P R O L O G

24.7K 1.2K 89
                                    

●○●○●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●○●○●

Dirinya juga tak mengerti apa yang membuatnya tak bisa berhenti menatap gadis yang kini sedang duduk sendirian di pojok ruangan. Padahal gadis itu jauh dari kata cantik. Bajunya sama sekali tidak modis, wajahnya murung, apalagi rambutnya yang agak berantakan membuat siapapun pasti gemas ingin segera bergerak untuk membotaki gadis itu.

Matanya ikut bergerak kala gadis yang dia perhatikan dari tadi berdiri dan keluar dari kelas.

Ia ikut berdiri dan berjalan mengikuti gadis itu tanpa memedulikan panggilan ke dua temannya.

Dirinya berhenti dan bersembunyi di balik tembok saat ia merasa gadis itu sedang menemui seorang pria di lorong kampus yang sepi.

"Kal, gue suka sama lo. Gue bakal kasih apa yang lo pengen kalau lo mau jadi cewek gue. Gimana?"

Zavelix masih dalam posisinya. Tangannya terkepal. Ini sudah kesekian cowok yang menyatakan perasaannya pada Kaleya, entah itu sungguhan atau hanya sebuah dare, tapi yang jelas ini bukanlah yang pertama kalinya.

"Nggak bisa," ujarnya dengan suara datar.

Di tempatnya, Zavelix tersenyum tipis. Jawaban yang sudah ia duga.

"Kenapa? Gue bisa ngasih lo segalanya. Lo mau hape baru, baju atau liburan ke luar negeri pun gue bakal kasih."

"Maaf, gue nggak bisa nerima cowok yang ngebanggain harta orangtuanya. Kak Reza bisa nemuin gue lagi kalau kak Reza udah punya penghasilan dengan kerja keras sendiri. Tapi, kayaknya nggak perlu,"

Nafas Reza terdengar memburu karena ucapan yang menurutnya kurang ajar dari mulut Kaleya.

"Karena sikap pemaksa kak Reza udah jadi nilai minus di mata gue."

Merasa tak ada yang perlu lagi dibicarakan, Kaleya pamit. "Permisi." Tapi sebuah tangan mencekalnya keras.

"Heh, gadis kampung! Lo pikir gue beneran naksir sama lo? Gue nggak buta buat bedain mana cewek cantik dan cewek buruk rupa."

Wajah Kaleya masih datar.

"Bagus deh. Gue juga gak mau disukain sama orang ber-etika buruk kayak kak Reza."

Reza menatap Kaleya nyalang. Kaleya harus diberi pelajaran menurutnya. Saat tangannya terangkat dan ingin menampar pipi gadis itu, Kaleya sudah lebih dulu menangkapnya, lalu kaki gadis itu diangkat dan menendang masa depan Reza menggunakan lututnya.

Lalu tanpa mengucapkan apa-apa, Kaleya pergi dari sana meninggalkan Reza yang membungkuk menahan sakit sebelum dirinya ketahuan berbuat kasar pada seorang siswa.

Seribu makian untuk Kaleya, Reza ucapkan dengan lantang.

Saat itulah Zavelix muncul di depan Reza dengan wajah datarnya ia mengatakan, "lo pasti anak baru, ya."

Reza mendongak, hanya sekedar melihat siapa yang berbicara dengannya.

"Gue nggak kenal lo siapa, jadi lebih baik lo pergi sebelum gue lampiasin amarah gue ke lo."

Tak memperdulikan ucapan Reza, Zavelix kembali berbicara. "Sebagai anak baru, lo harusnya berhati-hati di sekolah ini. Emangnya nggak ada yang ngasih tau lo soal batas yang nggak boleh lo lewatin?" Zavelix masih bicara dengan nada yang tenang. Dirinya memang pengatur emosi yang baik.

Reza menahan sakit saat dirinya mencoba berdiri tegak, tapi pada akhirnya ia jatuh terduduk di lantai dan bersender pada dinding sambil menatap Zavelix.

"Lo punya hubungan sama cewek tadi?"

"Cewek tadi?"

"Kaleya. Lo ngasih batas oranglain buat nggak deketin dia, tapi lo sendiri gak pernah terlibat obrolan sama Kaleya, kan? Gue tau kalau lo yang disebut penguasa di sini. Tapi gue nggak pernah liat lo menunjukan kekuasaan. Lo keliatan seperti cowok cupu yang cuma niat belajar dan belajar."

"Jadi maksud lo, gue harus menindas? Gue harus berlagak seperti penagih utang? Emangnya sikap kampungan kayak gitu masih ada?" Zavelix masih bersikap tenang menghadapi orang tolol di depannya yang belum juga mengerti situasi.

Selama ini, Zavelix tidak suka anak orang kaya yang membuat kelompok demi penindasan tidak lazim. Zavelix tidak suka sikap rendah dan tidak terpuji seperti itu.

Reza tertawa kecil sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Gue tau, gue tau. Lo pernah ditolak juga sama Kaleya? Gimana kalau kita kumpulin semua laki-laki dan melakukan aksi balas dendam yang menarik?"

Zavelix menatap Reza serius sambil tersenyum tipis. Dia mengikuti alur pikiran Reza dengan wajah tenang. Padahal dalam hatinya, dia sudah berniat membunuh Reza karena cowok itu memang pantas mati daripada dibiarkan hidup.

Zavelix mendekat, ia membungkuk agar lebih dekat dengan Reza.

"Aksi balas dendam seperti apa yang lo maksud?"

"Bung, lo pasti paham." Reza tersenyum senang karena berpikir Zavelix bisa menjadi temannya. "Having seー"

Sebelum Reza menyelesaikan ucapannya, Zavelix sudah lebih dulu mencekek leher cowok itu karena dirinya sudah tak bisa bermain kata-kata. Ia mencekik Reza seakan ia memang berniat membunuh cowok itu.

"Jangan salahin gue kalau lo harus kehilangan anggota tubuh lo karena ucapan lo yang nggak pernah dipikirin." Lalu Zavelix mulai menghujani Reza dengan tinjunya. Ia sangat berutal dalam melakukannya. Dan keributan tersebut memancing orang-orang untuk berdatangan.

Murid-murid lain mulai bergerombol tapi tak ada satupun yang berani menghentikan.

Semuanya memandang Zavelix sedikit heran. Pasalnya cowok itu melakukan hal tersebut tanpa ekspresi. Terlihat tenang tanpa adanya emosi.

Sebelum menyelesaikan tinjuannya yang terakhir, Zavelix berkata, "gue bisa lakuin apa aja ke Kaleya tanpa bantuan siapapun. Gue nggak suka berbagi. Satu lagi, gue rasa kekayaan keluarga lo cukup untuk lo pergi sejauh mungkin dari hidup gue."

Teman-temannya memang sudah memperingatkan Reza untuk tidak menyatakan cinta pada Kaleya atau cowok yang terkenal paling tenang akan mengamuk jika sampai emosinya tersulut. Dia pikir teman-temannya hanya bercanda saat mereka berkata ada 2 hal yang wajib diketahui tentang kampus ini.

Yang pertama, kampus ini memiliki penguasa yang kuat. Dan yang kedua, ada seseorang yang tidak boleh di sentuh jika ingin hidupnya tenang.

Kini Reza tau bahwa itu bukanlah sebuah mitos.

●○●○●


playlist spotify yang bisa kalian dengerin sambil baca GD:)

playlist spotify yang bisa kalian dengerin sambil baca GD:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang