Chapter 6

243 185 88
                                    

Hari Senin,
hari yang tak disukai banyak siswa termasuk Anya. Berdiri di tengah lapangan sambil terkena paparan sinar matahari serta mendengarkan tuturan suci dari Pak Bayu selaku kepala sekolah SMA Cakra Harapan.

Brukkk...

"ANYAAA!!!" teriak Shafa yang melihat sahabatnya itu jatuh terkulai lemas dengan hidung yang mengeluarkan darah

"Kalian yang cowo bantu ibu mengakat Anya ke uks, yang lain jangan pada ribut, dengerin Kepala Sekolah berbicara" ucap Bu Mia saat menghampiri Anya

"An lo bangun An" ucap Vina sambil berusaha membangunkan Anya

"Sudah kalian berdua tetap ikut upacara, soal Anya biar ibu yang urus nanti kalau sudah selesai upacara baru susul teman kalian"

"Iya bu" sahut Vina dan Shafa

Nara tiba-tiba datang dari barisan XI MIPA 6 dan langsung menggendong Anya dan membawanya ke uks. Sedari tadi Rama memperhatikan hal itu, Rama sebenarnya udah tau kalau Anya mimisan sebelum pingsan, dan lihat dia hanya diam saja.

-

Saat mereka tiba di uks, Nara meletakan Anya di salah satu tempat tidur yang ada di sana
"An lo bangun dong, kenapa darahnya keluar terus sih" ucap Nara sambil membersihkan darah yang keluar dari hidung Anya

"Nara, kamu boleh kembali kebarisanmu. Soal Anya biar ibu dan petugas pmr yang mengurusnya" kata Bu Mia

"Biarin saya disini bu, sampai Anya bangun aja"

"Bu, kak Anya udah sadar" ujar seorang siswi petugas pmr kelas X. Bu Mia dan Nara sontak menoleh ke arah Anya.

"Anya apa kamu baik-baik saja?" tanya Bu Mia

"Saya gak papa kok bu, cuma kepala saya masih pusing dan perut saya sakit"

"Apa kamu punya penyakit maag?"

"Iya bu, tadi pagi saya gak sempet sarapan soalnya saya bangun kesiangan"

"Nara, kamu ke depan sekolah ya. Beli bubur buat Anya" ucap bu Mia kepada Nara

"Iya bu, saya permisi" setelah mengatakan itu Nara pergi kedepan sekolah untuk membeli bubur buat Anya. Anya tak menyadari keberadaan Nara karena saat itu kepalanya sakit.

"Ibu tinggal ya, kamu istirahat aja" pamit bu Mia kepada Anya. Sekarang Anya sendirian di dalam ruangan serba putih itu, ia memejamkan matanya dan kemudian terlelap.
~

"Anya, bangun ya. Lo makan dulu" ucap Nara dengan lembut. Anya perlahan membuka matanya saat ia merasa kepalanya di usap dengan pelan.

"Ngapain lo disini?"

"Lo makan ya, gue udah beliin bubur buat lo"

"Gue tanya sekali lagi, lo ngapain ada disini" ucap Anya dengan sedikit membentak

"Gue tadi liat lo pingsan dengan darah bercucuran dari hidung lo, jadi gue bawa lo ke sini. Lo sekarang gak papa kan?"

"Gue gak butuh lo disini, makasih karena lo udah bawa gue kesini. Sekarang lo bisa pergi" ucap Anya sambil menekan suaranya di kalimat terakhir

"An lo udah sadar, lo gak papa kan?" tanya Shafa saat ia dan Vina tiba di uks

"Lo ngapain disini? Anya udah nyuruh lo pergi kan" kata Vina dengan sinis. Nara tak menghiraukan perkataan mereka, Nara masih berusaha membujuk Anya untuk makan.

"An lo makan ya" ucap Nara sambil menyodorkan sesendok bubur namun Anya menolaknya "Kali ini aja, biarin gue ngerawat lo. Lupain masalah kita yang dulu. Kalau lo gak bisa maafin gue, gue gak papa, gue tau gue salah tapi sekarang kita masih bisa temenan kan? Tenang aja, gue gak bakal gangguin lo saat lo ngedeketin Rama. Sekarang lo makan dulu ya" ucapnya lagi sambil menyodorkan sesendok bubur yang tadi sempat di tolak Anya. Anya menerima suapan dari Nara tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Vina dan Shafa hanya diam saja menyasikan mereka dan dikelilingi dengan kesunyian di ruangan tersebut.

"Karna lo udah selesai makan, gue balik ya. Cepet sembuh ya" pamit Nara sambil mengacak rambut Anya, setelag itu Nara keluar dari ruangan itu.

"Lo kenapa diem aja sih, lagian kenapa lo mau disuapin dia?" tanya Vina

"Udahla Vin, Anya lagi sakit biarin dia istirahat" sahut Shafa sambil membatu Anya kembali tidur

"Gak tau kenapa gue tadi malah diem aja, gue juga gak ngerti, apa dia masih suka sama gue atau dia mau nyakitin gue kaya dulu lagi?" Anya membuka suaranya sambil menatap kedua sahabatnya

"Udah, lo hati-hati aja sama dia. Sekarang lo istiraha gih" kata Vina

"Apa lo sakit gini gara-gara kecapean kemarin?" tanya Shafa

"Gue cuma pingsan doang kali, tadi pagi gue lupa sarapan" sahut Anya

"Lo gak usah balik ke kelas deh, tidur aja disini biar kita ada alasan buat bolos pelajaran fisika" kata Vina

"Pinterr lo Vin" jawab Shafa sambil menaikan salah satu alisnya

"Ohh jadi kalian ngemanfaatin gue gitu?"

"Gak gitu juga kali, dah mending lo tidur aja, nanti bel istirahat ke-2 baru kita balik ke kelas" ujar Shafa

"Buset lama amat dah"

"Lo ngikut aja, lagian lo disini cuma tidur, gue mau ngegame" kata Vina

Mereka bertiga mengambil alih uks menjadi rumah mereka sendiri, mengisi kedua brankar yang kosong disamping Anya, dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

Kala itu Nara masih ada disana. Berdiri di belakang pintu dan mendengar percakapan mereka.

"Jujur, gue masih sayang sama lo An. Tapi gue takut, kalo gue balik lagi sama lo yang ada gue bakal nyakitin lo lagi. Maafin gue yang waktu itu ya. Lo suka Rama,gue gak bakal halangin lo kok. Gue cuma takut lo disakitin Rama sama kaya gue nyakitin lo dulu. Gue udah janji sama kak Rei buat gak nyakitin lo lagi. Gue juga udah janji bakal jagain lo selagi dia gak ada" kata demi kata itu keluar dari mulut Nara dengan nada kecil, tak ada seorangpun yang mendengarnya termasuk tiga boboi gurl itu. Setelah mengucapkan itu Nara kembali kekelasnya.

🌺

Anyara balik lagi nih. Jangan lupa vote ya kawan 🙌

ANYARA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang