Disinilah Eric sekarang. Terduduk diam dengan tatapan sayunya. Ditemani Win, menghadapi dua pimpinan perkemahan yang sepertinya akan mengoceh panjang lebar.
Bagaimana dengan Draco? Well naga itu sudah dipindahkan di ruangan khusus hewan perkemahan.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan nak?" tanya Mr. G terlihat serius. Jujur, Eric dan Win belum pernah melihat raut Mr. G seserius ini.
Apa Eric sudah melakukan hal yang begitu terlarang? Sampai pria paruh baya itu sesekali mendaratkan tatapan intens padanya?
Mr. Robert memperhatikan ke luar jendela, sebelum akhirnya duduk kembali ke kursinya. "Dari semua cerita mu, mau bagaimana pun itu kau tetap bersalah, anak Demeter"
Win menatap saudaranya. Eric benar-benar terlihat sangat tak nyaman. Disaat yang sama pula Win merasa bersalah karena melaporkan perbuatan Eric.
"Dan untukmu Win, terimakasih telah melaporkan ini" tambah Mr. Robert yang direspon anggukan kepala oleh Win.
"Apa saudara ku akan mendapatkan hukuman?" Win memberanikan diri untuk bertanya. Mr. G dan Mr. Robert terlihat saling tukar pandang.
"Melanggar peraturan, menyelundupkan naga, dan menyembunyikan nya di pondok– tentu saja Eric harus dihukum" jawab Mr. Robert menatap anak lelaki yang sedari tadi diam itu.
"Lalu bayi naga itu–"
"Besok akan dibebaskan" Mr. G berujar membuat Win dan Eric terkejut."Tidak" akhirnya Eric buka suara.
"Draco belum sepenuhnya pulih, dia tidak bisa begitu saja dibebaskan ke alam liar" sambung anak Demeter itu lagi."Tapi nak kita tidak tahu darimana asal bayi naga itu, bagaimana jika dia sebenarnya berbahaya atau–"
"Aku yang menemukan dan mengurusnya, aku sangat mengerti sifat Draco" akhirnya Mr. Robert memilih untuk tidak melanjutkan kalimatnya."Baiklah, bayi nagamu boleh tetap berada di perkemahan" ujar Mr. G
"Tapi, kau harus tetap dihukum atas perbuatan mu" tambah pemimpin perkemahan itu.Eric tersenyum seraya mengangguk. Apapun itu, asal Draco tidak lepas darinya anak Demeter itu pasti akan menerima hukumannya.
"Kau harus mengurus hewan-hewan perkemahan, tak terkecuali naga mu selama satu bulan penuh. Jika aku mendengar kau satu hari saja tidak melakukan hukuman mu, maka aku akan menambah dengan sesuatu yang lebih berat lagi" cukup jelas Mr. G menjelaskan soal hukuman Eric.
Sebenarnya hanya perkara kecil, Mr. G juga tahu betul watak anak Demeter yang satu ini. Jadi mungkin hukuman ringan seperti ini akan tetap bermakna bagi Eric.
Ditambah sedikit 'ceramah' lagi dari Mr. Robert akhirnya Eric dan Win berhasil keluar dari ruangan para pemimpin perkemahan.
"Aku merasa bersalah" Win membuka pembicaraan. Kedua anak Demeter itu tengah berjalan ke arah pondok mereka. Eric pun menggelengkan kepalanya.
"Tak apa, setidaknya aku harus menyadari kesalahan ku juga bukan? " jawab Eric seraya menepuk pundak saudaranya.
"Hey bung, kita ini selalu berbuat salah. Jadi, lupakan saja yang sudah terjadi kita tidak bisa mengulangnya kembali" Eric mencoba membuat Win tenang.
"Ya, kau benar kalau saja aku tidak melaporkan mu mungkin kau, aku, atau siapapun itu akan terus melakukan yang hanya mereka anggap benar" Win mengembangkan senyum di wajahnya.
"Selalu jadi dirimu, dan jangan takut untuk dikritik jika kau memang bersalah" Eric kembali berucap.
"Tepat seperti yang ibu ajarkan" imbuh Win. Kedua saudara itu pun tertawa sepanjang perjalanan mereka.