If You Can Dream It, You Can Do It

18 5 0
                                    

"Gimana? Any question?"

"Hem, ohiya Sya. Aku disini harus ngapain?" Tanya Ghifar

Baru saja aku mau menjawabnya.

Eh, keduluan.

"Kamu jadi manager aja, bantu Fisya" seru Dhani

"Ohh oke oke"

"Kita mulai?"

Bismillah.

***

Kami mencari tempat yang elegant dan terkesan sederhana untuk memulai usaha ini.

Lokasinya tidak jauh dari rumah Rahma.

Tempatnya lumayan luas, dan karena tempat inilah kita baru teringat.

"Desain kantornya gimana?" Tanya Dhani

Kami semua terdiam kebingungan hahaha.

"Tenang, selain belajar design baju aku juga belajar desain ruangan kok teman – teman"

"Untung ada Rahma" Seru Dhani

"Dikira perlu nambah tim lagi huftt" Ica turut berkomentar

"Jadi tunggu apa lagi? Ayo kita desain secantik mungkin!" Kataku

"Siapa takut" Jawab Ghifar

Kami mulai menambahkan beberapa barang yang diperlukan untuk sebuah 'The Real Office' seperti meja, kursi, dan lain – lain.

Untuk tata letak dan hiasan dinding sudah diatur oleh Rahma, kami semua hanya mengikuti intruksinya saja.

Hari itu kami sangat sibuk dan sangat semangat untuk membangun usaha ini.

Karena orang yang bekerja cukup banyak, tidak perlu waktu yang panjang untuk menyelesaikannya.

Dalam sekejap, ruangan kosong tersebut berubah menjadi sebuah kantor cantik dengan aksen monokrom dan beberapa hiasan dinding.

Lantainya pun sudah mengkilat, disapu bersih dan bebas debu.

Intinya kantor tersebut indah untuk dilihat, tidak sia – sia kami mendesain nya dengan sebaik mungkin.

***

Di kantor tersebut tersedia dua kamar, satu untuk ikhwan dan satu untuk akhwat.

Akhwat di lantai atas, ikhwan di lantai bawah.

Kalian pasti bertanya, untuk apa ada kamar?

Jadi ketika kita terpaksa tidak bisa pulang ke rumah, kita bisa menginap di kantor hahaha.

Kami berdiam sejenak.

Menata sebuah ruangan memang menguras tenaga.

Namun karena masih ada yang harus kita selesaikan, aku bangkit dan mengajak mereka untuk melalukan rencana berikutnya.

"Teman – temann"

"Yo" Sahut mereka secara bersamaan

"Spanduk mau kapan? Buat first launching"

"Besok paling Sya, gapapa sama aku aja. Meskipun aku anak jurusan kimia, aku juga bisa kok kalau Cuma bikin spanduk. Btw, nama brand nya apa?" Jawab Ghifar

Dhani, yang dari tadi sibuk rebahan tiba – tiba terperanjat

"Lupa belum ditentuin, astaghfirullah"

"Heemm, gimana kalau meyra hijab?" Tanya Ica

"Meyna hijab?" Tanya Rahma

"Medina hijab?" Tanya Dwi

If You Believe That You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang