11

158 27 15
                                    

"Objek yang nyata namun terasa fatamorgana"

•••

Setelah acara semalam. Zahra harus kembali untuk bersekolah dia datang dengan wajah berseri karena bara. Sesampainya dikelas.

"Lo kenapa si senyum-senyum" tanya aninda

"Enggak kok" jawab zahra tersenyum

Zahra tersenyum terus. Hingga azura menempeleng kepala nya.

"Apaan sih azura" tanya zahra

Dengan mengelus kepalanya.

"Lah elu dateng-dateng ketawa emang ada apa si cerita dong" jawab aninda

"Iyaiya" jawab zahra

"Jadi gini gw tu seneng banget tadi malam dianter bara dia bilang tambah sayang gw" jawab zahra

"Em berarti lo udah suka ni sama bara?" goda siska

"Iya" jawab zahra

Teman-temannya bertos ria. Karena tak sia-sia perjuangan mereka untuk membuat zahra suka bara. Tiba-tiba

"Aww perut gw sakit" rintih azura

"Lo kenapa zura?" tanya zahra

"Gatau nih tiba-tiba sakit" jawab azura

"Gw ambilin obat sama siska zahra ya?" tawar aninda

Kemudian azura mengangguk. Zahra, siska dan aninda bergegas menuju uks. Namun didalam uks ada suara padahal pintu uks ditutup.

"Bentar deh kalian denger ga?" tanya aninda

Siska dan zahra mengangguk. Kemudian mereka bertiga melihat melihat dari jendela. Dan akhirnya mereka bisa lihat siapa orang didalam uks tersebut. Zahra diam jantungnya berdegup kencang tangannya gemetar serta bibirnya. Air matanya luruh begitu saja.

"Maksud lo mesum disini apa hah" bentak aninda

Dua orang tersebut menoleh. Kaget pastinya. Perempuan yang bersama laki-laki tersebut hanya tersenyum senang. Siska dan zahra masuk. Dan hal itu membuat sang pria terkejut. Dia menelan salivanya dalam-dalam

"Zar gw bisa jelasin ini semua ga seperti yang lo lihat" jelas bara

Zahra diam. Dia menutup mulutnya rapat-rapat. Tak ingin mengeluarkan sepatah katapun. Padahal baru tadi malam bara membuatnya senang sekarang malah membuatnya menangis seperti ini. Ibarat sudah diterbangkan setinggi mungkin lalu dijatuhkan begitu saja.

Bagaimana tidak itu cuma salah paham padahal kancing baju laki- laki tersebut sudah terbuka begitu saja. Dan rambut perempuan tersebut sudah berantakan. Azura yang menunggu teman-temannya tak kembali meminta bantuan kepada teman-teman bara. Akhirnya teman - teman bara mengantar azura ke uks.Sesampainya di uks teman -teman bara diam tak mengeluarkan suara sekalipun.

Sedangkan disisi lain zahra sudah terduduk lemas. Teman bara maupun teman zahra mendekati zahra.

"Mau lo apasi bar? " bentak azura

Dia sudah tak memikirkan penyakitnya. Dia kasihan kesahabatnya selalu diperlakukan seperti ini.

"Emang kenapa, emang dari dulu bara kan suka sama gw bukan zahra?" jawab adel ketus

"Oh ya?" tanya azura dengan nada menantang

"Pake apa lo sampai bara mau sama lo? Kalau mau uang mah jangan jual diri" jawab aninda

"Berani lo ngatain gw" bentak adel

"Lo jalang, lo lonte, lo jual badan" bentak azura

Hendak menampar azura. Tanganya langsung diputar oleh siska dan membuat adel membungkuk.

"Jangan pernah macam-macam sama kita!" bentak aninda

"Lepasin gw" rintih adel

Bukannya dilepas oleh siska malah cengkramannya semakin kuat. Membuat adel semakin merintih.

"Kenapa lo jalang kenapa?" sinis azura

Adel diam tak mengeluarkan sedikit suara pun. Kemudian bima melepas tangan siska karena hanya bima yang bisa membuatnya luluh. Cengkraman itu dilepas dari adel.

"Keluar lo sekarang" dingin bima

Kemudian adel keluar dengan wajah yang sudah tak karuan. Bima menatap bara yang bajunya sudah terbuka begitu saja.

"Lo ngapain sama dia, lo tu udah tunangan sama zahra tapi kenapa kelakuan lo kaya gini mau nyakitin dia jangan bar zahra cewe baik-baik?" tanya kris

Diam itu yang dilakukan bara. Tak mengeluarkan sepatah katamu. Lalu dia menghampiri zahra yang terduduk lemas. Zahra diam. Dia masih bisa ingat apa yang dilakukan bara dan adel didalam tadi. Kepalanya masih memikirkan kejadian tadi.

"Ra" panggil bara

Namun zahra menjauh dia tak mau disentuh oleh bara. Dia berdiri dibantu oleh azura dan aninda. Kemudian keluar dari ruang uks. Bara hendak memegang tangan zahra namun tangannya ditepis oleh siska.

"Jangan sentuh zahra" siska

Rahangnya mengeras. Dia tau ini kesalahan fatalnya. Dia tau tapi apakah dia tak bisa mendapatkan maaf dari zahra.

"Bar kita kecewa sama lo" ali

Kemudian bima,ali,kris dan satria keluar meninggalkan bara sendirian.

•••

Jam pulang untuk SMA PETERSON sudah dibunyikan. Bara keluar kelas dengan tergesa-gesa karena dia mau menjelaskan semuanya kepada zahra.

"Ra dengerin gw dulu" bara

Mulutnya kelu. Darahnya berdesir begitu hebat. Untuk apa dijelaskan kalau akhirnya zahra sudah tau semuanya.

"Kamu seperti objek yang nyata namun terasa fatamorgana" jawab zahra

Lalu meninggalkan bara. Bara marah kepada dirinya sendiri.










































Tbc

Next??

Bara jahat ga si??

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya

Happy reading

BARA AND ZAHRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang