Sebelum baca, di usahakan untuk Vote, Follow yuk. Dan setelah membaca di usahakan juga buat komen, karena satu Vote serta satu komentar itu sangat berharga buat aku pribadi :)
Happy Reading Guys ... 💛
• • •
'Egh'
Suara lenguhan dari bibir mungil Anaya terdengar membuat Arjuna menghela nafas kasar, pasalnya Anaya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Pengaruh obat Alkohol sudah menjalar keseluruh butuh cewek itu yang kini berada di gendongan Arjuna, yang tengah menaiki unduhan anak tangga menuju kamar Appartement miliknya yang ternama di kawasan Jakarta Selatan. Merasakan tubuh Anaya gemetar dan berkeringat dingin di tambah serta kerutan kecil di keningnya hal itu membuat Arjuna kepayahan berjalan menaiki unduhan anak tangga tersebut. Bobot tubuh Anaya yang awalnya ringan menjadi berat karena beban semakin bertambah, ketika Arjuna harus menaiki tangga darurat menuju lantai tiga puluh empat.
Setelah kejadian Klub tadi, Arjuna langsung membopong tubuh Anaya menuju Appartement miliknya, mengetahui cewek itu sudah berada di bawah pengaruh Alkohol beraroma berat karena ulah bejad Rafael temannya ah bukan teman lebih tepatnya adalah sosok musuh.
Terblesit rasa penyesalan, karena meninggalkan cewek itu sendirian membuatnya harus beberapa kali berpikir ke belakang atas kejadian yang sudah terjadi sekarang ini.
Beberapa kali erangan kasar milik Arjuna terdengar, terus menerus ketika kedua kakinya sudah berdiri di depan pintu Appartement nomor dua ratus dua belas pelipisnya mengeluarkan peluh serta nafas terengah-engah menampakan Arjuna begitu kepayahan membawa Anaya di gendongannya.
Tatapan Arjuna menatap kearah Anaya di hadapannya, masih memejamkan kedua matanya sesekali mengelenguh dan mengerang tak karuan.
'Clekk'
Suara pintu berwarna cokelat tua itu terbuka perlahan, nafas lelah Arjuna hembuskan setelah masuk ke dalam kamar yang berwarna mendominasi abu-abu terlihat rapih dengan sekeliling yang tampak bergaya modern serta elegan membuat siapa pun yang berada di kamar tersebut akan merasa betah dan nyaman.
Secara cekatan, Arjuna menidurkan tubuh mungil Anaya yang masih dalam gendongannya. Cowok itu menyelimuti tubuh Anaya sampai ke leher, mengambil alih remort AC dari nakas samping lalu mematikannya karena melihat cewek tersebut mengigil dan berkeringat dingin.
Tatapan sendu terlihat, ketika Arjuna menatap Anaya masih tertelap tenang karena pengaruh obat yang di berikan Rafael membuat Anaya harus tertidur selama enam jam.
"Gue ... Nggak mau hiks." racau Anaya dalam tidurnya.
"Lepasin ... Gue."
Rahang Arjuna semakin mengeras, racau Anaya membuatnya mengingat kembali kejadian tadi di Klub perlakuan Rafael pada Anaya, dan hal itu membuat Arjuna hilang kendali.
"Jangan."
Arjuna berjongkok menatap wajah Anaya sendu, yang sudah bercucuran keringat di pelipisnya dan kerutan dahi terlihat jelas di sana racauan itu tak berhenti membuat Arjuna mengusap lembut pucuk kepala Anaya.
"Takut, hiks." racau Anaya kembali, kini Arjuna tertegun ketika melihat tetesan air mata yang meniti di sudut kelopak mata Anaya.
"Ssss ...." Arjuna mencoba menenangkan Anaya yang masih meracau.
Menyeka air mata tersebut, Arjuna kembali tertegun. Hatinya teriris.
"Takut."
"Sss ... Ada gue Arjuna di sini, lo nggak usah takut." kata Arjuna menenangkan cewek itu, seraya mengusap lembut pucuk kepala serta kening Anaya, cewek tersebut berhenti dalam ke gelisahannya nafasnya teratur kembali normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanted Boy In The School (Arjuna Story)✅END √√√
Ficção Adolescente- BELUM REVISI MASIH BANYAK TYPO YG BERTEBARAN. HARAP HATI-HATI. - 🌻 Rank : 2 in #teenlife from 1.96k stories (05/21/21). 🌻 Rank : 1 in #teenlife from 1.97k stories (05/23/21). [ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ] Anaya Queensha Maheswari, seorang...