18

142 21 11
                                    

Hayy author kembali membawa sejuta kenangan yekan!! Baca terus cerita ini ya jan berhenti biar ga ngegantung oke!! Jangan lupa vote dan coment maaciwww😍

"Sudah biasa menjadi persinggahan untuk menyembuhkan luka lalu pergi"

......

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bara menanti gadis kesayangannya itu tetapi nihil dia tak menemukan zahra sama sekali. Dia sudah mencari zahra kekelas dia juga sudah menanyakan kepada braspati teman sekelas zahra. Bara uring-uringan.

"Bar lo kenapa?tanya ali

Bara diam enggan menjawab.

"Woy ditanyain juga lu bisu ya?"Ali geram

"Palingan juga nyariin si zahra" jawab kris

Ali beroriah. Mereka sedang dirooftoop mereka sangat malas dengan pelajaran dari bu alia. Bara melirik kris sedangkan kris hanya cengegesan.

"Benerkan lo nyariin dia?" tanya kris

"Hm"simpul bara

"Bego banget lo bos calon istri sakit kok gatau"jawab satria

Bara mengangkat satu alisnya. Zahra sakit apakah benar kemarin saja dia masih baik-baik kenapa bisa tiba-tiba sakit.

Jam istirahat berbunyi semua murid keluar dan bergegas pergi kekantin. Siska,aninda dan azura juga pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang sudah dari tadi meronta-ronta minta segera diisi.Siska dan kedua temannya duduk dimeja.

"Lo sekolah si bukanya nungguin si zahra?" tanya aninda ke siska

"Dia nyuruh gw" jawab siska

"Terus lo mau gitu gada baik-baiknya lu jadi teman" jawab azura

"Hm"simpul siska

"Astagfirullah punya temen gini amat" lebay azura

"Alay lo njeng" Cerocos aninda

"Nyenye" jawab azura

Siska hanya mengeleng-ngeleng kepalanya akibat ulah teman-temannya.

Bara dan teman-temannya memasuki kantin. Bara memimpin dibagian depan sedangkan sebelah kanannya bima dengan tatapan dingin. Ali disebelah kiri bara. Sedangkan kris dan satria sedang menggoda cewe-cewe yang sedang melihat kearah mereka.

Bara melihat kearah meja yang diduduki siska dan teman-temannya. Dan benar zahra tidak ada disana. Dia menghampiri ketiga cewe tersebut dan diikuti oleh teman-temannya. Bara langsung mendapat tatapan sinis dari aninda dan azura. Namun bara tak mengubris tatapan tersebut dia langsung duduk.

"Zahra kemana?" tanya bara

"Bukan urusanlo" jawab aninda dan azura hampir bersamaan

Padahal bara tau bahwa zahra sakit. Tapi kenapa dia masih bertanya. Dia hanya memastikan apakah benar yang dikatakan satria kepadanya.

"Dasar nenek lampir"Cletos kris

"Apalo gatrima lo kakek cangkul" jawab azura

BARA AND ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang