Bab 19

3.4K 247 2
                                    


°

"Apa yang terjadi pada diriku sebenarnya? Mengapa rasanya sangat,,,, aih, apa yang ku pikirkan.. Chengcheng sadarlah.."

Saat ini Haikuan dan Zhuo Cheng dalam perjalanan menuju kantor Yibo, untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda beberapa minggu ini.

Haikuan nampak tak fokus dengan kemudinya, ia terus saja melirik sang kekasih di sampingnya yang terlihat semakin aneh minggu minggu ini.

Zhuo Cheng menjadi lebih pendiam dan jarang memarahinya, walau terlihat semakin manis menurutnya,, tetapi Haikuan sedikit merasa rindu dengan sifat bawel sang kekasih.

Haikuan menepikan mobilnya, ia menyentuh pundak Zhuo Cheng membuat sang empunya menengok ke arahnya.

"Apa ada yang salah dengan mu? Mengapa kau terus menggelengkan kepala mu,, apa kau sakit??"

Bukan menjawab, Zhuo Cheng justru membayangkan hal lain yang membuatnya terlihat mengkhawatirkan di mata sang kekasih. Rona merah kembali menjalar ke seluruh pipi hingga telinganya, membuat Haikuan khawatir jika sang kekasih benar benar sakit.

"Chengcheng sadarlah,, jangan terus mengingatnya,, aih,, bisa bisa aku benar benar sakit jantung di buatnya. Hanya membayangkannya saja membuat jantung berdetak ku tak menentu, seakan ingin terlepas dari tubuh ku.!"

"Gege rasa lebih baik kita segera sampai di rumah sakit, Gege khawatir kau bermasalah dengan otak mu, jika terus menggelengkan kepala mu seperi itu."

Haikuan memutuskan segera melanjutkan kemudinya agar cepat sampai tujuan, dan bisa segera memeriksakan kekasihnya pada dokter.

Baru saja menyalankan mesin mebilnya tiba tiba ponselnya berdering..

Drrtt..
Drrtt...
Drrtt....

Tluth.!

"Ya ayah, apa..."

"......"

"Baiklah,, aku dan Zhuozhuo masih dalam perjalanan, sebentar lagi kami sampai."

"......"

Sambungan terputus, Haikuan langsung menancap gas. Ia membawa mobilnya melaju dengan kecepatan penuh, sebisa mungkin untuk sampai lebih cepat di rumah sakit.

Terlalu larut dalam lamunan nya, Zhuo Cheng terkejut saat tiba tiba dirinya terkantuk pintu mobil. "Ouchh... Ge.!! Bisakah kau lebih pelan dan menyetir dengan benar?!! Kau bisa membuat kepala ku bermasalah.!!"

Haikuan hanya melirik sekilas tanpa niat menjawab, sejujurnya ia merasa kasihan dan bersalah membuat kekasihnya kesakitan. Namun ada sedikit rasa lega di hatinya, karna dengan begitu kekasihnya itu dapat sadar dari sikap anehnya.

"Ge.! Kemudikan yang benar, jangan ugal ugalan seperti ini..! Aku masih ingin hidup lebih lama, dan hidup bersama mu hingga tua. Apa kau berniat membunuh ku hah?!! Kau mendengar ku tidah sih Ge.!!!"

Zhuo Cheng terus berteriak marah pada Haikuan, ia yang benar benar takut akan hal buruk terjadi pada mereka mencoba memperingatkan kekasihnya, namun sama sekali tak mendapat respon dari Haikuan membuatnya semakin kesal.

Haikuan sendiri bukan tak mengerti, hanya saja,, bukan waktu yang tepat menurutnya untuk menjelaskan saat ini, karna ia harus fokus pada kemudi dan jalanan agar selamat sampai tujuan.

"Tuhan,, tolong jangan ambil nyawa ku saat ini.. Aku masih ingin hidup lebih lama.. Tenanglah Chengcheng,,, sabar,,, ini takkan lama... Ingatlah untuk menghukum nya saat tiba di rumah sakit nanti.!!! Awas saja kau Ge.!!!"

Untukmu SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang