" Untuk apa menyombongkan hal besar yang didapat dengan cara yang tidak benar."
-Assyifatul AlmairaAra termenung menatap bulan dan bintang yanh senantiasa menemani hari-hari nya dimalam yang indah.
Malam ini terasa tenang, beban masalah ia coba singkirkan.
Ia terus menatap kearah jendela untuk melihat indahnya ciptaan sang maha kuasa.
Namun Iqbal muncul secara tiba-tiba tepat berada di hadapan Ara dan berhasil membuatnya kaget.
" BAAAAAA."
" Eh ayam belatung nangka sambalado ihhh kam Iqbal apaan si." Ara mencoba menenangkan dirinya.
" Hahah maaf maaf gue ga bermaksud ngagetin Lo. Btw ngapain disini? Natap apaan Lo Ra?." Tanya Iqbal antusias
" Lagi menatap keindahan ciptaan sang maha pencipta." Ara menjawab dengan santai seakan menghayati butiran kalimat yang ia ucapkan.
" Kalau kakak ngapain kesini sampai manjat manjat segala." Tanya Ara
" Gue juga lagi liatin keindahan dari Sang maha pencipta." Sambil menatap dan mengedipkan matanya kepada Ara.
Ara bergidik ngeri melihat tingkah Iqbal yang sepertinya sedang berbunga-bunga.
" Oh iya Ra, gue mau ngomong sesuatu sama Lo dan jujur sama Lo." Iqbal mengubah ekspresi mukanya menjadi serius.
" Apa tu kak?" Tanya Ara heran.
Namun ketika Iqbal ingin mengungkapkan sesuatu, suara bunda terdengar memanggil dan mengarah pada kamar Ara.
Iqbal terkejut dan langsung lompat berlari meninggalkan komplek Ara.
" Ara, ini ada Zahwa sama dzakira." Bunda membuka pintu kamar Ara diikuti kedua sahabatnya.
" Iya Bun, masuk sini." Ara menutup jendelanya dan menghampiri mereka.
" Dzakira sama Zahwa kalau laper makan dulu yuk bareng Ara sebelum isya." Ajak bunda Ara.
Ara, dzakira dan Zahwa mengangguk dan turun untuk menyantap makan malam yang begitu lezat.
Bunda memang orang yang sangat ramah kepada semua teman Ara termasuk laki-laki.
Sebenarnya waktu Iqbal menghantarkan Ara pulang, ia kepergok oleh bunda. Namun bunda sama sekali tidak memarahi Ara ataupun Iqbal.
Bunda malah mempersilahkan Iqbal untuk mampir dahulu namun karna beberapa alasan Iqbal menolak secara halus.
Sejak saat itu, bunda selalu menjodohkan Ara Dengan Iqbal walaupun kenyataannya Ara tidak memiliki rasa cinta kepada iqbal. Beda dengan Fachri yang memegang seutuhnya perasaan Ara.
Setelah selesai makan mereka bertiga pun menuju kekamar Ara.
" Wa main pubg skuy mumpung dirumah kak Syifa. Biasa WiFi gratis." Rengek dzakira dan menggelantung di lengan Dzakira.
" Main gih sana kakak mau chat bebeb dulu hahahah." Ara bertingkah seakan Perempuan yang gila cinta.
Dzakira dan Zahwa pun akhirnya ikut tertawa memecahkan keheningan malam itu.
Tingg..
" Wah ada notifikasi bebeb tu." Zahwa merampas handphone yang berada ditangan Ara dan membaca pesan yang dikirimi oleh Fachri.
Kak Fachri:
" Sampai kapan kita menyimpan perasaan satu sama lain? Apakah sampai maut bertugas memisahkan kita?"" Aaaaa sosweet banget gilaksss kak Syifa dapet cowok se romantis ini." Zahwa menjerit histeris.
" Pesan dari siapa wa?" Tanya Ara santai.
Ia tak terlalu menghiraukan pesan pesan yang dibaca oleh Zahwa ataupun Dzakira.
" Liat dong sini." Dzakira menghampiri Zahwa yang sedang histeris menatap kelayar handphone Ara.
Ara tak menggubris tingkah kedua sahabatnya, ia memilih mengemasi beberapa barang yang harus ia bawa. Karna besok pagi ia dan rombongan dari SMAnya akan berangkat mengikuti perlombaan sains tersebut.
" Liat profilnya ni." Dzakira menekan foto kontak kak Fachri.
" OMAYGAT BENERAN ABANG INI? YAHHH INI KAN YANG GUE DEMEN!!." Ucap Dzakira putus asa dengan nada tinggi.
" What????!!! Jadi ini yang kemarin waktu pengajian itu?" Tanya Zahwa antusias.
Mereka berdua pun sibuk dengan Fachri tanpa menghiraukan sang pemilik handphone.
" Beruntung banget Lo kak, gue mah iri banget sama lo. Jangan sampai ya karna cinta Lo terpaku pada dunia." Ucap Zahwa
Deghtt.
Seketika Ara menyerap perkataan Zahwa. Rasanya, seperti sebuah tombak yang di lontarkan tepat mengenai jantung nya.
Ia merenung sejenak dan kembali kepada aktifitas nya.
Pukul menunjukkan angka 9, Zahwa dan Dzakira pun pamit.
" Kak hati-hati ya disana, seminggu tanpa Lo bagaikan coklat tanpa Es coklat." Ucap Zahwa
" Apaan Lo Ra, gabung banget sih Lo." Ucap sinis Dzakira
" Eh gabung teh naon?" Tanya polos Zahwa
" GAK NYAMBUNG!!."
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini. Tinggalkan vote dan comment ya, btw ceritanya makin lama makin gaje ya:(
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAIRA [On Going]
Teen FictionSebelum memasuki cerita ini, jangan lupa vote dan follow ya teman-teman:) Dan jangan lupa juga saran serta kritikannya. Love you all♥️ WARNING! Cerita ini 100% hanya imajinasi tanpa menyinggung siapapun. Nama pemain diambil dari vote teman-teman Aut...