ALMAIRA [On Going]

3. Berteman?

"cinta datang secara tiba-tiba dan menghilang juga secara tiba-tiba. Namun saat ini sepertinya cintaku tak akan hilang secara tiba-tiba sebelum kamu pinta"
-kevin

"Assalamu'alaikum." Ara membuka pintu rumahnya dan melihat bunda serta ayahnya sedang duduk bersantai di ruang tamu.

" Wa'alaikumussalam nak, kenapa baru pulang nak?." Ucap bunda menghampiri Ara dan memegang lembut kepala sang putri.

"Tadi Ara kira ayah bakalan jemput eh ternyata engga. Ara lama loh yah nungguin jadi tadi Ara pulang sama teman sekalian bukber." Jelasnya sambil ikut duduk diantara ayah dan bunda.

Ayah memukul jidatnya.
" Ya Allah nak ayah lupa. Ayah kira kamu pulang naik gojek nanti. Maafin ayah ya."

" Iya yah, oh iya Ara ke kekamar dulu ya yah,Bun. Besok Ara harus bangun pagi pagi heheh."

Ara pun bergegas menuju kamar yang sudah menjadi tempat terindah bahkan tempatnya mengungkapkan semua keluh kesahnya.

Ara menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan menutup matanya sebentar merenungi kembali kejadian yang ia alami hari ini. Bahkan ia sangat tak percaya akan kebaikan Kevin yang dikenal sebagai sosok yang kejam.

Dring

Notifikasi muncul dari layar handphone nya. Ada nomor yang tak dikenal memberikan pesan kepadanya.

Ara merasa heran karna nomor WhatsAppnya tidak dimiliki oleh sembarang orang.

0813xxxxxx
" Hai assyifatul Almaira:)."

Ara :
" Maaf ini siapa?"

0813xxxxxx
" Hahaha, gue Kevin si manusia tertampan sepanjang sejarah. Akhirnya gue dapat nomor Lo ni hehe, by the way selamat malam wanita tercantikku."

Ara kaget bukan kepalang mengetahui kata kata ALAY yang terlontar dari most wanted di sekolahnya.

Jangan tanyakan darimana kevin menemukan nomor dan selanjutnya juga akan mengetahui identitas Ara. Dia adalah ketua geng terkenal dan tentu saja menemukan identitas Ara adalah hal yang mudah.

Ara tak menghiraukannya dan kembali kepada aktifitas nya di malam hari.

~~~~

Setelah selesai menghantarkan Ara pulang, Kevin bergegas menuju markas tempat dimana ia dan teman temannya merokok dan meminum minuman keras.

Senyumnya tak berhenti ia tampilkan Sepanjangan perjalanan. Bahkan setelah berada di markas pun ia tetap tersenyum sendiri bagaikan orang gila.

" Woi pinokio, senyam senyum sendiri lu. Kesambet setan lu." Nugra melempar beberapa cemilan kearah Kevin sehingga membuyarkan lamunannya.

" Ah lu Nug, gangguin gue mikirin bidadari gue aja."

" Saha? Si Angel Mak lampir?" Ucap salah satu teman kevin yang baru saja keluar dari dapur dengan semangkuk mie di tangannya.

Belum sempat menjawab pertanyaan Rafly, suara mak lampir terdengar menusuk tulang semua orang yang berada di dalam ruangan itu.

"SAYANGGGGGGG KEVIN! BEBEP ANGEL DATANG NI BAWA MIE AYAM KESUKAAN KAMU." Ucap Angel yang datang didampingi dua sahabat bodohnya, keisya dan Renata.