Bab 18

3.7K 270 10
                                    


°
"Saya,,,,,,ng kit,,," Wang Yifei tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat putranya yang saat ini tertidur tepat di samping Xiao Zhan, tanpa melepas genggaman tangannya pada jemari Xiao Zhan.

"Anak ini,, mengapa tidur dengan posisi duduk seperti ini,, kau bisa merasa sakit di badan mu." Gumam nya pelan.

Wang Yifei mengusap sayang kepala Yibo tanpa niat membangunkan nya.

"Semoga tuhan tak lagi mempersulit mu nak, ibu yakin tuhan akan mengembalikan nya padamu.. Dan mempersatukan kalian kembali.."

Yibo membuka matanya saat merasakan sentuhan tangan di kepalanya. "Ibu,,," Panggilnya.

"Em. Ada apa sayang.. Apa ibu membangunkan mu hm?" Sahut Wang Yifei tanpa melepas sentuhan pada kepala putranya.

"Tidak ibu,, beruntung ibu datang, jika tidak,, mungkin aku akan terus tertidur. Seharusnya aku menjaganya, tapi aku justru tertidur disini." Wang Yifei kembali tersenyum mendengar jawaban Yibo.

"Nak, mari kita makan dulu,, kau juga harus mengisi perut mu. Ibu sudah membawakan beberapa makanan untuk mu." Wang Yifei menunjukan keranjang berisi makanan yang masih ia pegang.

"Aku tidak berselera ibu, aku ingin mandi, ibu,, aku titip Xiaoxiao. Maaf merepotkan ibu."

Yibo bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan ibunya, tanpa tahu sang ibu yang menatapnya dengan sedih.

Sementara menunggu Yibo mandi, Wang Yifei menyiapkan semua makanan yang ia bawa pada meja kecil yang terletak di ruangan tersebut. Selesai dengan kegiatannya, ia mendekati Xiao Zhan.

"Zhanni,, kau lihat kan, Gege bodoh mu itu benar benar tak terurus lagi.. Kau tahu,, dia menjaga mu sepanjang hari, dan dia melupakan makan dan istirahat nya, hanya diam menunggu mu terbangun. Apa kau senang sayang? Dia menemani tidur mu disini.. Apa kau merasakannya hm? Ibu harap dia benar benar hadir dalam mimpi mu, agar kau sadar dan membuka matamu.."

Wang Yifei bergumam tepat di puncak kepala Xiao Zhan, ia mengusap dan mencium keningnya kemudian sedikit menyandarkan kepalanya pada kepala Xiao Zhan.

Terhitung sudah 1 minggu Yibo menemani Xiao Zhan, ia tak pernah sedikit pun meninggalkan nya, kecuali jika ia akan membersihkan diri. Itu pun hanya jika sang ibu sudah datang, ia hanya bisa meninggalkan Xiao Zhan saat sang ibu menggantikan dirinya menjaga sang kekasih.

Mengapa tidak dengan yang lain? Jawabnya karna Yibo hanya percaya pada ibunya. Dan untuk yang lain, dia tidak akan membiarkan orang lain bersama Xiao Zhan tanpa dirinya. Terdengar berlebihan bukan? Ya. Itulah Yibo.

°

Yibo selesai dengan acara bersih bersihnya, ia menghampiri sang ibu yang kini duduk di samping Xiao Zhan.

"Ibu,, maaf membuat ibu menunggu." Selalu itu yang Yibo katakan setelah ia meninggalkan Xiao Zhan dengan ibunya.

"Apa yang kau katakan hm,, ah ya, sekarang kita makan dulu. Ibu sudah menyiapkan semua menu yang ibu bawa untuk mu." Tunjuk Wang Yifei pada meja yang penuh dengan makanan yang ia siapkan tadi.

"Tidak ibu,, aku tidak lapar.." Lagi lagi Yibo menolak ajakan sang ibu.

"Kau selalu saja menolak, bahkan kau tak menengok apa yang ibu bawakan,," Wajahnya menunduk suaranya terdengar begitu kecewa dengan penolakan sang anak.

"Ibu bahkan harus belajar membuatnya dulu dengan Lulu juga Yu jiejie. Hanya untuk membuat mu memakannya.." Gumam nya lirih yang masih terdengar oleh Yibo.

Yibo menjadi tak enak hati melihat sang ibu yang berubah murung, "Ibu,,," Mendengar sang anak memanggilnya Wang Yifei mendongak melihat putranya.

"Ibu akan se.... / Mari makan bersama, ibu,, temani aku makan.." Yibo memotong ucapan ibunya, ia mengajaknya untuk makan bersama karna merasa bersalah melihat sang ibu sedih.

Untukmu SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang