"Vian kemana kok dia gak masuk sekolah 3 hari ini" Gerutu Aldo yang tak pernah melihat batang hidung Vian selama tiga hari ini, kemana anak ini?
"Anjerr iya kemana nih bocah" Sahut Ujang yang baru sadar bahwa Vian tidak masuk sekolah padahal kan mereka sahabatnya tapi baru sadar sekarang dasar:(
Aldo yang sibuk dengan hp nya kini matanya memandang ke arah pintu kelas terlihat seseorang yang sejak tadi ia tunggu, Salsa sepupu Vian.
"Sal" teriak Aldo membuat sang pemilik nama langsung refleks menoleh ke sumber suara.
"Paan" jawab Salsa singkat.
"Lo tau Vian kenapa? Kok selama 3 hari ini dia gak masuk?" Tanya Aldo penasaran.
"Dia sakit, elu sahabatnya masa gak tau sih, dasar sahabat macam apa" Ucap Salsa terdengar begitu menyakitkan di dengar oleh Aldo dan Ujang walau itu hanya sebuah candaan semata.
"Ya kan lo tau tugas banyak banget akhir akhir ini jadi gak kepikiran Vian sama sekali ya kan jang, dia Sakit apa emang? Terus sekarang di rumahnya kan?"
"Dia kecelakaan, sekarang dirawat dirumah sakit, gue mau jenguk nanti mau ikut lo berdua" Ujar Salsa dan dibalas dengan anggukan oleh Aldo dan Ujang.
Di sisi lain seseorang mendengar pembicaraan itu " Vian kecelakaan" guman kevin yang sedari tadi berada tak jauh dari mereka bertiga.
********
Mereka bertiga menyusuri koridor rumah sakit, nampak raut khawatir di wajah dua orang disitu, ia benar benar menyesal tak mengetahui hal ini, sampai akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan.
Pintu terbuka menampakkan seorang sedang berbaring dan ada satu orang duduk di sebelahnya.
"Belum siuman dek" Tanya Salsa pada Arsya, ya memang sejak saat itu Arsya selalu disamping Vian, walau kadang ia hrus meninggalkan kakaknya sesaat untuk menuntut ilmu, Arsya sudah sedikit dekat dengan Salsa selama Vian dirawat disini.
"Belum kak" ujar Arsya sambil menundukkan kepalanya, ia benar benar berharap kakaknya ini mau membuka matanya.
"Makan dulu dek, biar Vian dijaga sama mereka berdua" Ucap Salsa dan dibalas anggukan dengan Arsya.
Setelah itu Arya bangkit dan berjalan keluar ruangan rawat Vian disusul dengan Salsa di belakangnya kini tinggal Aldo dan Ujang di dalam ruangan itu.
Aldo mulai mendekati sahabatnya itu yang begitu lelap dan damai dalam tidurnya seakan ia begitu nyaman pada posisi ini, sedangkan Ujang juga mulai mendekati tubuh sang sahabat.
"Yan maafin kita baru bisa jengukin elo, cepet bangun ya biar kita bisa sama sama lagi" Ucap Aldo singkat ia ingin sekali mengucapkan semua keluh kesahnya namun ia tak kuat kala melihat wajah damai Vian.
"Yan kita bakal selalu bersama dalam keadaan apapun, cepet bangun masa lo gak kangen ngumpul sama kita sih, bangun gih entar gue traktir hamburger deh" Ucap Ujang dengan lawakan khasnya walau dalam lubuk hatinya ia begitu sedih melihat keadaan sahabatnya ini.
Satu jam berlalu mereka masih berada di ruangan Vian, Salsa dan Arsya pun sudah kembali dari makannya, tiba tiba ada sedikit gerakan pada jari jemari Vian membuat Arsya yang di sebelah nya langsung membuat mereka bertiga yang sedang duduk di sofa terkejut dengan pekikan Arsya.
"Kak Vian" Ucap Arsya sedikit dengan nada tinggi membuat mereka bertiga terkejut.
"Ada apa Ar, Vian kenapa" Tanya Aldo yang bingung kenapa Arsya berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIANO [PROSES REVISI]
Teen FictionTidak semua kasih sayang akan selalu berpihak pada kita, kadang ada masa dimana semua kasih sayang hilang dengan begitu saja. ALVIANO BARA ADRIAN laki laki dengan sejuta luka, luka yang selalu menemaninya, cacian yang selalu ia terima setiap hari, a...