06 | New Job

6.4K 634 13
                                    


            Kaleya tak menyangka akan secepat ini untuknya memiliki pekerjaan. Kaleya bahkan tidak datang untuk melakukan interview atau semacamnya. Ini benar-benar sebuah keberuntungan, Kaleya bahkan masih tidak menyangka.

"Kaleya, kamu yakin? Maksudnya, ini mencurigakan banget nggak sih?" Hana membolak-balikan sebuah amplop putih di tangannya.

"Aku juga ngerasa gitu, tapi mau gimana lagi. Aku coba dulu aja."

Semalam Kaleya memang baru saja mengaply surat lamaran kerjanya dalam suatu situs. Kaleya tidak berharap banyak, toh ia memang belum lulus kuliah, jadi menjadi sebuah pelayan di restoran juga bukan masalah untuknya.

Hana tak lagi memberi komentar. Ia peduli pada Kaleya, jadi suatu saat Kaleya membutuhkannya ia pasti akan membantu gadis itu. Seperti bagaimana gadis itu sudah banyak membantunya.

Amplop putih itu Hana buka. Di sana tertera sebuah alamat yang harus Kaleya datangi.

"Sitter? Kerja kamu jadi sitter." Hana menatap Kaleya setelah selesai membaca keseluruhan isi suratnya.

"Babysitter maksudnya?"

Hana menggeleng.

"Terus?" Kaleya bertanya.

"Kamu jadi sitter pria berumur dua puluh tahun."

"Hah?" Dari tempatnya, Kaleya berdiri. "Coba lihat." Kaleya merampas surat itu dan membaca isinya sendiri. Tak banyak informasi yang diberikan, hanya ada mengenai kontrak selama tiga bulan serta bayaran yang akan ia terima.

"Kaleya, menurut aku jangan deh," saran Hana. "Coba pikir, pria dua puluh tahun mana yang butuh pengasuh? Gimana kalau dia cowok mesum? Atau mungkin dia punya fetis dengan baju sitter? Serem banget tau."

Kaleya menggigit bibir, sedikit ragu, namun gaji yang ditawarkan sangat besar. Jika ia bekerja selama tiga bulan, maka ia pasti bisa membangun toko bunga miliknya.

"Belum tentu, kak Hana. Mungkin aja karena dia...autis?"

"Itu lebih ribet lagi!"

"Tapi cukup setimpal sama harga yang dikasih."

Hana hanya bisa mendesah. Ia sadar, Kaleya bukanlah sosok yang mudah dipengaruhi. Gadis itu memegang teguh pendiriannya sendiri, jadi siapapun tidak akan bisa mengubah keputusannya.

"Aku akan buka toko bunga lagi segera. Aku akan pakai cek ini untuk sewa tempat. Kak Hana bisa bantu aku cari tempatnya?" Kaleya mengeluarkan cek yang ia dapat kemarin dari kantungnya, kemudian menyerahkannya pada Hana.

Hana mengangguk antusias.

"Tentu! Di mana? Tengah kota?"

"Nggak perlu terlalu jauh dari sini," jawab Kaleya. Akan kerepotan nanti kalau letak toko bunganya jauh dari rumahnya.

"Oke, noted. Gimana dengan konsepnya? Toko bunga ini milik kamu, jadi kamu bisa bebas bereksperimen."

Kaleya berpikir sejenak. Ia sama sekali belum memikirkan apapun untuk mendekor tokonya. Karena sejak awal, membangun kembali toko bunga bukanlah bagian dari rencananya.

Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang