Makan Malam

2.7K 100 2
                                    

Setibanya di rumah Angel langsung disambut oleh kedua orang tuanya yang khawatir akan keadaannya."Angel" panggil sang ayah lantas memeluk sang putri dengan sayang."Kauu tidak apa apa kan sayang?" tanya Sang ayah sembari menangkup kedua pipi Angel."Memangnya Angel kenapa ayah? Angel baik baik saja" ucap Angel santai."Kau sungguh sungguh tidak apa apa kan sayang? kau benar benar tidur di rumah Tita kan?" cecar sang bunda yang kali ini memutar mutar tubuh Angel ke kanan dan ke kiri sembari memeriksa tubuh putrinya."Ishh bunda... semalam kan Angel sudah bilang kalau Angel menginap karena Tita sendirian dirumah dan demam... memangnya Angel mau menginap dimana kalau bukan di rumah Tita? teman Angel kan cuma Tita bun" ucap Angel mencoba meyakinkan sang bunda."Ah iya iya bunda percaya... baiklah ayo sekarang kita sarapan dulu ayah sudah sangat lapar sekali" ajak sang ayah kepada anak dan istrinya."Ayo... Adnan juga sudaj lapar sekali yah""Agil juga lapar sekali" ucap Agil menimpali, membuat Angel membelalakkan mata tak percaya."WHAT?? Jadi kalian semua belum makan karena nungguin Angel pulang?"Semua anggota mengangguk dengan kompak lantas berlalu menuju meja makan."Aaa Angel jadi terharu deh.., makasi ya sudah nungguin Angel pulang dan maaf sudah membuat semuanya kelaparan" ucap Angel se!bari terkekeh.Semua keluarga makan dengan khidmad tanpa suara hanya terdengar suara sendok dan garpu saja yang beradu. Hingga sang ayah memulai sebuah perbincangan."ehemmm... nanti malam jangan ada yang pergi ya, kita akan malam di luar bersama teman ayah""oke yah" jawabku asa.Sejenak kemudian Angel mengingat sesuatu hal yang membuatnya sedih. Angel menahan air mata yang nyaris jatuh. Lantas berpamitan dengan kedua orang tua serta kakak kakaknya untuk pergi beristirahat."yah bun semuanya, Angel pergi ke kamar duly ya Angel capek ingin istirahat""hemmm istirahatlah sayang" ucap sang ayah sembari mengusap pucuk kepala sang putri.Angel berlari ke arah kamar membanting tubuhnya kasar ke atas kasur kemudian menenggelamkan wajahnya di bantal lantas memukul mukulkan tangannya di bantal."Dadaku sakit sekali kala mendengar kak Rakak dijodohkan dengan seseorang pilihan orangtuanya namun aku tak boleh egois mengingat orangtua adalah orang yang paling berarti dalam kita. Tentu aku juga pasti akan mengabulkan apapun permintaan orangtuaku jika aku diposisi yang sama seperti kak Rakai.Aku sayang sekali dengan kak Rakai dan jujur aku belum siap jika harus berpisah dengannya namun aku juga tak boleh egois dengan apa yang aku rasa karena aku tak mau kak Rakai sampai melukai hati kedua orangtuanya..." batin Angel sembari menatap langit langit kamarnya."Semoga saja pilihanku meminta kak Rakai untuk mengabulkan permintaan kedua orangtuanya adalah pilihan yang tepat.." gumamnya sekali lagi.Angel meneteskan air mata ketika mengingat kebersamaan yang tlah ia lalui bersama Rakai selama ini. Rasanya sakit sekali....sungguh tak bisa dipungkiri jika Angel sangat mencintainya dan ia tak mampu jika harus melepasnya."Hiks hiks" isak Angel.Toktoktok"Angel...."Tangis Angel berhenti ketika sang bunda menggedor pintu kamarnya sembari memanggilnya dengan cepat Angel menghapus air matanya. Berlari kearah wastafel mencuci mukanya kemudian berlari membuka pintu kamarnya." ya bun.. ada apa?" Tanya Angel dengan senyum yang ia paksakan."Nanti malam kan kita diundang makan malam oleh keluarga tante Vina rekan kerja sekaligus teman ayah... untuk persiapan nanti setelah bimbel bunda jemput kamu kita pergi kebutik" jelas bunda."Ihh bun kenapa harus beli baju segala sih... pemborosan tau bun. Lagian baju Angel masih bagus bagus kok, dan Angel lagi mager bun" tolak Angel sopan."Ini acara penting sayang... Jadi kamu nurut aja sama bunda" ucap Bunda tak mau dibantah.Angel mendengus kesal dengan keputusan sang bunda. Ia memilih kembali masuk kedalam kamar dan melanjutkan ritual menangisnya.Siapa pun yang melihat kondisi kamar Angel saat ini pasti jijik. Pasalnya lantai kamar Angel penuh dengan gundukan tisu bertebaran yang ia gunakan untuk mengelap air mata dan ingusnya. Dengan susah payah dan sedikit jijik Angel memunguti seluruh tisu tersebut kemudian membuangnya ke tong sampah karena tak ingin bi Ina melapor kepada bundanya jika ia usai menangis bisa bisa ibunya penasaran dan langsung mengintrogasinya."Astaga jorok sekali aku" ucap Angel sembari mengibas ngibaskan tangannya.Angel kini sudah berganti pakaian dan bersiap untuk pergi ketempat bimbel. Maklum sebentar lagi ujian jadi ia memanfaatkan waktu liburnya untuk bimbel dan belajar.Seperti yang sudah dikatakan sang bunda tadi pagi kini bunda sudah menjemput Angel ditempat bimbel untuk mengajaknya membeli baju dibutik langganan sang bunda. Kemudian mengajaknya kesalon untuk melakukan beberapa perawatan seperti membersihkan kuku dan mengecatnya hingga merapikan rambutnya."kita mau kemana lagi sih bun?" tanya Angel penasaran karena mobil yang mereka tumpangi tidak menuju arah jalan ke rumahnya."ke salon sayang""bunda mau nyalon?""ya bunda sama kamu...""aduh bunda aja deh, Angel males bun""ishh... biar tampil cantik sayang""harus banget ya? sebenernya nanti malam tu ada acara apa sih? sampak harus nyalon segala" tanya Angel mendesak."makan malam sayang... udah deh kamu nanti kamu juga tau sendiri""ish bunda mah gak asik" jawab Angel sembari menggembungkan pipinya.Sekitar jam 6 lewat 10 menit Angel dan sang bunda tiba dirumah mereka bergegas segera bersiap untuk acara makan malam. Jam 6 lewat 25 menit bunda sudah nampak rapi dengan warna pakaian yang sama senada dengan ayah dan kakak kakaknya."Astaga... sini ikut bunda dulu" ucap sang bunda sembari menarik lengannya.Sang bunda menarik pelan lengan Angel untuk masuk ke kamar bunda dan mendudukkan Angel di kursi meja rias milik bunda dengan lihai tangan bunda mulai memoleskan beberapa make up ke wajah Angel serta menata rambut yang tadinya hanya Angel gerai."Ku tatap wajahku dicermin meja rias bunda, penampilanku kali ini sudah seperti orang kondangan saja. Namun tak dapat ku sangkal penampilanku kali ini terlihat lebih menarik dari pada tadi" batin Angel sembari mengamati penampilannya di cermin."Jadi wanita itu harus pintar bersolek Angel... agar kelak suamimu tidak bosan denganmu" ucap bunda seraya menoel hidung mancung Angel."iya bun... nanti Angel bakal belajar""harus itu" ucap sang bunda sembari merapikan make up Angel."udah selesai, ayo kita berangkat"Semua mata tertuju pada Angel sang ayah dan juga kakak kakaknya membelalakan mata sempurna melihat penampilan sang adik yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang