Salah Tingkah

2.7K 112 1
                                    

Masih dalam posisi yang sama mata mereka saling bertatapan membuat sesuatu di dalam dada mereka berdebar dengan kencang. Sesaat kemudian Angel tersadar dan menjauhkan diri dari Rakai."Ma... maaf pak" ucap Angel gugup sembari menjauhkan diri dari Rakai.Angel berubah menjadi salah tingkah saking gugupnya. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal kala Rakai justru tersenyum kepadanya."Bisa kita mengobrol sebentar ?" Tanya Rakai lembut."Aduh pak Maaf sekali saya sedang buru buru pak bagaimana jika lain kali saja.... saya takut teman saya nyariin saya nanti" ucap Angel sopan."oke kalau begitu tulis nomor ponsel kamu disini" ucap Rakai sembari menyodorkan ponsel ke arah Angel.Angel langsung menuliskan nomor ponselnya di ponsel Rakai lalu kemudian mengembalikannya dan pergi begitu saja.***Rakai yang melihat kemana arah perginya Angel memutuskan melancarkan sebiah ide yakni menguntit Angel."Gimana dapat nomor ponselnya?" tanya Reza penasaran."Dapat dong... gue gitu loh..""eh em Za kayaknya Angel sama keponakan gue masih di sini deh""terus?""temenin gue ya... tunggu sampai mereka pulang, gue beneran pengen ngobrol sama dia""ckk dasar ABG tua... ya sudah ayok pindah tempat yang agak deket sama meja mereka" ucap Reza memutar bola matanya malas."nah itu dia" ucap Rakai berbisik."ya sudah kita duduk di sini saja kalau begitu boss""hemm..""ini gini aja nih? gak pesan makanan gitu?""pesan saja sesuka hatimu""nah kalai kayak gini gue demen""ckk makan terus yang lo gedein, cari pacar sana""ishh sendirinya juga gak ada pacar kan?" ucap Reza sembari mengunyah makanan."lah ini gue lagi usaha""ckk ya kalau dia mau kalau kagak gimana hayo?""mana ada yang bisa menolak pesona gue" ucap Rakai menyombongkan dirinya.Hampir dua jam Rakai dan Reza mengamati Angel dari kejauhan hal tersebut membuat Reza bosan."Bro ini kita sampai kapan di sini? udah hampir dua jam loh ini?" ucap Reza berdecak kesal."bentar lagi ya... kalau bentar lagi dia gak pulang kita pulang duluan saja deh" ucap Rakai pasrah."Bro bro lihat mereka berdiri.., sepertinya mau pulang... ayo siap siap" ucap Reza memberi intrupsi kepada Rakai.Reza dan Rakai berdiri, mereka berjalan pelan sengaja agar bisa berjalan tepat di belakang Angel dan Tita.***Entah mengapa jantung Angel rasanya berdetak begitu cepat kala kulitnya menyentuh kulit Rakai. Diam diam Angel mulai merasakan suatu rasa yang aneh didalam dadanya. Sepintas wajah Rakai muncul di kala dirinya sedang melamun menunggu makanan datang."Ya ampun aku kenapa sih mikirin dia terus" gumam Angel sembari mengusap wajahnya kasar."Tapi dia ganteng banget kaya oppa oppa korea gitu... baik pula.... oh ya ampun" batinnya sembari tersenyum kecil."Ya Tuhan tolong berikan satu yang model seperti itu kepadaku" doa Angel di dalam hati.Dari arah seberang Tita mengode dengan mata seolah bertanya apa yang terjadi ketika melihat Angel tersenyum sendirian yang kemudian dibalas gelengan kepala lalu gidikan bahu oleh Angel.Dua jam sudah Angel menemani Tita berbincang dengan teman lelakinya membuat ia bosan dan kesal. Tita yang melihat wajah sahabatnya kesal pun memohon diri untuk pulang yang disambut Angel dengan senyuman senang."Gila lo lama amat sih... ngobrolin apaan woi..." tanya Angel sedikit teriak yang membuat seseorang yang berada tak jauh dari tempat ia berdiri menoleh ke arahnya."Loh Angel... kamu juga belum pulang?" Tanya Reza basa basi sejujurnya dirinya dan Rakai sengaja menguntit Angel."Oh hai pak... iya ini baru mau pulang" jawab Angel terkejut."Kak Reza sama om Rakai ngapain disini?" Tanya Tita mengernyitkan dahi."Abis makan dan ketemu klien " jawab Rakai dengan wajah sok cool."Oh... o iya Ngel... kenalin ini om Rakai... om gue yang pernah gue ceritain ke lo kemarin" ucap Tita sembari menunjuk Rakai dengan dagunya."Gue udah kenal kok Ta" jawab Rakai sembari terkekeh."Jadi kalian udah kenalan duluan nih ceritanya.. padahal baru aja mau gue comblangin " ucap Tita dengan tawa terbahak.Angel mendengus kesal mendengar ucapan Tita yang blak blakan itu."Mau bareng...? " tanya Rakai yang langsung dipotong oleh Tita."Wah kebetulan nih... iya om barengin aja dia... dari pada naek ojol soalnya Tita buru buru juga nih" ucap Tita berbohong.Angel lagi lagi mendengus kesal oleh ulah sahabatnya itu yang jelas ia tahu bahwa Tita sedang berbohong dan mengerjainya. Angel melempar tatapan tajam kepada Tita seolah memberi kode bahwa dirinya kesal yang langsung dibalas dengan juluran lidah dan kedipan mata oleh Tita."Oh ya sudah ayo bareng kalau begitu" ajak Rakai sopan."Maaf om terimakasih tapi sepertinya saya naik taxi saja" tolak Angel sopan."Gak gak... lo harus tetep bareng om Rakai biar aman dan gue tenang" ujar Tita sembari memaksa Angel.Tita terus mendesak Angel dan berakhir dengan menautkan tangan Angel dengan tangan Rakai yang membuat Angel tak dpat berkutik lagi."ckk kurang ajar Tita" batin Angel."Tapi.. seneng juga sih. Kapan lagi coba bisa digandeng oppa oppa ganteng begini" ucap Angel tertawa dalam hati."untung saja om Rakai belom sadar, coba aja kalau sudah sadar pasti gue didepak" gumam Kia sembari mengulum senyum.Karena ulah Tita tersebut mau tidak mau Angel harus mau diantar oleh Rakai karena Rakai telah menggenggam tangannya erat dan membawanya menuju ke mobil yang akan ia tumpangi. Angel menyunggingkan senyumnya kala Rakai membukakan pintu mobil untuknya, hatinya tiba tiba menghangat dan bahagia sekali mendapat perlakuan manis dari Rakai. Namun ia tak mau terlalu baper karena ia sadar jika Pria di sampingnya terlalu sempurna untuknya."emm rumah kamu di daerah mana?" tanya Rakai pura pura tidak tahu."Di kompleks Flamboyan blog D om...""oh iya iya aku tahu, alu pernah lewat daerah sana""iya om...""kamu satu kelas sama Tita ya? berarti sebentar lagi lulus dong ya...""iya om tinggal tunggu satu semester lagi lulus, kalau Tita dia teman saya dari SMP, dan kebetulan satu SMA lagi""hemmm gitu.. habis ini mau kuliah di mana kamu An?"An?""iya nama kamu Angel kan? aku mau panggil kamu An karena banyak yang panggil kamu Ngel jadi aku mau beda dari yang lainnya biar kamu inget sama aku terus hehe" ucap Rakai sembari tertawa.Asli, kali ini ribuan kupu kupu sedang beterbangan di hati Angel. Ucapan Rakai barusan membuatnya aedikit baper namun ia kembali menyadarkan dirinya."hahaha om bisa saja... kayaknya nanti aku bakal kuliah di kampus dekat dekat sini saja om""gak mau kuliah bareng Tita di Jerman?""tidak lah om... kejauhan itu""bagus lah kalau gitu..."Mobil Rakai berhenti disebuah rumah dua lantai bergaya klasik di sebuah kompleks perumahan elit ibu kota. Ia hendak turun untuk membukakan pintu namun di cegah oleh Angel karena merasa tak enak hati.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang