Aku melanjutkan kuliahku di USA, berpisah dengan Shifa dan berdiam di tempat yang berbeda.
Shifa tidak terlalu lama di USA, sehari lagi ia akan kembali terbang ke Mesir untuk melanjutkan kuliahnya.
Satu hari sebelum ia berangkat,
Kami mengunjungi beberapa tempat wisata yang sudah lama kami inginkan untuk pergi kesana.
Namun ditengah perjalanan,
Tidak sengaja aku bertemu lagi dengan Ustadz pembimbingku.
Dia tidak sendiri, dia bersama Kak Indah.
Karena ketidaksengajaan tersebut, jadilah kami duduk bersama di sebuah taman.
Ditengah perbincangan santai aku dan Kak Indah,
Ia bertanya,
"Eh Sya, ini siapa?" Tanya Kak Indah
"Oh kenalin kak, ini sahabat Fisya. Namanya Shifa"
Dari awal aku melihat gerak – gerik Shifa seperti sedang memastikan sesuatu.
Dan anehnya, Shifa seperti mengenal keduanya.
"Bentar, kayanya kita pernah ketemu ya?" Tanya Kak Indah
Shifa terdiam dan mengingat sesuatu,
"Ustadz Gufron? Kak Indah?"
Matanya membelalak, kedua alisnya terangkat, dan senyumnya melebar.
Seperti seorang adik yang baru bertemu kakak nya setelah sekian lama terpisahkan.
Aku terkejut, sebelumnya aku memang tidak tahu bahwa mereka saling mengenal.
Sekarang aku tau nama Ustadz tersebut.
Ustadz Gufron kemudian tersenyum, dan menundukkan kepalanya.
"Loh udah saling kenal ya ternyata hehe" Kataku
"Iya, dulu Shifa ini santri berprestasi. Walaupun cuma sebentar dan kemudian pindah deh entah kemana" Jawab kak Indah
"Hehe, waktu itu Shifa pindah rumah kak. Jadi terpaksa Shifa pindah ke SMP formal dan ngga mondok lagi"
"Hmm, oh gitu. Sekarang kuliah ya?"
"Iya kak, Alhamdulillah"
"Dimana Shif?"
"Di Mesir kak, Universitas Al – Azhar hehe"
"Wah Masyaa Allah keren, hmm.. tapi kok sekarang disini?"
"Shifa lagi ada tugas juga kak hehe, sambil nemenin Fisya"
"Ohh gitu, ga nyangka kita bisa ketemu disini ya"
"Iya kak, udah lama banget ya"
"Ohiya kapan kamu ke Mesir lagi?"
"Besok kak"
"Cepet banget Shif"
"Shifa disini udah satu minggu kak hehe"
"Ohh gitu"
Shifa dan Kak Indah sudah seperti adik kakak, aku senang melihatnya.
Dan daritadi aku memperhatikan gerak – gerik Ustadz Gufron, sepertinya ada sesuatu.
"Sya?"
Aku terkejut, Ustadz memanggilku.
"Eh... iya?"
Seketika aku gugup entah kenapa.
"Kenapa?"
"Gapapa kok Ustadz"
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Believe That You Can
Teen FictionNafisya Angelitta. Panggil saja fisya, Seorang wanita tangguh yang berjuang sendirian. Berbeda dengan remaja lainnya, ia tidak bisa menikmati masa muda dengan bersantai begitu saja. Ada Ummi yang harus dia jaga, ada tanggung jawab di pundaknya un...