18. SISWA PINDAHAN

537 40 33
                                    

SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE + KOMEN DI PARAGRAF MANA AJA!!
SELAMAT MEMBACA 💞

***

Drap...drap...drap

Suara  langkah kaki Bu Rodiah dari sepatu hak miliknya terdengar nyaring dari luar kelas IPA 5. Suasana kelas yang tadinya riuh mendadak tenang mendengar suara langkah kaki itu mendekat berniat masuk di kelasnya.

"Selamat Pagi anak-anak", sapa Bu Rodiah kepada murid kelas X IPA 5. Kali ini Bu Rodiah tak sendiri masuk ke kelas itu. Ia membawa 2 siswa pindahan dari sekolah lain kedalam kelas membuat semua murid bertanya-tanya.

"Pagi Bu", balas semua murid tegas.

"Baiklah, hari ini kalian punya teman baru, silahkan perkenalkan diri kalian", ucap Bu Rodiah menatap kedua siswa itu.

Kedua siswa itu secara bergantian memperkenalkan dirinya masing-masing.

"Kenalin gue Delvin", ucap salah satu cowok yang menggendong tasnya sebelah dengan wajah yang datar.

"Keren banget cuyy", terdengar komentar salah satu cewek yang memuji Delvin.

"Yoyo wassap, salken gue Green", sahut cowok yang ada di sebelah Delvin dengan gaya hiphop yang sangat kocak.

"Kenalannya bisa di lanjut nanti sekarang kita belajar dulu. Kalian bisa duduk di bangku belakang sana", ucap Bu Rodiah menunjuk kearah bangku kosong yang berada di ujung kelas. Kedua cowok itu hanya menurut menuju kesana.

"Baiklah anak-anak, buka buku kalian hal 220", pintah Bu Rodiah sambil berjalan ke mejanya dan mengambil buku cetak yang ada disana. "Oh iya, buat anak baru kalian ikut aja dulu", sambungnya.

"Siap Bu", sahut Green. "Gue belajar? Mending molor", batin Green sembari menegakkan buku tulisnya membuat pertahanan agar dirinya tidak ketahuan tidur didalam kelas pada hari pertama.

"Ckck, blm apa-apa udah berulah lo", ujar Delvin berbisik sembari menggelengkan kepalanya dan menatap Bu Rodiah sok serius padahal sebelumnya dia juga malas belajar tapi dikarenakan ini hari pertama mereka masuk jadi harus bersikap layaknya murid teladan dulu.

***

"Guys, tau gak di kelas gue ada murid baru ganteng lagi", sahut Floren yang sedang ngumpul di kantin bersama teman-temannya sembari memakan cemilan.

"Ganteng apaan, biasa aja tuh", balas Echa datar.

"Kelas lo punya murid baru? Enak bener padahal gue juga udah berharap moga ada murid baru di kelas gue. Bosen itu mulu", gerutu Nia.

"Ehh tapi keknya gue pernah ketemu ama Delvin deh", sahut Echa yang memasang wajah serius sembari menguyah cemilan.

"Delvin?", tanya Floren berfikir sejenak. "Ohh yang datar itu", sambungnya menjentikkan jari mengerti.

"Iya, gue kek pernah liat dia beberapa hari yang lalu cuman gak tau dimana", ucap Echa sembari berfikir keras mengingat kejadian lalu.

"Chaa!!", panggil Dara menepuk tangan Echa panik ketika melihat segerombolan siswa yang baru saja masuk kantin. "Itu cowok yang kita temuin di Rooftop bukan?", tanya Dara sembari menujuk kearah mereka. Sontak semua temannya langsung menatap kearah dimana tangan Dara menujuk.

"Hah?", Echa berfikir sejenak menatap mereka. "Iya, tapi dulu gue gak ngeliat Green yang ada cuman mereka bertiga. Makanya gue gak mikir ampe kesitu."

"Kalian  pernah ketemu mereka?", tanya Vania.

"Huum, pas Nia lagi di UKS kan dulu gue ama Dara ngikutin Niel ma Justin. Trus pas di Rooftop gue ketemu mereka. Cuman, waktu itu gak ada Green ama mereka berdua", jawab Echa sembari menujuk dua cowok yang berada di belakang disamping Green.

EUPHORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang