Sebelum baca, di usahakan untuk Vote yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)Happy Reading Guys ...💜
• • •
"Ngapain lo, di sini?"
"Nggak salah lo, nanya kaya barusan?" jawab Arjuna seraya mengangkat sebelah alisnya, membuat lawan bicara di hadapannya kini terpaku sejenak.
"Ngapain lo di sini?" tanya Arjuna setelah mengamati dengan jelas wajah datar cewek itu, tengah memicingnya tajam.
"Elo, ngapain di rumah besar ini?" tanya Anaya berbalik, menatap lekat Arjuna dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Setelah itu pandangannya pun terhenti seketika menatap lekat kepada kaki kanan cowok itu masih di balut perban tebal, Anaya meringis sejenak.
"Elo siapa, nanya kaya gitu sama gue, hah?" tanya Arjuna tajam, "Jelas-jelas gue yang punya rumah di sini." lanjutnya, seraya memandang sinis cewek di hadapannya kini tengah mematung tak berkutik lagi.
"Gue Anaya, lo kenal gue kan? Masih inget kan?"
"Masa bodo,"
Anaya berdecak sebal, tingkah Arjuna memang tidak berubah sama sekali, tetap ketus dan sok angkuh.
"Mau ngapain, lo ke sini?" tanya Arjuna lagi, langsung pada intinya.
Jujur, ia sama sekali tidak suka basa-basi menurutnya basa-basi hanya buang waktu berharga miliknya, dan hal itu justru membuat Anaya mengerejap beberapa kali.
"Minta sumbangan lo?"
Anaya terbelalak kaget, ia mengumpat kecil. Sialan!.
"Gue mau ketemu sama Adik gue," jawab Anaya ketus, alisnya terangkat saat melihat Arjuna mengerutkan kedua alis tebal dan hitam itu.
"Adik siapa, yang lo maksud?"
"Adik gue, dia ada di sini." jelas Anaya emosi, Arjuna membuka sebelah pintu lalu menampakan dirinya lalu berjalan mendekati Anaya masih terdiam di tempat.
"Elo sakit? Nggak ada Adik lo, di sini."
Anaya terdiam lalu berpikir, sebenarnya ia sedang di permainkan apa memang supirnya tadi itu salah mengantar ketempat tujuan yang di maksud.
"Adik gue ada di sini Arjuna, dia lagi ngerjain tugas sama teman barunya." Anaya menaikan intonasi suaranya, membuat Arjuna tetap berada di posisi dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
"Nggak ada, Adik lo di sini." jawab Arjuna ketus "Salah alamat, lo" lanjutnya lagi dengan wajah yang super datar.
Anaya mendelik sinis, menatap tajam ke arah cowok bertubuh jangkung di hadapannya, tatapan mereka bertemu memicing sinis satu sama lain.
"Pergi lo,"
Anaya melongos tak percaya atas apa yang Arjuna katakan tadi, ia terbelakak dengan jelas Arjuna mengusir keberadaan Anaya di sini.
"Elo, ngusir gue?" tanya Anaya menekan.
Arjuna mengangkat bahunya acuh tak peduli, saat akan menutup kembali pintu rumahnya Anaya langsung mencegat dan menahan pintu tersebut.
"Apaan sih, gue mau ketemu Adik gue Arjuna." bentak Anaya kasar.
"Eh lo, jangan asal main bentak ya, elo tau ini daerah kuasaan siapa hah?"
Anaya terdiam, ia mendelik lalu memandang arah lain saat pandangannya terhenti pada tembok berlapis kramik hitam dan terdapat susunan kramik lain yang bertuliskan 'Mahardika's Residence' ia semakin yakin, bahwa ini benar-benar alamat yang di tujukan Alisha padanya pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√
Ficção Adolescente- BELUM REVISI MASIH BANYAK TYPO YG BERTEBARAN. HARAP HATI-HATI. - 🌻 Rank : 2 in #teenlife from 1.96k stories (05/21/21). 🌻 Rank : 1 in #teenlife from 1.97k stories (05/23/21). [ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ] Anaya Queensha Maheswari, seorang...