Pondok Ares pagi ini terlihat normal seperti biasanya. Tapi tidak dengan sikap Jk. Alih-alih ikut berlatih dengan saudara-saudaranya yang lain, ia malah menyendiri.
"Ada apa bung? Kau terlihat tidak baik-baik saja" Jaehyun menegur saudaranya yang sedari tadi tengah melamun. "Aku sedang memikirkan mimpiku" Jk akhirnya mau berbicara.
"Mimpi? Tentang apa?" tanya Jaehyun seraya meletakan pedangnya agar bisa duduk di samping Jk.Lelaki bergigi kelinci itu membuang napas. "Mimpi dari ayah" Jaehyun terkejut mendengar penuturan saudaranya. Para dewa memang sangat jarang berkontak ataupun berkomunikasi dengan anak-anak demigod mereka.
Apalagi Ares, mengingat ia dewa perang yang pasti sibuk. Membuat banyak demigod Ares sangat jarang berkomunikasi dengannya. "Apa yang dia katakan?" Jaehyun penasaran.
"Dia mengatakan kalau aku harus membuat pedangku sendiri untuk membuka rahasia terbesar pondok ini""Apa? Rahasia terbesar pondok Ares?" Jaehyun sedang menimbang-nimbang apa yang sebenarnya ayah mereka maksud. "Peti besar yang disimpan di besmesnt bawah mungkin" sahut June yang kebetulan lewat. Dan sengaja menguping sebenarnya.
Jk sepertinya pernah mendengar soal peti itu. "Bagaimana kau tahu?" tanya Jk pada June yang sekarang mengambil duduk didepannya. "Konon katanya dulu juga ada demigod yang mendapat pesan yang sama sepertimu, tapi ia tidak berhasil membongkar rahasia terbesar pondok ini" June menjelaskan panjang lebar.
"Kalau begitu, ini kesempatan untuk mu" Jaehyun menepuk pundak Jk. "Kesempatan emas untuk mengetahui apa sebenarnya isi peti di besment bawah itu" lanjut June. "Tunggu dulu, kenapa dari sekian banyak demigod hanya aku yang ditunjuk?"
"Karena kau adalah demigod bulan merah" June menjawab mantab. Jk mengernyitkan dahi pertanda tak paham. June berdecak, "begini bung, demigod Ares yang terlahir bertepatan dimana bulan merah mencapai langit, akan mendapat sebuah 'hadiah' dari ayah"
"Dan kau lahir saat bulan merah itu datang" tambah lelaki bersurai hitam itu. "Apa maksudmu hadiah itu adalah menemukan rahasia pondok ini? Hadiah macam apa itu?!" tanya Jk tak percaya.
"Ya kurasa itu akan sangat berpengaruh kepada demigod-demigod Ares yang lain. Kau paham maksud ku? —demigod generasi selanjutnya" tutur Jaehyun ikut menyakinkan Jk.
Setelah berdiam beberapa menit, Jk akhirnya berdiri."Jika itu memang sebuah keharusan, aku akan melakukannya" Jk menatap June lekat-lekat. "Aku harus mulai darimana?" June mengambil pedang yang ia bawa tadi.
"Buat pedangmu sendiri, cari besi terbaik untuk membuatnya" Jk mengangguk paham akan instruksi dari June. "Pondok Hephaestus?" June tersenyum. "Kau cerdas juga"
Beranjaklah demigod Ares itu menuju pondok dewa Hephaestus. Beruntung ia dekat dengan Jackson, ini akan memudahkan nya mencari besi yang sebenarnya ia kurang paham.
"Mimpimu menarik" ucap Jackson setelah mendengar seluruh penuturan Jk."Biar kulihat besi mana yang cocok untuk pedangmu itu" Jackson berjalan kearah peti besar hitam. Saat dibuka, tertata banyak sekali macam besi yang membuat Jk tak bisa membedakannya. Itu karena ia melihat semua besi itu sama saja.
Jackson mengambil 3 buah besi yang menurutnya adalah yang terbaik.
"Yang pertama Avroxy, kuat dan tangguh. Warnanya biru gelap, sebenarnya besi ini kesukaan Mr. D ketika ingin membuat senjata. Yang kedua, Fiction percayalah bung besi ini sangat unik. Ia seolah bisa membuat orang yang melihatnya tak melihatnya.""Dan yang terakhir ini kesukaan ayahku. Gabrielle cantik bukan? besi ini sangat istimewa. Warnanya semburat merah, menandakan ia memiliki banyak sekali kekuatan" Setelah mendengar penjelasan dari Jackson Jk pun mulai memikirkan besi mana yang paling tepat.