Perpustakaan merupakan tempat untuk sumber ilmu, disana kita bisa membaca buku atau mencari materi pelajaran yang tidak kita pahami namun bagi vian perpustakaan merupakan tempat ternyaman untuk mengistirahatkan tubuhnya karena ditempat ini vian dapat tertidur pulas tanpa gangguan suara cempreng milik sahabat sahabatnya.
Kini vian tengah tidur pulas dengan wajah yang ia tutupi dengan buku, sejak tadi pagi vian merasa tidak enak badan jadi saat istirahat ia langsung pergi ke perpustakaan bukan ke UKS karena terlalu banyak suara yang akan menggangu tidurnya bila ia istirahat ke UKS kalau di perpustakaan kan sunyi senyap jadi vian bisa tidur dengan nyenyak.
Saat vian tengah nyenyak-nyenyaknya tidur sebuah buku berhasil menghantam kepalanya membuat ia mengumpat.
"Anjing" umpatnya seraya menoleh siapa yang sudah menggangu tidur nyenyaknya dan seketika matanya memandang gadis imut didepannya yang tengah ketakutan.
"Kak maaf aku gak sengaja jatuhin buku itu dan kena kakak, aku minta maaf kak" ucapnya seraya membungkukkan badannya.
"Ah iya gapapa kok"
"Aku benar benar minta maaf kak, ada yang sakit gak kak biar aku yang obatin" ujarnya memandang vian.
"Gak ada kok"
"Beneran kak, aku takut kalau ada yang luka"
"Gapapa udah deh gak usah segitunya juga" ucap vian lembut pada adik kelasnya itu.
"Ya udah kalau gitu aku pamit keluar dulu ya kak, sekali lagi maaf ya kak" setelah mengatakan hal tadi gadis itu pergi meninggalkan vian.
Suara gemerusuk membuat vian mengeryit dia berfikir sepertinya saat ini ada yang mengintainya, vian pun bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan mendekati rak yang sepertinya ada seseorang yang mengintainya dari situ.
Vian semakin dekat dengan tempat itu dan orang yang vian tuduh mengintainya terkejut karena vian tiba tiba datang menepuk bahunya, orang itu adalah kinan yang sedari tadi melihat kejadian mengenaskan vian.
Vian menatap kinan "lo ngapain disini?." tanya vian.
"Ya baca buku lah, lo kira gue ke perpustakaan buat tidur hah" sindir kinan membuat vian mengerucutkan bibirnya.
"Gue ketiduran gak tidur"
"Sama aja bege" ucap kinan yang mulai kesal.
"Beda lah kalau ketiduran kan gak disengaja kalau tidur itu disengaja, kayaknya lo kurang baca buku deh makannya otak lo gak main" ujar vian membuat wajah kinan semakin ingin menampol mulut vian.
"Bodo yan bodo, udahlah gue mau balik ke kelas, daripada disini bikin darah tinggi gue kumat"
"Emang lo punya riwayat penyakit darah tinggi ya" tanya vian polos.
"Lo tuh ya, udah ah pusing gue ngeladeni lo" ucapnya emosi dan beranjak pergi menjauh dari vian.
"Lah salah gue apa?"tanyanya dalam hati.
Vianpun beranjak dari perpustakaan dan berjalan menuju kelasnya, saat tengah berada dikoridor sekolah vian melihat seseorang yang ia kenal tengah berbicara serius dengan lawan bicaranya, dia vano yang tengah mengobrol entah dengan siapa,vian pun menghampiri saudaranya itu namun langkah vian terhenti beberapa meter dari vano.
"Nanti sore gue tunggu lo dilapangan belakang sekolah, kalau lo gak dateng berati lo pengecut" ucap lelaki didepan vano.
"Gue bakal dateng ingat itu"
"Oke sampai ketemu nanti sore alvano adrian" lelaki tadi pun beranjak pergi meninggalkan vano yang masih berada dikoridor yang sepi.
Vian bisa melihat vano juga beranjak pergi dari tempat itu, sepertinya vano kembali ke kelasnya, sebenarnya vian ingin bertanya apa maksud dari percakapan tadi namun sepertinya pertanyaannya itu tidak akan pernah dijawab sang kakak karena vano sudah berubah, bahkan bertatap muka dengan vian saja vano tak mau apalagi berbicara dengannya.
Iapun tak mau tambah pusing,vian pun kembali ke kelasnya, tak butuh waktu lama ia pun sampai dikelasnya, vian berjalan menuju bangkunya dan disebelahnya terlihat aldo yang tengah sibuk bermain mobil legend bersama kevin, sedangkan ujang sedang merah cewek dikelasnya satu persatu yanh seperti itulah ujang suka baperin sana sini tapi tetep aja jomblo.
"Do gurunya gak masuk ya" tanya vian.
"Gak tau gue" jawab aldo yang masih fokus dengan benda pipih yang ia pegang.
"Ck, dasar teman lucknut lo" vianpun mengalihkan pandanganya ke seluruh sudut kelas, namun satu kejadian berhasil masuk kedalam pikirannya.
Vian pun menidurkan kepalanya diatas lipatan tangan ya, ia memikirkan apa yang harus ia lakukan, vian tidak boleh membiarkan vano berkelahi, ia harus melakukan sesuatu agar vano tidak berkelahi, namun apa yang harus ia lakukan.
Sebuah langkah kaki membuatnya mendongak menatap seseorang wanita paruh baya, ya guru pengajar sudah datang.
"Selamat siang" ucap bu dara yang notabenya wali kelas vian sambil menaruh buku2 yang ia pegang diatas meja guru.
"Siang bu" jawab semua murid dikelas kompak.
"Kita mulai pelajaran hari ini" bu dara mulai menjelaskan pelajaran hari ini dan semua murid mengikuti pelajaran dengan tertib walau ada saja yang membuat ribut dikelas.
*********
Bel pulang baru saja berbunyi semua murid sudah berhamburan keluar dari kelas dengan tas dipundak mereka, vian terlihat begitu panik membuat kevin mengernyit tak paham akan sikap vian yang aneh, vian harus buru buru sebelum vano berkelahi ia harus mencegah hal itu terjadi apapun caranya dia harus melakukannya.
Ia pun berjalan terburu2 membuat sahabat sahabat.nya itu mengikutinya, vian pun menoleh melihat sahabatnya itu mengikutinya.
"Ngapain kalian ngikutin gue" tanya vian.
" gue mau pulang bareng-bareng ya kan jang, do" ucap kevin panik dan menoleh kepada aldo dan ujang.
"Iya kita pingin pulang bareng hehehe "ucap ujang juga panik.
"Gue gak bisa, gue ada urusan"
"Urusan apa" tanya aldo penasaran.
"Kepo lo pada mending kalian pulang duluan gih sama husss" usir vian sambil mengibas- ngibas kan tangan seperti orang mengusir.
"Ck, gak mau kita bakal pulang bareng titik, dan kita bakal ikut lo kemanapun" kekeh kevin.
"Ck,terserah lo deh" vian akhirnya pasrah dan memperbolehkan sahabat sahabatnya itu ikut "tapi kalian gak boleh ngacauin rencana gue titik".
"Iya iya" ucap mereka berbarengan dengan menganggukkan kepala mereka tak lupa dengan wajah sumringah mereka.
Merekapun berjalan terus berjalan menuju ke lapangan belakang dam saat mereka sampai di lapangan sudah ada vano dan anak laki laki tadi yang vian temui tengah berbicara dengan vano.
Kevin,ujang,dan aldo bingung dengan apa yang terjadi mereka hanya diam menatap vano yang tengah berdiri ditengah lapangan dengan seorang anak laki laki yang ia ketahui itu adalah kakak kelas yang suka bikin masalah disekolah, dia anak yang sering keluar masuk BK, anak itu adalah raka abimana kakak kelas super kejam yang tak segan segan membabi buta adek kelas yang membuat masalah dengannya, aldo rasa pasti vano bermasalah dengan raka.
I am comeback gaess.....
Huhuhu maaf author baru up akhir2 ini author sibuk jadi maaf ya, dan makasih buat komentar dam vote kalian yang bikin author semangat buat ngelanjutin cerita ini, kalian pasti udah nunggu lama ya maaf ya, semoga kalian tetep suka sama karya author😊
Jangan lupa komen and vote itu penting hehehe bercanda.
Follow jugalah akun wattpad author.
29 februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIANO [PROSES REVISI]
Ficção AdolescenteTidak semua kasih sayang akan selalu berpihak pada kita, kadang ada masa dimana semua kasih sayang hilang dengan begitu saja. ALVIANO BARA ADRIAN laki laki dengan sejuta luka, luka yang selalu menemaninya, cacian yang selalu ia terima setiap hari, a...