Prolog

95 9 1
                                    

Panas terik matahari SMK Karya Bakti memang tidak ada duanya, aku berdiri di depan kelasku setelah melaksanakan shalat dzuhur. Kulihat sekumpulan orang yang sedang beraktivitas di lapangan.
Senang rasanya melihat mereka yang bisa tertawa lepas dengan teman - temannya.
Bermain dengan bebas, seolah tidak punya beban apa - apa di pundaknya.
Melihat mereka, membuat diri ini terlarut dalam imajinasi.
Andaikan saja aku bisa seperti mereka, bahagia kapanpun, dimanapun, bahkan dalam situasi apapun.
Mereka tidak sepertiku, yang hampir setiap hari selalu mendengar pertengkaran hebat di rumah. Telingaku dipenuhi oleh perkataan - perkataan kasar, perkataan yang tidak pernah kuinginkan untuk di dengar. Mereka seolah tidak peduli adanya aku disitu. Diantara mereka, diantara pertengkaran hebat mereka. Mereka tidak tahu bahwa hati ini selalu sakit setiap mendengar perkataan mereka.
Mereka tidak peduli bagaimana rasanya mengurung diri di kamar, menangis sejadi - jadinya, dan terus mendengarkan kata - kata kasar. Tidak bisakah mereka berkata baik? Atau sudah habiskah kosa kata baik yang mereka miliki?

If You Believe That You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang