Vote and comment guys!
Aku ingin tahu tanggapan kalian tentang cerita ini.. Menurut kalian gimana dan bagaimana? Hehe..
Tolong bantu el dengan comment nya yaa.. Makasiii:v
—SEOUL—
Jimin berjalan dengan anggun menuju pintu utama gedung BigHit Entertainment.
Membawa tas ransel nya dan sepatu yang bernyanyi dengan merdu menampar lantai.
Jimin membuka kaca mata bulat beningnya, menatap Taehyung dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.
"Bangun, ganti pakaianmu dan ikut aku Kim Taehyung!" Jimin berhasil membuat suasana ruangan latihan yang ramai menjadi sunyi seketika setelah suara bariton Jimin terdengar sangat dingin.
"Mwo? Untuk apa dan mau ke mana hyung?" Taehyung bingung dengan ucapan Jimin yang tiba-tiba.
"Bisa tidak kau tidak banyak bicara? Cepat lakukan apa yang aku katakan Kim Taehyung!" Jimin berteriak dengan jari tangan yang sengaja ia arahkan ke wajah Taehyung.
Taehyung mengerutkan dahinya dengan bingung, ia berjalan dengan menyeret kakinya perlahan menuju ruang ganti.
"Ada apa Jimin-ahh?" Hoseok bertanya dengan nada lembutnya.
"Aku akan mencari tau tentang semua kejadian ini hyung.. Semuanya bukan tidak disengaja.. Aku muak bahkan sangat muak" Jimin mendengus dengan kasar.
"Kau ingin membawanya kemana?" Namjoon angkat bicara.
"Tempat di mana si manusia iblis itu ditahan" Jimin menatap Namjoon dengan serius.
Terlihat sangat serius, Jimin yang selalu bercanda sekarang terlihat berbeda dengan raut wajah yang benar-benar sangat serius.
Taehyung berjalan ke arah Jimin dan yang lainnya, tersenyum tipis dengan Jimin.
"Ikuti aku" Jimin berjalan meninggalkan mereka.
----------------
Jimin hanya menatap Jieun yang duduk didepannya dengan pandangan tak suka.
Hanya kaca tebal yang membatasi mereka.. Dengan seorang polisi yang berdiri dibelakang Jieun.
"Untuk apa kalian ke sini?" Lirih Jieun, gadis itu terlihat sangat buruk, mata yang sangat merah dan bengkak.
"Hanya ingin jawaban yang sebenarnya darimu" Jimin menjawab dengan nada yang sangat dingin.
Taehyung hanya diam, ia masih bingung dengan sikap Jimin yang tiba-tiba seperti ini.
"Bisakah kau membantuku dengan jawaban mu?"
Jieun menatap Jimin tak yakin.. Tapi ia menganggukkan kepalanya.
"Kau yang menyuruh Alice bukan? Menyuruh teman dancer mu untuk membalaskan dendam yang belum kau selesaikan?"
Jieun tersenyum.
"Hahaha.. Tidak.. Tidak seperti itu, tapi sangat mengejutkan mengetahui fakta bahwa kau sangat pintar... Aku tidak akan melanjutkan balas dendam jika tidak ada yang mendorong ku" Jieun mengetuk-ngetuk jarinya dengan irama.
Jimin tersenyum, rupanya Jieun sangat suka basa-basi.
"Aahh.. Jadi kau bukan kepala dari kasus ini? Hahaha.. Sangat lucu.. Lalu siapa yang mendorong mu sampai menjadikan mu monster seperti ini huh!?" Jimin sudah bergelud dengan emosinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day 3 [KTH]🔐
Acak[-END ||BELUM DI REVISI||-] Bagaimana jadinya jika yang sudah usang kembali tiba? Rasa benci mengubah segalanya, munculnya pelaku adalah hal terburuk yang pernah terjadi. Bukankah jika pelaku ditemukan semuanya akan berakhir? Lalu bagaimana? "T...