bagian 22✔

7.4K 480 15
                                    

Kinan menyusuri koridor Rumah sakit sedari tadi ia memikirkan bagaimana cara membuat kejutan untuk Vian, apa lagi besok Vian ulang tahun pokoknya kinan harus bikin sesuatu yang gak akan bisa dilupain Vian selamanya.

Setelah sampai disebuah ruangan kinan pun membuka pintu dan menampakkan Mamanya dan satu wanita paruh baya yang berada disamping Mamanya, dan Tante Kenya sahabat Mamanya yang lagi Sakit.

"Nah ini anak saya Kinan" Ucap Mama Kinan sambil menggandeng Kinan dan menyuruhnya Duduk disampingnya "Kinan kenalin Tante Airin, teman Mama sama Tante Kenya" sambungnya.

"Ini anaknya Della, cantik kan" Ucap Tante Kenya yang lagi sakit tapi masih aja ikut nimbrung.

"Kamu Kinan, Kata Mama kamu, kamu sekolah di SMA BINA BANGSA kan, wah kebetulan anak tante juga ada yang sekolah disitu" Ucap Tante Airin membuat Kinan mengangguk.

"Kalau boleh tahu anak tante namanya siapa?" Tanya Kinan penasaran.

"Vano, anak kelas XI IPA 1, kamu kenal" Tanya Tante Airin.

"Enggak Tante, Kinan cuma kenal sama teman sekelas aja" Ucap Kinan sopan dan dibalas oleh Tante Airin dengan ber-oh saja.

"Besok kerumah tante, nanti tante kenalin sama Anak tante Vano, sekalian Tante undang kamu buat dateng ke acara ulang tahun dia besok"

"Aku usahain ya Tante"

❤❤❤❤❤

"HBD bosquee" Pekik Mereka bersamaan, Vian yang melihat itu hanya tersenyum, memang yang buat hati Vian bahagia tuh cuma mereka.

"Makasih" Ujar Vian sambil tersenyum, ia benar-benar berterima kasih pada tuhan karena mengirimkan mereka bertiga ke hidup Vian.

"Tiup lilin dong, tapi jangan lupa make a wish dulu" Ujar Aldo yang membawa kue ulang tahun itu.

Vian pun memejamkan mata dan mengucapkan semua doanya yang selama 10 tahun ini tak pernah berubah.

Vian harap ayah sama bunda mau maafin Vian dan mereka mau menyayangi Vian lagi- seperti itulah doa Vian.

Setelah mengucapkan kalimat itu Vian pun meniup lilinnya,Vian berharap doa-nya terkabul walau Vian tahu itu mustahil.

"Eh lo dapet kado motor ya dari bokap lo, duh iri gue" Ucap ujang yang sadar bahwa Vian tak lagi naik sepeda maupun angkutan umum, ia datang dengan motor sport warna merah.

Vian mengernyit, kata iri yang terucap dari mulut Ujang membuat Vian tersenyum kecut, itu bukan kado melainkan cuma barang pengganti agar Vian tak mengacau acara ulang tahun Vano anak kesayangan ayahnya.

"Lah iya baru nyadar gue" pekik Aldo.

Kevin disitu hanya tersenyum, semoga saja Vian selalu bahagia apapun itu keadaanya.

Adrian sedari tadi mondar mandir, Sudah jam 11 malam tapi anak itu belum pulang juga, baru saja dibeliin motor udah keluyuran aja, dasar anak sialan itu.

"Ayah nunggu Vian" Ucap Airin yang tiba-tiba datang.

"Ck, anak itu baru dibeliin sepeda aja, udah keluyuran" Ucapnya tapi terlihat di raut wajahnya nampak cemas.

"Bunda juga gak habis pikir sama dia" Ujar Airin juga menampakkan wajah cemas tak seperti biasanya Vian belum pulang jam segini, biasanya juga jam 5 Vian sudah ada di rumah.

ALVIANO [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang