Chapter[27] Song Jisoo.

119 14 18
                                    


———
Vote & comment guys!
Aku tunggu bacotan kalian.
Muaachh!
———



-
-
-
-
-

"Kau tak ingat Alice? Ini hanya permainan bukan?" Taehyung berjalan mendekati Eunji, namun langkah nya terhenti.

"Hyejoon hentikan permainan ini.." lirih Eunji.

"Tidak Ji-ahh.. Ini juga salahku, jadi biarkan aku menebus semuanya.." Hyejoon tersenyum di antara ringisan nya.

"Tidak Tae! Kau mengatakan nya tadi! Kau mencintai gadis gila itu! Kau telah membuktikan semuanya bukan?  Lalu untuk apa Eunji di sini? Biarkan aku membantumu dengan cara melenyapkan Eunji.. Dan kau akan bahagia dengan gadis gila itu! Tanpa ada gangguan lagi!" Hyejoon mengangkat dagu nya, menantang Taehyung.

"Hentikan Hyejoon.." Yoongi memijat pelipisnya.

"Oh benar! Bukankah kau mencintai gadis itu Tae? Jadi aku bisa pergi bukan? Woah! Ternyata bertemu dengan mu adalah kesalahan terbesar ku" Eunji tersenyum tipis.

"Tidak akan menjadi kesalahan terbesar jika kau tidak membuat kebohongan busukmu itu Choi Eunji!"  Taehyung menekan semua kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya.

"Kau benar! Jika aku tidak berbohong maka semuanya tak akan menjadi seperti ini bukan? Ya! Seharusnya aku egois saja saat itu,, membiarkan kakak iparku mengembuskan nafas terakhirnya di depan mataku lalu melihat anak nya menangis histeris karna kejadian itu. Benar bukan?" Eunji melepas lengan Hyejoon dengan perlahan.

"Jika kau di posisi ku, apa yang akan kau pilih? Berbohong demi kebaikan atau menetapkan ego mu dan membiarkan semua itu terjadi?"

"Aku akan memilih egoku! Untuk apa mempertahankan bahkan menolong seseorang jika orang itu malah membuat semua kekacauan ini!? Kau menolong Jisoo Noona? Cih bahkan aku sudah tak sudi lagi memanggil nya Noona! Lalu apa yang di lakukan Jisoo untukmu?" Taehyung mendekati Eunji.

"Itulah yang aku katakan sedari awal, ego itu bisa mengubah cara pikir seseorang! Kau benar! Benar sekali.. Tapi aku tak pernah memikirkan balas Budi apa yang akan di berikan Jisoo Eonnie untukku! Kurasa kebaikan yang aku berikan kepada Eonnie masih belum cukup.. K-"

"-hentikan! Jangan mengatakan semua itu! Kau baik? Itu benar! Tapi jika seseorang tulus untuk membantu.. Dia tak akan pernah membahas kebaikan yang selama ini ia lakukan di hadapan orang banyak"

"Haha! Kau bertanya maka aku menjawab! Bukan begitu tuan Kim? Selesaikan saja kekasihmu, bawa dia ke rumah sakit dan berikan dia kasih sayang mu.. Sepertinya dia sangat membutuhkan belah kasian darimu! Lihat matanya! Ya tuhan.. Terlalu drama di mataku!" wajah Eunji berubah tajam saat melihat Alice berbeda saat melihat Taehyung sebelumnya.

"Omong kosong! Kaulah kekasihku!" Taehyung menguncang bahu Eunji.

"Tidak! Tidak! Gadis itu yang selalu menemani mu Kim! Bukan aku! Lagipula aku adalah gadis pembohong! Aku tidak akan bisa sama dengan gadis itu. Dia adalah Dewi yang di utus tuhan untuk menghancurkan kebahagiaan! Dan aku adalah gadis yang selalu mengikuti permainan nya! Jika kalah adalah pilihan terbaik, maka itulah yang akan aku pilih. Ingat! Aku dan gadis itu!

Tidak akan pernah bisa sederajat! Karna dia jauh dibawah kakiku! Ular kecil! Kakiku ini terlalu Indah untuk di lewati gadis sisik sepertinya!" Eunji membawa Hyejoon untuk berjalan keluar Apartemen Taehyung.

"Hentikan mereka dan selesaikan Kim Taehyung!" Namjoon membentak Taehyung yang hanya terdiam.

"Apalagi Hyung? Semuanya sudah selesai bukan? Aku hanya membutuhkan waktu untuk semua ini.. Aku tidak akan memilih Alice ataupun Eunji. Aku butuh waktu!" Taehyung menundukkan kepalanya.

"Kau memiliki waktu yang sangat banyak Kim, pikirkan. Dan aku juga membutuhkan waktu untuk bisa melupakan mu! Aku tidak akan memilih menunggumu dengan semua ke labilan, aku bukan gadis bodoh lagi Kim! Akhiri semuanya dan selesai. Kau bisa hidup dengan tenang sekarang! Aku permisi!" Eunji melangkah pergi bersama Hyejoon.

Taehyung menatap punggung Eunji yang mulai menghilang di balik pintu.

Taehyung berjalan menaiki tangga dan menutup pintu kamar dengan keras.

"Hiks! Hiks!" Alice mengelus lehernya yang masih terasa sakit.

"Pergi." Jimin menatap Alice tajam.

Jimin berjongkok di depan Alice lalu mengangkat dagu bergetar Alice.

"See? Kau kalah Alice! Maka pergilah dari sini, aku akan membantumu agar kau bisa kembali di agensimu! Jangan pernah mengganggu kami lagi! Air matamu adalah racun untukku! Terlalu pedih tapi sangat menyeramkan! Ular!" Jimin menghempaskan dagu Alice dengan kasar.

"Hyung!" Jungkook mengejar Jimin.

Alice mengambil map-map yang berserakan di lantai.

Berjalan menuju pintu utama, keluar begitu saja.

"Sial! Kepalaku!" Yoongi menghempaskan tubuhnya ke sofa.

--------------

"Pulanglah Hyejoon, tanganmu sudah aku obati! Tapi kau bisa menginap di hotel ini untuk malam ini. Aku harus pergi sebentar, kau tidurlah duluan.. Jangan menungguku!" Eunji mengambil tas nya.

"Aku ikut Eunji!"

"Biarkan aku menyelesaikan semuanya Hyejoon, kau tidak ada hubungannya lagi di sini. Biarkan aku yang menyelesaikan nya sendiri!" Eunji meninggalkan Hyejoon.

-
-
-
-

"Eunji!? Kau datang kemari!? Bagaimana jika mereka melihat mu!?" Jisoo memutar tubuh Eunji.

"Sudah kok! Aku sudah menemui mereka tadi, kau tau Eonnie? Mereka sangat terkejut loh!" Eunji menidurkan tubuhnya di sofa merah maroon Jisoo.

"Kau gila!? A-"

"-kau benar! Aku gila karna rencana busukmu! Aku sudah mengatur semuanya! Kau bisa kembali ke rumah mu dengan keluargamu! Rumah ini milikku sekarang!" Eunji mendudukan tubuhnya dengan pandangan angkuhnya.

"Suamimu sudah sembuh, jadi semuanya akan kembali lagi kepada ku! Munafik! Aku memiliki surat asli atas perusahaan Appa! The Cho Group! Dan untuk harta? Aku hanya meminjamkan! Bukan memberikan hak kepada mu Song Jisoo." Jisoo membeku di tempat.

"Ck! Kau ini! Bercanda mu sudah sangat keterlaluan!" Jisoo menepuk bahu Eunji.

Eunji mengeluarkan kertas kecil dari tas coklatnya, lalu menyimpan nya di meja.

Jisoo mengambil kertas tersebut, membaca dengan mata membulatnya

"Apa yang kau lakukan!?"

"Aku meminjamkan uang sebesar 80 juta untukmu Eonnie!" Eunji menggaruk telinganya yang tak gatal.

"Semuanya sudah atas namaku dan Seonwoo!"

"Aku.hanya.meminjamkan." tekan Eunji.

"Eonnie! Aku tidak tau bahwa kau selicik ini! Kau menyuruh Alice kan? Kau sengaja menghasut Jieun? Dia itu hanya ingin meminta maaf! Tapi kau meneror nya! Sebanarnya apa yang ada dipikiran mu Huh!?" Eunji menatap Jisoo.

"Sudah aku katakan Ji-ahh. Aku butuh uang untuk su-"

"-untuk berobat atau berfoya-foya dengan kelompok bisnismu?"

"A-apa -ya-yan-"

"Pergilah dari rumahku, aku memberikan mu waktu sampai nanti malam. Kalau kau ingin, bawa saja semua perlengkapan rumah ini! Kau bisa menjualnya nanti." Eunji bangkit dari duduknya, meninggalkan Jisoo yang hanya terdiam.

Benar bukan? Orang terdekat adalah musuh terkejam yang pernah ada.

Terlalu banyak akting di awal, sampai termakan omongan manisnya.

Jadi selama ini yang merencanakan semua ini Jisoo?

Dia dalang di balik ini semua? Cih tak bisa di percaya.

—TBC—

My Day 3 [KTH]🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang