherine dan suaminya.

"Ini adalah tanah pribadi. Menurut mu apa ada sesuatu di dalamnya?" Daniel bertanya ringan.
"aku tidak tau sebenarnya" robin termenung.

Semua diam memandang sekitar. Hanya sebuah rumah peralatan di sini. Pria yang mengurus pemakaman pun juga hanya seminggu sekali di sini. Dan tidak pernah ada hal tidak terduga. Dia jujur atau tidak. Walter menginterogasi dengan keras.

"Kita pergi!" Robin membersihkan beberapa debu di tubuhnya.

Para pria itu memandang kedepan berjalan meninggalkan wilayah. Hingga sesuatu yang terasa berat menghampiri mereka. Mata mereka terpaku oleh seorang pria yang tersenyum licik di sana.

"Aku tidak tau apakah kalian menemukan sesuatu?"

"Nicholas!" Tommy memandang bingung pria di hadapan nya.

Nicholas tidak membalas. Dia melempar lengannya dengan mata merah tajam. Dan tertawa keji. Tubuh keempat pria tersebut melayang bebas.  Robin memandang dingin. Melihat dari aura tubuh nicholas. Dia tau pria ini adalah pengikut aliran iblis itu.

"Aku harus menjemput kalian hari ini. Perempuan sialan itu tidak bisa di sentuh sama sekali. Setidaknya kalian pergi menyambut nyawa sendiri" nicholas mengangkat tangannya. Hembusan angin membuat mereka tidak sadar. Robin yang berada di ambang kesadaran hanya mengucapkan syahadat di sana.

---

Seluruh pria dewasa dengan beberapa guru hadir setelah menerima sinyal bahaya dari chip yang tertanam di tubuh saudara stuart. Tetapi keterlambatan mereka membuat mereka kembali menghembuskan nafas.

Ayah ibnu, ismail dan tujuh guru besar menyusuri pemakaman hingga mereka dapat merasakan tekanan.

"Kita tidak dapat melacak di mana mereka. Sama seperti aisyah" daddy james melaporkan.
"Tentu. Jin dan iblis itu selalu menghilangkan hal yang mereka inginkan. Walaupun mereka tau masa depan. Tetapi manusia selalu di beri kelebihan" balas ayah ibnu santai.

Seorang guru besar memanggil mereka. Ketika mereka tiba dapat di lihat dia menunjukan butiran pasir di sana yang dapat di lihat menuju ke arah selatan. Ayah ibnu tersebut bangga. Dan mereka juga tau bahwa yang membawa saudara stuart itu pasti bukan william.

---

Aisyah menutup matanya. Dua bulan lebih tanpa makan minum tubuhnya kurus. Tetapi nafasnya masih terasa. Walaupun dia tidak sadar. Para pengikut iblis itu tidak dapat menyentuhnya. Mereka merasa marah benci. Tetapi tidak dapat berbuat apapun. Tidak ada yang tau bahwa aisyah tak pernah berhenti berzikir, melafazkan ayat ayat al-qur'an.

Bahkan william pun penuh emosi. Dia tidak mengerti iblis dengan tenaga besar. Tidak bisa di bandingi dengan manusia hina itu.

"SIALAN!!"

Dia bisa membawa pergi manusia itu tetapi dia tidak dapat menyentuhnya. Dia membenci ini. Gadis itu seperti di lindungi dengan sesuatu yang tidak terlihat.

"Tuan. Mereka datang!" Seorang pria melaporkan. William langsung tersenyum senang.

"Ayo kita mengenang masa lalu adik adik ku sayang! Aku sungguh tidak sabar!"

---

William tersenyum penuh hasrat melihat keempat pria tampan yang di gantung dengan rantai di ruangan kosong yang cukup bersih itu. Anak buah nya menjaga di luar ruangan. Menutup pintu kayu. Tidak ada yang ingin mengganggu permainan tuan mereka.

"Adik adik ku sayang! Aku sangat merindukan kalian. Terutama kau robin ku sayang!" William membelai setiap wajah wajah tampan yang mulai sadar.

Robin yang pertama sadar dengan tegas menatap william yang sedang membelai setiap wajah saudaranya.  Senyum menjijikan itu sungguh membuatnya semakin ingin membunuh pria iblis ini.

Mengambil nafas robin kembali bersyahadat. Mulai berzikir dan membaca beberapa ayat yang di ajarkan oleh guru guru besar. Dengan kapasitas otak itu. Tentu saja robin dengan cepat menghafalkannya.

William yang merasakan nya mulai tersenyum licik pada pria yang melihatnya tenang. Dia mulai merasakan tertekan dari arah pria tersayang nya itu. Apa alasannya? Dia tidak tau.

"Ck! Robin ku sayang. Untuk saat ini. Kita harus memberikan permainan yang baik untuk adik adik kita yang lain" william membelai dagu robin.

Di antara lainnya hanya tommy yang terlihat menahan diri. Dia masih merasakan ketakutan melihat wajah pria yang membuat dunia gelapnya itu. Tetapi dia mencoba kuat dengan menundukkan kepala, seolah tak peduli.

Kami kembali lagi!

---

Di hadapan istana tua yang gelap. Rumput merambat di mana mana. Keadaan yang buruk. Bangunan yang hampir roboh itu terlihat menakutkan.

"Mereka di sini"
"Dari auranya begitu"
"Ayo. Kita harus cepat!"

Mereka masuk ke dalam. Anak anak buah daddy james di garis depan untuk menumbangkan penghalang. Dengan perintah guru besar tidak ada nyawa yang boleh di buang sia sia. Sehingga mereka melumpuhkan dengan menembak kaki dan tangan. Menunda mereka menghidupkan alarm.

"Ada yang tidak merasakan! Apakah mereka manusia!" Jones berteriak ngeri. Mereka seperti zombie cantik.
"Tembak kepalanya!" Balas daddy james tanpa peduli tatapan guru besar.
"Kumpulkan mereka yang kalian tembak kepalanya!" Guru besar memerintah pelan.
"Lakukan!" Daddy james mendengus kasar.

Terhubung (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang