Sebelum baca, di usahakan untuk Vote, Follow yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)
Happy Reading Guys ... ❤
• • •
"Berani datang juga, doi bro," cibir Dellvin, tengah menghisap rokoknya dengan santai memandang sepasang cewek dan cowok berjalan ke arah mereka.
"Punya nyali gede juga, ternyata ya?"
Saat ini, Kevin, Dellvin, Gavin, serta Arjuna berada di meja bundar di salah satu tempat agak pojok. Lampu gemerlap dan suara dentuman musik begitu keras, menyamarkan penglihatan dan memekikan indra pendengaran.
Pendagang Arjuna teralih, pada sosok cewek yang mengenakan gaun pesta berwarna maroon berjalan seraya bergandengan tangan bersama cowok itu, Arjuna berdecih lalu tersenyum kecut.
Kepulan asap rokok, menyerbak luas di tempat sekarang ini. Hampir semua tamu undangan yang datang, langsung bersebat ria di tambah dengan minuman-minuman beraneka ragam, mulai dari aromanya standar sampai aroma termenyengat hadir di pesta malam ini.
Kevin, Gavin, dan Dellvin, tertegun melihat cewek itu yang datang menghampiri mereka berempat.
"Cantik banget, astagfirullah," satu kalimat, lolos begitu saja dari mulut Gavi ketika menilai penampilan Anaya yang berbeda malam hari ini.
"Lagi di disko kaya gini, masih inget sama Allah SWT. Juga ya lo?" cibir Kevin, di balas dengan gelakan tawa.
"Oy bro, mau di mana pun kita semestinya harus selalu inget sama Allah." balas Gavin santai.
"Bacot."
Mereka kembali tergelak.
Anaya tersenyum manis, Arjuna memalingkan wajahnya seraya membuang kepulan asap rokok sudah memenuhi mulut serta hidungnya.
"Oy, bro." sapa Dellvin ramah, pada Dhafa.
Mereka bertos ria, selayaknya remaja cowok pada umumnya tetapi berbeda dengan Arjuna, cowok itu diam di tempat tanpa enggan menyapa jangan kan untuk menyapa melirik sedikit pun ia enggan sama sekali.
"Jun,"
Arjuna yang merasakan lengannya, di colek lalu menoleh pada Dellvin memandang lurus berisyarat untuk menyapa Anaya serta Dhafa.
Anaya tak berkutik, ketika respon Arjuna benar-benar membuatnya tak ingin lagi menemui cowok itu.
Kevin, celikungan mencoba mencairkan suasana malam ini yang roman-romannya sudah agak menghangat dan siap memanas, seseorang siap mencoba untuk mengobarkan bendera peperang sekarang.
"Lo berdua, datang barengan?"
Arjuna melirik sekilas, melihat Anaya begitu tampak bahagia malam ini. Mendelik lagi kedua mata hitamnya, menatap lurus arah lain dan meneguk minuman yang berada di mejanya saat ini.
Anaya mengaguk cepat, lalu tersenyum lebar.
"Iya, Anaya sama gue datang barengan, gue sama Anaya udah janji bakal datang bareng." balas Dhafa.
Kevin mengaguk paham, melihat Arjuna masih setia di tempat tanpa mau menoleh.
"Isabella sama Tara, dimana?" tanya Anaya.
"Mereka lagi, ke toilet dulu sebentar." jawab Kevin, Anaya mengaguk dan bergumam oh' saja.
"Kalau Raquel?"
Kali ini pertanyaan Anaya, melesat pada Arjuna yang sudah terlebih dahulu menoleh padanya.
Kevin terdiam sebentar, melihat Arjuna memasang wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√
Подростковая литература- BELUM REVISI MASIH BANYAK TYPO YG BERTEBARAN. HARAP HATI-HATI. - 🌻 Rank : 2 in #teenlife from 1.96k stories (05/21/21). 🌻 Rank : 1 in #teenlife from 1.97k stories (05/23/21). [ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ] Anaya Queensha Maheswari, seorang...