14. GARIS TERDEPAN

519 42 199
                                    

Pasti kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan

-Echa-

***

Sebelum membaca jangan lupa vote + komennya yahh guyss!!

SELAMAT MEMBACA!!🙆❣

***

Brum...brum...brumm

Cliett

/suara motor sport milik Ezra yang baru saja ia parkirkan di salah satu cafe tempat tongkrongannya bersama anggota Refour yang lain.

Ezra berjalan mendekati salah satu meja yang sudah ada temannya disana. "Loh muka Arsha napa cuy?", tanya Ezra yang baru saja duduk di depan Arsha kaget melihat muka Arsha yang babak belur seperti itu.

"Lo, ta-tanya dia aja", ucap Arsha terbata-bata dan menunjuk kearah Nevan sambil mengoleskan anti septik ke lukanya.

Ezra menatap kearah Nevan sambil mengangkat kedua alisnya pertanda ingin jawaban dari pertanyaannya tadi. "Jadi gini, pas pulsek di jalan Arsha ngeliat Niel temen basket dia di keroyok ama anak SMA Andara II, truss Arsha nolongin dia 2 lawan 4, Jelaslah mukanya bonyok kek gini", jelas Nevan serius sambil menatap muka Arsha yang babak belur itu.

"Ckck", Ezra terkekeh mendengarnya.

Ezra memggelengkan kepalanya "Pahlawan Kesiangan", sambungnya.

Arsha hanya menatap Ezra sinis.

"Temen lo emang ada masalah apaan Sha?", tanya Rangga.

"Masalah cewek?", sambungnya.

Arsha hanya mengangkat kedua bahunya tak mengerti, sambil terus mengobati lukanya. "Duh, kalau ni luka gak sembuh yang ada ketampanan gue ilang anjir", umpat Arsha kesal.

"Bagus dong, ntar gue bisa gantiin posisi lo", ujar Rangga sambil menyeruput coffee americano miliknya.

"Cihh, pala lo!!", cetus Arsha sambil menatap Rangga sinis.
.
.
.
"Gue kepo dehh", sahut Nevan tiba-tiba.

"Kepo?", tanya Ezra dan Rangga barengan.

"Iya, masalah Niel ama mereka apa, anak SMA Andara II bukan lawan yang bisa di sepelein, setau gue", jelas Nevan serius.

"Emang Niel orangnya gimana sih? Gak kenal gue", ucap Ezra sehabis meminum ice coffee cappucino miliknya.

"Setau gue yahh, dia tuh cuek anaknya, tertutup gitu sekelas ama Echa tuh, truss punya sahabat dari kecil namanya Nia sekelas ama gue", jelas Nevan lagi.

"Ganteng gak?", tanya Rangga menatap Nevan.

"Mayan", jawab Nevan singkat.

"Hmm" gumam Arsha.

***

"Testt...testt..."

Suara Kak Dean yang tengah berdiri di atas panggung di halaman sekolah sambil mengecek mic sebelum acaranya di mulai.

"Perhatian semua"

"Ini adalah event aniversary Eskul Musik yang ke 5 tahun"

"Kami mengcapkan terimah kasih kepada Kepala Sekolah, dan wakilnya serta para guru yang telah memberi izin kepada kami untuk melaksanakan acara aniv ini di sekolah....", ucap Kak Dean memberi pidato pembukaan sebelum acara di mulai.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang