Bab 13

3.9K 313 13
                                    


"Aih,, bodoh.! Chengcheng,, kau kebiasaan.! Matilah kau sekarang.! Ayah,,ibu,, maafkan anak mu ini yang tak bisa mengendalikan emosi." Zhuo Cheng kembali menampar mulutnya, dan terus merutuki kecerobohannya sendiri dalam hati.

Sedangkan Kedua pasangan Wang itu, hanya bisa memijat pelipisnya yang kini mulai terasa berdenyut mendengar kecerobohan Zhuo Cheng, yang akan selalu mengatakan apapun yang terjadi pada keluarganya jika sedang marah.

"Anak ini.!! Mengapa tak pernah berubah dari dulu.! Lihat saja kau nanti, akan ku hukum jika keadaan semakin memburuk.!!" Batin Wang Yu menjerit karna ulah putranya. Ingatkan dia untuk menepati ucapannya nanti menghukum si bungsu.

Zhuo Cheng sendiri merasa merinding melihat tatapan penuh kemarahan dari ibunya, ia merasa seolah dunianya akan berhenti sampai hari itu.

"Hahh,, aku merasakan firasat buruk. Tuhan,, jagalah Kuan Gege untuk ku jika aku tak bisa melihatnya lagi. Jangan biarkan dia mencari pengganti ku, biarkan saja dia menjadi lajang untuk selamanya." Tersadar dengan pemikiran konyolnya, Zhuo Cheng menggeleng gelengkan kepalanya. 

Haikuan menahan Zhuo Cheng, saat ia akan mendekati Yibo yang terlihat  masih tak bergeming di tempatnya. " Biarkan paman dan bibi yang menjelaskan, kau tidak boleh mencampurinya. " Ucap Haikuan pelan.

" Tapi Ge, aku hanya ingin meminta maaf padanya saja. " Jelas Zhuo Cheng, tetapi mendapat gelengan keras dari Haikuan.

" Tidak adakah yang ingin kalian jelaskan padaku? " Yibo bertanya yang entah pada siapa, atau lebih tepatnya mungkin untuk semua orang yang berada di dekatnya.

Tubuhnya jatuh terduduk di lantai. Tidak ada perubahan pada wajahnya, yang masih terlihat datar. Namun tatapan matanya terlihat penuh dengan kekecewaan.

"Nak, maafkan kami.. Akan ibu jelaskan semua padamu sekarang. Tapi, apapun itu,, ibu mohon percayalah pada ibu.. Semua tidak sepenuhnya salah mu." Wang Yifei memberanikan diri untuk menjelaskan pada Yibo.

"Ibu, jadi selama ini ibu tahu tentang keberadaanya? Dan ibu justru menyembunyikannya dariku? Begitu?" Tanya Yibo yang masih tetap tak mengubah posisinya, pandangan matanya lurus tetapi begitu kosong.

"Nak,, dengarkan ibu sayang.. Kami tak bermaksud menyembunyikan semua darimu, ibu ingin memberitahukan mu. Tetapi kami tak tahu waktu yang tepat, jadi ibu memutuskan membawa mu kemari karna kami ingin kau bertemu dengannya dan mengetahui keadaannya." Jelas Wnag Yifei yang memang berniat mempertemukan putranya dengan Xiao Zhan.

Namun di luar dugaan, saat ia dengan suami dan keduan orang tua Zhuo Cheng, tengah mendiskusikan cara yang tepat untuk menjelaskan pada putranya, agar tak membuat perasaannya bertambah kacau, justru Zhuo Cheng mengatakannya terlebih dulu sebelum mereka menjelaskannya.

"Waktu yang tepat?... Hakhh...." Tanya Yibo yang membuang nafasnya kasar dengan tersenyum miris. "Apa gunanya jika sekarang ibu menjelaskan padaku? Bukankah akan bagus bagi kalian untuk tetap merahasiakanya dariku? Jika ingin menutupinya dariku, maka biarlah tetap menjadi rahasia. Tak perlu ibu menjelaskannya kepada ku."

"Ibu,, kau yang lebih tahu tentang diriku lebih dari siapa pun, bukankah ibu tahu jika selama ini aku selalu mencarinya.. Bahkan hanya untuk sekedar memejamkan mataku pun aku tak bisa melakukannya. Aku selalu berpikir, jika aku membuang waktu ku untuk menutup mata ku meski hanya sekejap, itu akan membuatnya semakin jauh dari pandanganku." Ucap Yibo yang kini menatap tepat di kedua bola mata sang ibu.

Yibo menangis meski tak mengeluarkan suara,, namun air matanya tak hentinya mengalir. Sangat ketara, jika saja dia bukanlah seorang laki laki, mungkin saat ini dia akan terdengar tangis kekecewaan darinya.

Untukmu SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang