9

171 29 5
                                    

"Pilihlah seseorang yang juga memilihmu, menghargaimu, memperlakukanmu dengan baik dan bukan seperti aku"

                                    ~~~

Sudah satu minggu zahra tanpa bara. Bara sudah tak menemuinya dan ketika bertemu pun bara enggan menyapa bahkan sekedar melihat. Zahra uring-uringan tanpa bara.Bara lebih sering bersama adel dan selalu tampak mesra bersama adel.

Zahra melamun memikirkan bara yang sekian lama semakin asing dihidupnya ataupun sebaliknya. Sampai zahra tak sadar  bahwa rion duduk disebelahnya.

"Ra kamu kenapa?" tanya rion

Zahra terkejut karena rion tiba-tiba ada disebelahnya.

"E.. Nggak kok, gw kekelas dulu ya" jawab rion

Rion mengganguk. Sebelum zahra pergi rion memegang tangan zahra. Kemudian mengusap rambut zahra. Zahra tersenyum kepada rion lalu meninggalkan rion.

Disebrang sana bara mengegam tangannya kuat-kuat. Lalu dia menghampiri rion dan menarik baju rion. Marahnya tak bisa dia pendam lagi.Rion hanya tersenyum miring.

"Jangan ambil zahra dari gw" bentak bara

"Tenang bro, gabakal gw ambil kok lagian gw gasuka zahra .Body aja gaada gw cuma manfaatin dia biar lo kepancing aja" jawab rion

Bara memukul rion sampai diujung bibir rion mengeluarkan darah segar. Namun rion tetap tersenyum miring. Dia tak membalas perbuatan bara. Tak lama acara baku hantam tersebut teman - teman bara datang.

"Anjingg minggir lo" bentak ali ke rion

Dan hanya senyum miring yang dikeluarkan rion. Dia menatap remeh keteman - teman bara. Tiba - tiba zahra datang dan menampar rion. Zahra mendengar semua ucapan rion. Rion hanya mengusap pipinya yang terasa panas akibat tamparan zahra.

" Jadi selama ini lo cuma manfaatin gw, lo ga murni sayang gw?" tanya zahra

Zahra membendung air mata yang hendak menetes itu.

"Lo pikir? Jangan berharap sama gw , gw gasuka cewe cupu kaya lo" bentak rion

Zahra kaget karena baru pertama zahra dibentak rion seperti ini. Air mata yang ia bendung akhirnya luruh begitu saja. Zahra terjatuh karena tak bisa menopang tubuhnya sendiri. Bara mendekati zahra dia mencoba menolong zahra. Namun tangannya dihempas oleh zahra.

"Mending lo pergi sekarang" perintah bima

Bima yang awalnya hanya diam kini dia juga ikut bicara.

"Sebelum lo lo semua suruh gw juga bakalan pergi" jawab rion

Bara ingin memberi bogeman kepada rion tapi ditahan oleh zahra. Akhirnya dia diam dan rion meninggalkan mereka semua.

"Bar lo dudukin zahra kasih dia minum" perintah kris

Bara hanya mengangguk. Kemudian dia membeli air dikantin. Tak butuh waktu lama akhirnya dia kembali. Teman - temannya pamit untuk meninggalkan bara dan zahra berdua. Biar mereka juga bisa memperbaiki apa yang sudah rusak.

"Bos kita pergi dulu ya" Tanya satria

"Hm" simpul bara

Kemudian teman-temannya meninggalkan bara dan zahra berdua. Zahra menatap kelantai dia masih tak habis pikir dengan rion. Jadi untuk apa perhatian yang dikasih rion selama ini. Dia sudah mengecewakan bara berkali-kali.

Cowo disebelahnya hanya melihat kedepan dengan tatapan kosong. Bara masih tak habis pikir kenapa rion menyakiti hati zahra. Kalau bara yang ada diposisi rion dia bakal berusaha buat zahra senang. Bara mengangkat wajah zahra yang dari tadi hanya menunduk. Kemudian mengusap bekas air mata zahra.

"Jangan buang air mata lo buat orang yang gabisa ngehargain lo" Bara

Zahra tertegun . Mencerna setiap kata yang keluar dari mulut bara. Kemudian dia tersenyum kebara dan dibales senyum tulus dari mulut bara.

"Gw sayang dia bar tapi kenapa dia ngecewain gw" keluh zahra

Rahang bara mengeras dia ingin sekali menghajar rion karena telah menyakiti hati orang yang dia sayang.

"Jangan terlalu sayang dia ra, disini masih ada gw yang setia nungguin lo"dingin bara

Dan akhirnya zahra hanya diam. Dia membeku ditempat. Mulutnya kelu mengeluarkan sepata kata pun. Dan lagi - lagi dia hanya tersenyum. Disisi lain dia mencintai rion tapi dia sangat nyaman bila bersama bara.

"Jangan milih gw bar. Lo harus pilih orang yang juga milih lo, ngehargain lo, dan merlakuin lo dengan baik dan bukan gw orangnya" zahra

Bara mengecup kening zahra. Sontak zahra diam tak bergerak sama sekali. Pipinya terasa panas dan darahnya berdesir begitu hebat akibat perlakuan bara.

"Gw sayang lo jangan paksa gw buat ga sayang lo. Biarin gw berjuang meski lo gapernah lihat gw sama sekali" jawab bara tulus.

                                     ~~~

Tiga hari lagi acara ulang tahun sekolah. Dan setiap satu kelas harus ada yang mewakili tampil. Bara dan zahra disuruh teman- temannya untuk berduet. Awalnya zahra tak mau karena malu. Tapi bara meyakinkan zahra.

Sepulang sekolah bara kerumah zahra untuk berlatih bersama. Dia memakai kaos oblong hitam dengan celana jeans kesukaanya dengan sepatu adidas berwarna hitam kesukaannya. Dia harus tampan dimata zahra.

Kemudian bara melajukan montornya kerumah zahra. Dia mengetuk pintu dan mama zahra yang membuka pintunya. Bara menyalimi tangan mama zahra.

"Aduh calon mantu,cariin zahra ya?" tanya mama zahra

"Iya te" jawab bara sopan

"Yaudah masuk dulu nak zahra masih diatas habis ini turun kok" mama zahra

Bara mengangguk.  Kemudian mengikuti mama zahra. Dan duduk disofa.

"Tante ke dapur dulu ya" mama zahra

"Iya te" jawab zahra

15 menit kemudian zahra datang dengan kaos warna putih. Dan celana kesukaanya saat dirumah. Bara tak berkedip sekalipun melihat zahra.

"Jodoh" batin bara

"Ayo latian" zahra

Sontak bara kaget. Kemudian mengiyakan kata zahra.

"Lagunya enak an apa ya bar? " tanya zahra

Bara sedikit mimikir. Dan kemudian menemukan jawabannya.

"Seluruh nafas ini-last child feath giselle" bara

Zahra mengeryitkan dahinya. Kemudian mengiyakan Saran bara. Hampir dua jam mereka berlatih . Mereka sudah merasa puas dan mereka siap tampil 2 hari lagi. Kemudian bara pamit kemama zahra untuk pulang. Zahra mengantarkan bara sampai didepan pintu.

"Calon istri yang baik" goda bara

Zahra mencubit perut bara. Bukannya sakit dia malah kegelian. Kemudian bara menangkup pipi zahra melihat mata zahra lekat-lekat. Sedangkan zahra dibuat deg -deg an oleh bara. Bara mencium kening zahra kemudian mencubit hidung zahra. Zahra melotot dan hanya dibales cengegesan oleh bara.

"Malu ih bara" rengek zahra

"Sama aku gausah malu la ra" bara

Kemudian zahra mengangguk. Bara meninggalkan rumah zahra dengan senyum yang lebar.

"Tetap seperti ini tuhan jangan rubah takdirku" batin bara























TBC

NEXT????

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIANN!!!


BARA AND ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang