Lembaran Baru

3 0 0
                                    

Aku terbangun jam 03.00 dini hari.

Ternyata ketika aku keluar kamar,

Ummi sudah bangun lebih dulu.

Ummi memang terbiasa bangun jam segini untuk melaksanakan shalat tahajjud.

Aku ambil air wudhu,

Lalu kugelarkan sajadah.

Aku memohon pada-Nya, agar hariku selalu bermanfaat dan penuh barokah.

Aku juga mengadukan segala perasaan gundah yang selama ini kusimpan.

Penantian yang tak kunjung diberi kepastian.

Aku tidak mau kalah dengan harapan.

Harapan itu ada, karena untuk diperjuangkan.

Aku jadikan semuanya do'a

Ku nyatakan semuanya,

Tentang apa yang aku butuhkan, impikan, dan rasakan.

Setelah selesai,

Aku tidak kembali ke kasur untuk tidur.

Aku tetap berdiam dan beristighfar hingga waktu shalat shubuh tiba.

Tidak terasa,

Adzan pun berkumandang dengan merdu.

Tanda shalat shubuh telah tiba.

Aku pun segera melaksanakan shalat shubuh.

Lalu aku bersiap untuk pergi ke kantor lebih pagi lagi dari sebelumnya,

Untuk menyelesaikan pekerjaan kantor secepat mungkin dan bergegas pergi bersama Hulya.

Waktu pagi telah tiba,

Aku sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor,

Sesampainya di sana,

Belum ada siapapun.

Langsung saja aku menghampiri meja kerja dan mengejarkan apa yang harus aku kerjakan.

***

Ketika kerjaanku hampir selesai,

Teman – temanku baru saja datang.

"Assalamu'alaikum, eh Sya? Rajin banget bu bos kita haha" Tanya Dwi

"Wa'alaykumussalam, iya nih soalnya sebentar lagi aku harus pergi hehe"

"Ke tempat tahfidz itu ya?" Tanya Ghifar

"Iya Ghif."

"Ohh gitu ya" Jawab mereka secara bersamaan.

"Dimana Sya?"

"Aku sih belum pernah ke sana tapi setauku di Jl. Mawar komplek permata asih"

"Ohh"

Semua mengangguk dan percakapan selesai, mereka kembali ke meja kerja masing – masing dan aku pun melanjutkan pekerjaanku.

Hampir saja selesai, tiba - tiba Rahma memberiku beberapa dokumen untuk ditandatangani.

"Sya, ini tandatangan dulu dokumennya"

"Ohhiya, simpan di meja aku aja Ma"

"Ini penting Sya, harus ditandatangan sekarang"

"Oh maaf Ma, mana coba?"

Rahma memberikan sekumpulan dokumen penting kepadaku.

"Udah gaada lagi kan ya?"

"Udah Sya" Jawab mereka secara bersamaan

If You Believe That You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang