" awalnya kamu memberikan beribu kesempatan buatku untuk mengisi hari-hari mu, namun sepertinya harapan itu hanya mimpi belaka."
-Assyifatul AlmairaAra mulai membuka matanya, rasanya sangat berat. Ara mencoba mengamati disekelilingnya.
" A..a aku dimana?." Tanya Ara lemah pada dirinya sendiri.
" Ya ampun Ra, untung Lo gak kenapa kenapa. Gue cemas tau gak, Lo gak ada yang luka kan?." Ucap Helsyia dengan nada khawatir menghampiri dan memberikan semangkuk bubur kepada Ara.
" Aku kenapa hel?." Tanya Ara kepada Helsyia.
Ia masih tak percaya akan kejadian yang menimpanya. Bisa saja itu adalah mimpi sehingga ia mencoba memastikannya.
" Tadi kan ada orang jahat yang mau nyulik Lo. Masa Lo gak ingat ya ampun sahabat gue.!"
" Terus yang nolongin gue mana orangnya?." Tanya Ara dengan menatap sekeliling kamar Helsyia.
" Udah gak usah Lo fikirin, yang terpenting Sekarang Lo sehat dan gue mau Lo Istirahat Sekarang oke." Helsyia bergegas mengambil beberapa cemilan di bawah untuk dia santap bersama oppa oppa koreanya.
Ara mengiyakan dan mulai menutup matanya. Berusaha melupakan detik demi detik semua kejadian aneh yang menimpa dirinya Semasa SMA ini.
~~~~
" ARGHHTTT!!!! GUE BENCI!!! LIAT AJA LO CEWEK MUNAFIK.. DASAR BANGSATT BITCHH LO ARA!."
Kevin memukul dinding markasnya dengan tatapan penuh emosi.
" Sayang, udah dong sayang. Maafin aku udah ngasi tau sama kamu kalau Ara itu juga Deket banget sama Fachri, sepupu kamu." Terlihat angel berusaha menenangkan Fachri tanpa Berani mendekati.
" Iya Vin, Lo jangan nyiksa diri Lo, udah setengah jam Lo mukulin diri Lo ke dinding kalau roboh gimana." Sahut nugra untuk membantu menenangkan sahabatnya yang sudah kesetanan.
" Lo jangan bodoh cuma karna cewek Vin, Lo harus bisa buat dia nyesel nolak Lo." Sambung Rafly.
Kevin hanya diam dan menghentikan aksinya. Ia jatuh lemas duduk bersandar di dinding markasnya.
Air matanya pun mulai jatuh membasahi pipinya.
" SALAH BANGET YA KALAU GUE JATUH CINTA?! KENAPA GUE HARUS SESAKIT INI! LIAT AJA LO RA SAMPAI KAPAN PUN GUE GA AKAN LEPASIN LO." Kevin seakan berkata pada dirinya sendiri penuh penegasan.
" Lo sih njel ngapain ngadu ke Kevin waktu emosi dia lagi naik tadi." Bisik nugra
" Yee mana gue tau kalau dia baru berantem sama si anak kecil itu, kalah tau ya gue gak akan ngadu." Jawab angel santai seakan tak berdosa.
" Iya nih angel buat keadaan tambah riuh, udah berantem eh malah denger kabar kalau cewek yang dia sukai malah Deket sama orang lain." Rafly mulai mengompori dan menyudutkan angel.
Angel berusaha mendekati Kevin.
" Udah sayang, gini aja gimana kalau kita balas dendam sama si anak kecil itu." Sahut angel yang menghampiri Kevin dengan memegang lengannya seakan memberikan semangat baru di jiwa kevin.
Kevin menatap bingung kearah angel.
Angel yang mengerti maksud dari tatapan Kevin langsung membisikkan sesuatu ke telinga Kevin.Kevin mendengarkannya dengan seksama dan akhirnya ia tersenyum penuh kemenangan.
" Gue ngikut Lo njel, kita jalani misi ini." Ucap Kevin.
~~~
Ara tengah duduk di perpustakaan Dengan beberapa buku yang terletak di mejanya. Ia berniat akan membaca buku-buku itu.
Semenjak 3 hari yang lalu ia sudah tak terlalu memikirkan masalah yang menimpa dirinya. Pesan misterius itu pun sudah tak lagi diterima nya, dan kehadiran Fachri yang makin hari semakin memberikan warna membuatnya menjadi wanita yang kuat.
" Jadi gini ya kalau mau masuk kedokteran, serem juga ya liat persaingannya." Batin Ara
Ketika berada pada situasi fokus, seorang wanita bercadar lengkap Dengan jas khusus miliknya duduk menghampiri Ara.
" Sendirian? Boleh saya temani?." Tanyanya
Ara kagum melihat penampilan wanita tersebut Dan mempersilahkan dengan sopan.
" Kamu Assyifatul Almaira ya? Kenalin saya Ranti. Adik guru kamu, buk Ratna." Ucap Ranti sambil mengarahkan tangannya kepada Ara.
Ara dengan senyum gemilang menjabat tangan tersebut.
" Saya Ara kak, senang bertemu dengan kakak."
" Saya denger denger kamu pengen banget ya jadi dokter?." Tanya Ranti kembali kepada Ara.
Ara mengangguk antusias.
" Iya kak, itu cita cita Ara dari kecil, Ara pengen banget ngebahagian ayah sama bunda. Ara pengen banget jadi orang yang berguna dan membuat semua orang bahagia. Ara pengen masuk diantara kebahagiaan mereka."
Dari sudut mata Ranti yang mengecil menandakan bahwa Ranti tersenyum melihat keteguhan dan tekad yang keras dari ara.
" Oh iya sebelumnya saya juga mau memperkenalkan diri saya lebih dalam lagi, saya Dr. Ranti Anastasya. Saya lulusan dari universitas Indonesia dan Alhamdulillah saya merupakan fownder salah satu organisasi muslimah. Saya juga penulis. Saya sudah menerbitkan 17 buku dan kamu harus cek whatpad saya, pembaca nya sudah nembus 20 juta." Lanjut Ranti
Ara terpana mendengar semua prestasi yang di raih ranti. Bahkan Ara tak segan segan memohon untuk di berikan tips ala Ranti Anastasya.
Ranti pun mengiyakan dan memberikan nomor WhatsAppnya sekiranya akan dibutuhkan Ara untuk menghubungi.
Ara menyodorkan handphone kepada Ranti. Sembari menunggu Ranti mengetik nomornya, mata Ara menangkap dua orang yang baru saja memasuki perpustakaan. Tekstur tubuhnya sangat tidak asing bagi Ara.
Ara mencoba melihat gerak gerik nya dan ternyata itu adalah fachri bersama dengan seorang perempuan.
Tunggu, perempuan?
" Siapa itu? Kenapa Deket banget ya sama kak Fachri. Atau itu perempuan yang diceritain Helsyia? Kak nadhifa?." Batin Ara.
" Heii Ara." Panggil Ranti yang berhasil membuat Ara menghilangkan lamunannya.
Ara tersenyum dan mengucapkan maaf kepada Ranti. Sedangkan fikiran hanya tertuju pada perihal siapa gadis itu?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, terimakasih sudah berkunjung ke cerita ku. Tinggalkan vote dan comment ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAIRA [On Going]
Teen FictionSebelum memasuki cerita ini, jangan lupa vote dan follow ya teman-teman:) Dan jangan lupa juga saran serta kritikannya. Love you all♥️ WARNING! Cerita ini 100% hanya imajinasi tanpa menyinggung siapapun. Nama pemain diambil dari vote teman-teman Aut...